Ragu

1.3K 203 6
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Jeongwoo melangkah gontai, fisiknya lelah sehabis kerja rodi demi nilai. Dia juga merasa kurang semangat karena junkyu sudah hampir seminggu tidak terlihat, setelah kejadian waktu itu si manis kembali menghilang.

"Hah~ butuh asupan kasih sayang nih." Gumamnya sambil menggeret tas, setelah berbelok tiba-tiba manik serigala nya menyipit.

"Iya bukan sih? Tar !! tar !! diperjelas dulu." Mata itu semakin menyipit, kemudian kembali membesar. "Bener anjir." Jeongwoo menggendong tas nya semangat, lalu berlari.

"Malammm~ kak junkyu." Sapa jeongwoo ceria, membuat sosok di sampingnya terjenjit.

"A-ah, malam."
"Dari mana kak?" Jeongwoo melihat tas belanjaan yang junkyu bawa, terlihat daun bawang yang menjulang. "Oh, belanja yah?" Junkyu hanya mengangguk.

"Kakak kemana aja?"
"Emh? Oh, gak kemana-mana kok."
"Kok gak keliatan?" Junkyu hanya menjawab dengan kekehan canggung, sepertinya si manis masih teringat tragedi yang hampir tiga minggu lalu.

"Apa kabar kak?" Junkyu menatap jeongwoo, benar. Junkyu sangat berharap ada yang menanyainya seperti itu, tapi baru jeongwoo yang bertanya.

Mungkin, bukan tidak ada yang bertanya tapi junkyulah yang menutup jalur komunikasi dengan siapapun.

"Lumayan." Jawab junkyu.

"Masih sakit yah kak?"
"Huh?"
"Kalo perasaan kakak masih sakit, jangan dipendem !! Coba cerita sama orang yang kakak percaya."
"Sayang nya, saya gak punya woo."
"Aku mau kok." Jeongwoo tersenyum lebar, membuat junkyu menggeleng heran.

"Terimakasih."
"Cerita kak, bukan terimakasih !!"
"Mungkin saya terlalu sering menelan semuanya sendiri jadi terasa sulit untuk diceritakan, bingung aja mau mulai dari mana." Jeongwoo menatap junkyu lamat.

"Jangan dibiasain gitu kak !! Gak baik buat perasaan kakak." Junkyu hanya tersenyum pahit.

Mereka lanjut jalan, sampai akhirnya jeongwoo berhenti dihadapan junkyu hingga membuat si manis juga berhenti melangkah.

"Ada apa?" Tanya junkyu bingung.

"Kak, aku serius !!" Junkyu makin mengernyit bingung, apa yang jeongwoo maksud.

"Aku serius buat ngajak kakak berbagi, ayo kita berbagi segala hal !! Suka, duka, senang, susah, dan semuanya ayo kita lalui bersama kak !!" Junkyu menatap jeongwoo tak percaya, terasa tak nyata.

"Jeo-jeongwo."
"Iya kak?"
"Kamu jangan bercanda !!"
"Apa aku terlihat bercanda?" Junkyu diam, dia mencari kebohongan di manik serigala sosok dihadapannya.

Namun sayang, manik itu tidak menunjukkan sorot kebohongan yang junkyu dapatkan malah kebalikannya. Jeongwoo dengan tubuh tegap dan ekspresi tegasnya terlihat meyakinkan untuk junkyu percayai, tapi junkyu masih ragu, apalagi ini akan menjadi cinta pertama dirinya.

"Jeongwoo, saya bukan orang baik dan saya juga bukan orang yang tepat jika hanya untuk bermain-main dengan komitmen. Kamu bisa cari yang lebih baik dari saya, kamu pantas dapat yang terbaik !!" Junkyu bersiap pergi, namun gagal.

Pesona JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang