(9) - Selamat Tinggal Identitas Asli... -

14 8 2
                                    

.PART 9.

- Detik Detik.. -
- Apakah Dia Akan Berubah ? -

- Anggota Regu -
saat ini kami sedang merasa bingung dalam mencari cara. walaupun kami semua membawa handphone masing-masing, tapi yang namanya hutan, pasti tidak ada sinyal. teriakan kami, sudah kami lakukan tapi tidak ada apa-apa yang kami terima. balasan teriakan dari kami pun tidak ada sama sekali. akhirnya, kami pun memilih untuk kembali ke dalam hutan dan sayangnya, sebelum kami berlari untuk masuk kembali ke dalam hutan, niat kami keburu diketahui oleh salah satu kakak regu kami.

"stop!! kalian mau kemana? kalo kalian mau masuk ke hutan lagi, saya tidak memperbolehkan." jelas kakak regu  sedikit memarahi.
"ta..tapi.. ketua regu kita ketinggalan di dalem hutan, kak! saya sama anggota regu ini mau mencari ke dalam." jawab Greta yang bisa dibilang panik karena kakak kelas dekatnya tertinggal di dalam hutan angker ini. Greta adalah anak kelas 11 yang bisa dikatakan dekat dengan anak-anak kelas atas atau kelas 12.

"kalo kalian mau tau kenapa saya tidak memperbolehkan kalian masuk kembali, di dalam sana ada hewan buas. kalian mau diterkam? tidak kan? sudah, kalian ke base camp sekarang!" perintah kakak regunya dengan kelihatannya seperti tidak memedulikan Lily yang hilang di dalam hutan yang penuh dengan hewan buas. mungkin dalam pikiran Lily, dia tidak peduli dengan keangkeran hutan ini. dengan banyaknya setan yang ada, poci atau pocong. mba kunti. tuyul tuyul kecil tapi cabe rawit, atau apalah itu. tapi dia lebih memperhatikan, memikirkan tentang kepenuhan hewan buas di dalam hutan ini.

Greta dan Chazia tidak sedikit pun bisa menerima kalau ada satu teman mereka yang tertinggal dan ditinggal oleh rombongan sekolah. mereka tidak peduli kalau mereka akan dimarahi oleh guru-guru atau kakak regu karena mereka melanggar peraturan beberapa kakak regu yang mengetahui kalau mereka semua akan kembali masuk ke dalam hutan untuk mencari ketua regu mereka. Greta pun memarahi kembali kakak regu itu dan disusul dengan omongan Chazia.

"lalu, jadi kakak mau ninggalin murid sekolah kakak di dalam hutan angker ini ? kalo saya jadi kakak, saya akan mencari sekarang juga sebelum terlambat ! maaf jika saya memarahi kakak, tapi kakak mau sekolah kakak dinilai buruk karena adanya salah satu murid sekolah ini yang hilang di hutan angker karena tidak ada yang namanya kepedulian dari sekolah? saya sih tidak mau dan tidak akan meninggalkan murid sekolah saya sendiri kalo saya jadi kakak." ucap Greta dan disusul dengan jawaban dari Chazia dengan anggukan saja. karena Chazia sudah terlalu lama kenal dengan Lily, bisa dibilang Chazia sedikit sedih dan hampir ingin meneteskan air mata karena takut kehilangan teman dekatnya. untuk Greta, sebagai adik kelas dan masih kelas 11, Greta tetap pada pendiriannya. dia masih kesal dengan perintah kakak regunya. jika Kate, dia masih mencari cara untuk bisa mendapat jawaban atau bantuan dari beberapa teman cowok terdekat yang dimiliki Lily. ya, sekarang niat Kate sudah sedikit bertambah untuk membantu kakak kelasnya.

tapi ada satu lagi masalah yang kami dapatkan dari salah satu anggota regu ini. dia adalah Casilda Salvatore. ya, masalahnya hampir mirip dengan masalah Lily. ternyata sedari tadi Casilda tidak ada bersama kami! jadi selama ini, kami sudah kehilangan dua anggota regu kami!
betapa bingungnya kami setelah kami baru menyadari kalau salah satu anggota regu kami ada yang menghilang lagi.

"eh, gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"eh, gaes.. lo semua sadar ga sih kalau Casilda hilang ?" tanya Chacha sekaligus juga memberitahu teman-teman regunya.
"ya, ampun ! tapi, perasaan aku masih liat Kak Casilda waktu kita baru keluar dari hutan ini. kalau Kak Casilda masuk lagi ke hutan untuk mencari Kak Lily, aku ga tau. yang lain ada yang sadar ga Kak Casilda pergi?" jelas Kate sambil berpikir tentang salah satu kakak kelasnya.
"bener kata Kate. gue juga ingetnya Casilda tuh masih bersama kita sampai kita sadar Lily menghilang." lanjut Chacha sama-sama sambil mengingat-ingat sebelumnya.

dilain sisi, ada juga seseorang yang masih mencari cara untuk bisa mendapat jawaban atau bantuan dari beberapa teman cowok terdekat yang dimiliki Lily. dia adalah Greta. berpikir dan berpikir. beberapa lama Greta mencari sesuatu, akhirnya dia mendapat sesuatu yang mungkin bisa menjadi penolong dalam menyelesaikan masalah tentang Lily dan Casilda. ya, penolong itu adalah teman laki-laki yg paling dekat dengan Lily. teman laki-laki Lily itu bernama, Adelio. panggil saja dia Lio.
ya, walaupun mereka selalu dikatakan 'musuh bebuyutan' sih... tapi ga masalah lah ya selagi mereka masih tetap dikatakan teman dekat.
karena kedekatan mereka itu, Greta pun meminta tolong pada Chacha untuk menemaninya ke base camp cowok. untungnya Chacha mau menemaninya, sedangkan Kate masih tetap bersama kakak regu dan sisa anggota regunya. sesampainya mereka di base camp cowok dan Lio sudah mengetahui masalahnya, Lio memberi raut muka yang terkejut sekali.

"hah?! balek?! itu kan calon pac..eh.. maksudnya musuh bebuyutan gue! aduh keceplosan gue." kata Camel dengan adanya sedikit kata-kata yang membuat beberapa orang disekitarnya merasa kebingungan dengan omongannya.
"eh? apa? calon apa?" tanya Chazia yang merasa ada yang mengganjal dari perkataan Lio.
"itu ga penting. yang sekarang dipentingin, kita harus nyari Kak Lily! ayo ikut kita bagi yang mau ikut nyari Kak Lily! ajak Greta ke kakak kelas cowoknya.   

"gue ikut deh, gini-gini juga kan si Lily te temen cewek gue yang cukup deket sama gue. hayu! bantu kita!" ucap Ravid, salah satu teman Lio dan Lily sekalian mengajak teman-teman yang lain membantu mencari Lily dgn cara menarik salah satu tangan teman temannya. by the way, Ravid adalah salah satu teman dekat laki-laki Lily yang selalu ada bersamanya. mau itu dalam chat via WhatsApp, Line, atau tatap muka sekalipun. ya walaupun kalau salah satu dari mereka sedang bersedih, tidak ada yang mampu datang ke rumah temannya. bukan karena mereka yang hanya memanfaatkan temannya saja. melainkan karena mereka yang kesulitan dalam mencari cara untuk bertemu.

bukan hanya Adelio, Greta, Ravid, dan Chazia yang mencari Lily. tapi kakak regu yang sudah mengetahui permasalahan sepenuhnya tentang ini juga sudah sama-sama menolong mereka. tapi dikarenakan adanya masalah yang cukup sulit diselesaikan, kakak regu itu memilih untuk membubarkan waktu camp itu. kakak regu pun meminta untuk sisa regu selain Regu Chalondra Olia Arnanda untuk pulang lebih dulu agar tidak ada yang sama seperti Olia atau Lily.

- Chalondra Olia Arnanda -
"gue dimana? regu gue mana? aw.. kok leher gue sakit banget ya." kataku setelah aku mulai sadar dari 'pingsanku'.

menyadari jika aku sedang sendiri saat ini. saat aku berkata kata sendiri, aku merasa adanya rasa sakit di bagian leher kananku. aku pegang leher bagian sakitku dan aku mendapati adanya sedikit cairan berwarna hijau di tangan kiriku. karena aku merasa bingung cairan apa yang ada pada tangan kiriku, aku cium sedikit cairan hijau itu. betapa terkejutnya aku saat aku tahu jika bau cairan itu seperti bau darah. aku kembali berpikir apa saja yang sudah terlewati selama aku sendiri disini. namun sedihnya, saat aku mau berpikir lebih lanjut, kepalaku sangat-sangat pusing. aku tahan rasa pusing itu dan aku paksa pikiranku untuk berpikir tentang darah hijau yang ada di leherku ini. nyatanya, aku ingat jika darah hijau adalah darah hewan serigala! semakin kencang rasa untuk aku berpikir apa saja yang sudah terjadi selama ini. dengan sekuat pikiranku, aku mengingat" apa yang sudah terjadi. aku teringat kalau saat aku duduk di bawah pohon, aku melihat ada satu atau dua hewan seperti serigala yang mau menerkamku. sesudah itu, aku merasa lupa dan bangun-bangun, aku sudah seperti ini. dengan leher bagian kananku yang muncul cairan-cairan hijau dan itu sangat berhasil membuat aku kesakitan. dan sekarang, kepalaku yang mulai memunculkan rasa sakit, dan juga semakin pusing. tapi belum 5 menit aku mulai berpikir lebih lanjut lagi, aku seperti mendengar ada suara-suara serigala. tapi anehnya, aku tidak merasa takut sama sekali saat aku mendengar suara serigala itu. melainkan aku merasa seperti ada yang memanggilku dari kanan.

DIFFERENT FOR OUR LOVEWhere stories live. Discover now