7❤️pick star

1K 117 34
                                    


maret 2022











Jungkook duduk di lantai dan terus memandangi Jimin yang tidur tidak lagi menghadap dinding. Tadi saat bangun pagi hari, dia sempat menggeser tubuh Jimin sedikit ke tengah agar Jimin tidur dengan nyaman. Matahari mengintip di balik jendela kecil menyinari indahnya sosok yang masih tertidur dengan damai dan Menambah kecantikannya.

Dia tidak jengah walau sudah beberapa jam duduk memeluk lutut memperhatikan Jimin, mungkin jungkook tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sana . Namun dia harus sadar . Bahwa makanan yang baru saja di belinya di pagi buta hampir dingin.  Dia harus membangunkan Jimin tetapi pria kecil itu terlihat sangat lelap tak terganggu dinginnya pagi ini .

Tangan jungkook terulur menyentuh lengan Jimin.  Berusaha untuk membangunkannya dengan pelan.  "Jimin" .

Mata indah itu terbuka perlahan menampilkan hasel coklat yang lebih indah . Bagaikan magnet Jungkook tertegun sama seperti Jimin yang sedang memandanginya.

"Bangunlah. Ayo sarapan, Makanannya hampir dingin ". Tangan Jungkook menjauh dari lengan jimin ketika si cantik itu sempat melihat tangannya .

Sementara Jimin berusaha mencerna sesuatu. Dia sedang tidur di atas ranjang bahkan di tengah . Jadi apakah jungkook tidak tidur ? Sebenarnya Jungkook sempat tidur dalam dua jam kemudian dia terbangun ketika mendengar suara Jimin yang mengigau jadi menjelang pagi jungkook pergi menaiki bis untuk membeli makanan di restauran dua puluh empat jam sekitar dua kilometer dari tempatnya .

"Aku akan pergi sebentar untuk mencari alat dan ban cadangannya. Kau bisa istirahat disini. Mungkin aku akan ke mini market tidak jauh dari sini tempatku bekerja , aku akan meminjam telephone disana untuk menghubungi jungmin agar menjemputmu di sini".

Jimin berusaha bangkit kemudian duduk di hadapan Jungkook sementara pria itu sudah mengambil meja pendek lalu menaruhnya di hadapan Jimin. Selanjutnya membuka pembungkus makanan satu persatu dan menyajikannya .

"Kau membeli daging dan sup sayur untukku. sementara kau hanya makan mie ?". Kerutan di kening Jimin tercetak ,inginnya kesal pada Jungkook yang tidak memperhatikan kesehatannya .

"Ini enak Jimin . Aku suka. Tenang saja dan Ayo makan".

Baru hendak makan Jungkook terkejut ketika cup berisi mie yang masih mengepulkan asap itu terangkat dan mendarat di hadapan Jimin .pria cantik itu memindahkan nasi di hadapan Jungkook kemudian sayur juga potongan daging .

"Kau tidak boleh banyak makan mie , begitupun daging tapi untuk daging sesekali kau butuh itu. Sayuran sangat baik juga untukmu ".

Jimin mulai menyumpit mie , kemudian meniupi mie yang masih mengepulkan asap . Lalu memakan dengan sangat rakus seolah tak mengijinkan jungkook untuk mengambil kembali mie tersebut .

Tetapi senyum yang sangat manis terukir di wajah Jungkook di sertai mata haru yang tak bisa bohong . "Padahal ku dengar kau tidak suka makan mie ".

"Aku suka . Kau saja yang tidak tau ".

"Apakah aku boleh mencicipi sedikit ?". Jungkook mencoba menggoda Jimin yang kini menatapnya tajam . Lucunya Jimin yang makan dengan pipi menggembung menghadap ke arah lain seolah takut mienya di curi si pria besar.  Hal itu sempat membuat Jungkook tertawa . "Kemarilah  Tambahkan nasi itu akan enak".

Dan si cantik itu berbalik sebentar mengulurkan cup sementara Jungkook menyendok nasi dan memasukkannya pada cup . Jimin tersenyum sangat cantik ketika Jungkook makan dengan lahap .

Keduanya tidak tau apa yang akan terjadi esok tapi baik Jimin dan Jungkook sama sama menentramkan hati mereka saat ini . Tidak ada yang tau seperti apa hubungan yang mereka jalani kini . Dan Jungmin adalah perantara mereka bisa bersatu . Jika tidak sebagai pasangan kekasih setidaknya mereka hidup sebagai seorang yang tidak menyimpan dendam dan luka .













oh ! Mr hurt/Book2✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang