Chapter 6

3.4K 429 40
                                    








     

            Jangan lupa vote & komen !!!








Malam nya setelah pergulatan panas Shani dan istri nya akhirnya Shani terbangun dan langsung bersih bersih di kemar mandi.

Setelah selesai membersihkan tubuh nya ia melihat istrinya yang sedang tertidur pulas dalam keadaan naked.

Perlahan Shani menghampiri istri nya kemudian mengecup dahi istri nya.
"Sweet dream sayang" bisik Shani di telinga Gracia.

Shani keluar dari kamar nya bersamaan dengan Zee yang baru keluar dari kamar adik nya.

"Christy udah tidur?" Tanya Shani pada Zee.

"Sudah yah" jawab Zee.

"Ikuti ayah" Shani berjalan keluar rumah dan masuk ke dalam mobil nya disusul oleh Zee.

"Kita mau kemana?" Tanya Zee saat Shani mengendarai mobil nya.

"Tempat favorit ayah" balas Shani sambil terus mengemudikan mobil nya, setelah sampai di tempat itu Shani memarkirkan mobil nya dan turun diikuti oleh Zee.

"Gedung kosong?" Ucap Zee.

"Ya, ini tempat favorit ayah untuk membunuh" balas Shani.

"Sekarang kita ngapain?"

"Cari mangsa" Shani berjalan mengelilingi jalanan yang sepi itu dengan Zee di belakang nya.

"Gotcha aku menemukan nya" gumam Shani saat melihat anak kecil yang di perkirakan umur nya masih lima tujuh tahun yang sedang tertidur beralaskan koran di toko yang sudah tutup.

Shani berjalan menghampiri anak itu dan menggendong nya masuk ke dalam gedung itu.

Sementara Zee ia hanya menatap ayah nya dan mengikuti nya karena ia tidak tau apa yang akan di lakukan ayah nya itu.

Saat sampai Shani mendudukan anak kecil itu di kursi yang berada disana dan mengikat seluruh tubuh anak itu.

Karena merasa tubuh nya terganggu anak kecil itu mulai membuka mata nya dan berteriak histeris saat menatap mata Shani.

"Diam lah" ucap Shani sambil menutup mulut anak kecil itu dengan lakban.

Tak lama Shani mulai mengambil pisau nya dan hendak menggoreskan pisau itu ke pipi anak kecil itu.

"APA AYAH GILA" bentak Zee sambil menahan dan menggenggam pisau yang tajam itu dengan tangan nya hingga tangan nya bercucuran darah.

Sementara anak kecil itu kini mulai menangis terisak karena ketakutan.

"Lepaskan" ucap Shani dingin.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan ayah melukai anak kecil itu" balas Zee.

"Langkah pertama untuk menjadi psychopath adalah hilangkan rasa kasian dan rasa iba mu" ucap Shani.

"Jadi lepaskan tangan mu, sebelum pisau ini mengenai tulang telapak tangan mu" pinta Shani.

Zee melepaskan pisau itu dan melihat ke arah telapak tangan nya yang sudah hampir terbelah itu dengan darah mengucur dari tangan nya.

Shani tidak peduli dengan luka yang berada di tangan anak nya ia malah fokus kepada anak kecil yang sedang menangis.

Shani menggoreskan pisau nya ke pipi anak itu yang membuat anak itu menangis kencang.

Zee yang mendengar anak kecil menangis itu sudah tidak tahan lagi ia mulai menepis pisau yang berada di tangan ayah nya hingga pisau itu terlempar dari tangan Shani.

CM CHAPTER II: REVENGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang