EPILOG

19 3 0
                                    

Author pov

Malam itu Awan pulang menuju rumahnya. Ia sangat bahagia karena kejutan yang dia berikan kepada Kia berjalan dengan lancar. Awan melihat toko bunga yang masih buka malam itu, ia langsung menepi didepan toko bunga.

"kayaknya ini cocok untuk Kia, semoga aja Kia suka" ucap Awan dengan senang hati

"yang itu harganya Rp.250.000,- kak"ucap penjaga toko bunga

"oke, saya ambil"kata Awan

"terima kasih kak"ucap penjual

Awan pun segera melajukan motornya ke rumah. Sesampainya dirumah ia beres-beres dan menuju kamarnya dengan membawa sebucket bunga yang baru saja ia beli.

Awan meletakan bunga itu diatas meja dan merebahkan tubuhnya dikasur.

Melihat layar handphone, ia membuka galeri dan melihat foto-foto bersama Kia. Senyum tipis terukir diwajahnya.

"Kia tunggu gua besok ya, gua yakin kali ini lo pasti udah siap. Udah saatnya gua bilang semuannya ke lo" ucap Awan sambil tersenyum

Awan pun meletakan handphonenya disamping dan segera menutup kedua matanya.

Sementara yang terjadi pada Kia sangat berbeda dengan Awan. Malam itu Kia memasuki Kamarnya dan duduk di meja belajar kesayangannya itu. Kia nampak bingung dan sangat cemas.

Kia akhirnya membuka kembali laci mejanya dan menuliskan surat. Namun tidak hanya itu, dia mulai mencetak foto-fotonya bersama Awan. Kemudian ia kumpulkan semua foto itu dan dimasukan kedalam kotak hitam.

Kotak itu berisikan hadiah, surat dan foto-foto mereka. Kia pun menangis saat selesai menyiapkan kotak itu. Mama yang mendengar suara tangisan Kia langsung masuk ke kamar Kia.

"Kia...sabar ya nak" ucap mama sambil membelai rambut Kia

"Ma....

"Udah-udah, mending kamu sekarang istirahat. Gaboleh telat bangun ya, mama udah siapin semuanya"ucap mama

Mendengar hal itu Kia langsung merebahkan tubuhnya dikasur dan tidur dengan lelap.

Waktu menunjukan pukul 04;30 pagi. Kia terbangun dan bersiap-siap. Mama baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk Kia dan langsung menelpon sopir taksi online.

"Kia, kamu sarapan roti dulu ya...nanti sampai disana kita makan"ucap mama

"iya ma" ucap Kia dengan berat hati

Tidak lama kemudian taksi online pun datang dan sopir membantu memasukan barang-barang kedalam mobil. Kia menuju kamarnya sambil menggendong tas, ia mengambil kamera dan juga tidak lupa membawa kotak hitam yang semalam ia siapkan.

Kia menutup pintu kamar dan langsung menuju mobil taksi. Mama mengkunci pintu rumah dan menyusul masuk kedalam taksi. Semuanya sudah siap dan mobil taksi pun mulai berjalan.

Kia hanya bisa melihat jalanan yang ia lalui lewat jendela dengan kepalanya tersandar di kaca mobil. Pikiran kia sangat kacau, semua bercampur menjadi satu.

"Kia, kamu sakit?" tanya mama

"engga kok ma" jawab Kia

"terus kenapa dari tadi kamu diem aja nak?"tanya mama

Kia hanya diam dan terlihat memikirkan sesuatu.

"ma, Kia punya satu permintaan lagi. Plisss mahh plissss terakhir" rengek kia

"apa lagi sayang?" tanya mama

" kita bakal lewat rumah Awan, aku harus singgah ke rumah Awan buat ngasih sesuatu mahh.." bujuk Kia

TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang