Love in The Air : 17

1.7K 235 47
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****








Mengendarai mobil barunya, Seulgi melesat dari daerah Gangnam menuju bandara Gimpo. Pilot wanita itu bergegas setelah memarkir mobilnya. Dengan sangat asal dia mengancing jasnya. Sesekali ia mengecek arloji di pergelangan tangan kanannya. Wanita berusia kepala tiga itu berdecak karena nyaris terlambat untuk jadwalnya hari ini.

"Oi, Kapten Kang!"

Seulgi menoleh saat suara pria yang paruh baya mendekat dari belakang. Dalam hatinya, Seulgi mengutuk kedatangan pria itu. "O-ow!"

"Oh, Kapten Lee?" terpaksa Seulgi menyahut meski ia sedikit berlagak terburu-buru.

Kapten Lee tersenyum lebar sembari menepuk-nepuk bahu Seulgi, "Bagaimana kondisi putramu? Lalu ibunya? Apa mereka berdua sehat? Aku bertanya pada Kapten Wang mengenai alamatmu tapi dia bilang tak tau. Aku hendak memberikan hadiah."

"Putra? Ibunya? Pantat gilamu Kang Seulgi! Istrimu sudah lama meninggal."

Tak bisa berkata-kata, Seulgi mengedarkan pandangannya pada sekitar. Berharap akan ada keajaiban yang dapat menyelamatkan nyawanya.

"God bless you, Seulgi."

Tuhan menyayanginya, Irene berjalan dari arah yang berlawanan dengannya. Mungkin Irene benar-benarlah malaikat.

"Bae Joohyun?!"

Irene sudah melihat Seulgi sejak ia berjalan bersama teman-temannya memasuki area kedatangan. Tapi kedua matanya mengerjap heran karena Seulgi memanggil namanya begitu keras dari jarak yang tidak bisa dibilang dekat. Teman-temannya yang berlalu menuju arah tempat istirahat, meninggalkannya sendirian.

"Kita akan take off bukan?" Seulgi mengangkat alisnya dua kali, memberi isyarat pada Irene.

Terdistraksi oleh teriakan Seulgi, Kapten Lee membalikkan badannya dan melihat seorang pramugari muda datang ke arah meraka. Kapten paruh baya itu mengernyit, seperti sesuatu yang aneh sedang terjadi di sini.

Wajah Irene mungkin terlihat polos tapi ia mengerti bahwa Seulgi sedang berusaha memintanya untuk berbohong.

"Benar. Kita harus check in sekarang." tutur Irene, berhasil mengeluarkan kalimat yang dikarang bebas oleh otaknya.

Seulgi berteriak riang dalam hati, berhasil batinnya. Irene bisa mendapatkan sinyalnya dengan mudah. Bergegas Seulgi mencoba untuk memperbaiki tata letak dasinya sebelum mengusap pundak Kapten Lee memohon pamit.

"Maaf Kapten Lee, tapi aku sedikit terlambat hari ini. Kita bisa berbicara lain kali, aku berjanji akan mentraktir anda."

Belum sempat pilot senior bernama lengkap Lee Soo-Man itu menjawab penuh, Seulgi merangkul Irene dan berlalu pergi sambil melambaikan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in The AirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang