4.Rapat & Eskul

11 9 0
                                    

Happy Reading!

.
.
Setelah mereka menghabiskan waktu dua jam pembelajaran akhirnya mereka bisa mengisi kekosongan perut.

"Pesan apa?" tanya dean. Hari ini dirinya yang harus memesan.

"Gue gak. Sakit perut" ucap amaya yang lesuh, sejak dari tadi perut nya entah kenapa sakit.

"Lu datang?" tanya amala berbisik ke arah amaya.

"Gak tau. Tapi tadi pagi gak" ucap amaya.

"Yaudah yok gue kawani. Eh kalian tunggu bentar ya" ucap amala. Mereka berdua bertanya.

"Mau kemana?" tanya Daniel.

"Ke toilet entar"

"Ngapain?" tanya dean.

"Ya si bambang banyak nanya" ucap amala dan menarik amaya untuk ke toilet. Kini mereka berada di toilet dan amaya pun masuk dengan amala yang menunggunya di luar.

"La. Gue dapat" ucap amaya dan dirinya cemberut.

"Yaudah gue ke koperasi dulu" amaya pun mengangguk dan amala pergi menuju koperasi dengan cepat. Ketika dia sudah tiba di koperasi dirinya pun meminta izin dengan bu ema untuk mengambil sebuah benda. Dan dirinya pun langsung pergi menuju amaya yang berada di toilet.

"Ni" ucap amala dan mengasih benda itu. Amaya pun menerima. Setelah dia selesai mereka pun keluar dan ingin menuju UKS.

"Ada yang bisa di bantu kak?" tanya penjaga UKS tersebut.

"Mau bagi minyak anginya dikit" ucap amaya.

"Sebentar kak biar diambil" ucap adkel tersebut. Dan dia pun mengambil minyak angin di kotak p3k.

"Ini kak" ucap dia dan memberi nya kepada amaya.

"Nanti di balikin ya" ucap amala.

"Iya kak gakpapa" ucap nya sopan dan lembut.

"Makasih"

"Sama sama kak". Mereka pun melangkah pergi untuk ke kelas karna amaya males untuk ke kantin lagi.

"Lu kalo mau ke kantin pergi aja la. Lu kan belum makan" ucap amaya.

"Gak. Gue masih kenyang" ucap amala memainkan ponselnya.

"Kenyang darimana kan lu belum makan dari tadi pagi"

"Ribet amat sih!. Orang El kesini entar lagi" balas amala kesal. Amaya pun tidak membalas dan dia memilih untuk meletakkan kepalanya di atas meja dan ditutupinya wajahnya dengan buku, tak lupa juga memegang perut yang sangat sakit.

"Dia kenapa la?" tanya dean melihat amaya yang seperti nya kurang semangat.

"Biasa cewek" ucap amala. Dan Yap dean peka terhadap perkataan amala barusan. Dirinya pun langsung duduk di samping amaya dan menarik amaya.

"Perutnya sakit?" tanya dean lembut dan amaya pun mengangguk dengan polos nya.

"Mau dibeliin apa?" tanya dean. Amaya hanya menggelengkan kepalanya saja. Dirinya tidak mood makan saat ini.

"Yaudah kamu tidur aja. Nanti kalau masuk aku bangunin" ucap dean, dia pun menyatukan tiga kursi agar bisa menjadi tempat tidur amaya dan dengan paha dean sebagai bantalan nya. Amaya pun mulai memejamkan matanya dan dean yang mengusap kepala amaya dengan lembut.

Amala kini pun membuka makanan yang sempat di beli Daniel tadi. Dirinya tak ingin amala sakit. Dan leo pun memilih main game di belakang pojok kelas.
.
.
Bel sekolah pun berbunyi. Murid murid berhamburan untuk pulang dan tak lupa amaya dan amala yang sedang bersiap siap untuk ke lab kimia.

GagalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang