0.4

232 42 0
                                    

Dua hari setelah pemberitahuan tugas dari miss Sunmi membuat Sana kehilangan selera makannya. Mungkin bagi teman-temannya yang lain tugas yang diberikan miss Sunmi bukanlah tugas yang berat, hanya perlu melakukan observasi ke beberapa tempat, tenggat waktu yang diberikan pun sudah lebih dari cukup. Tidak dengan Sana, jika ia harus pergi ke beberapa tempat artinya ia harus bepergian sedangkan dirinya sendiri tidak pernah mau bepergian ke tempat yang jauh

Saat menemui miss Sunmi di ruangannya Sana pikir ia akan mendapat tugas pengganti, namun katanya tidak ada tugas pengganti untuk kali ini. Sana mengerti, itu tugas akhir yang sebenarnya sudah sangat ringan dan mudah untuk dikerjakan, tak seharusnya ia menawar


Sebuah suara menyadarkannya, itu seperti sesuatu yang mengetuk jendelanya. Tapi kamarnya ada diatas, bagaimana bisa ada orang yang mengetuk jendelanya? Kecuali...


"Tzuyu?" kaget Sana setelah dia memberanikan diri untuk mengintip keluar jendelanya. Benar, itu Tzuyu yang mengetuk jendelanya dari luar dengan tangga kayu yang menopang badannya. Sana buka kaca jendelanya, untuk apa Tzuyu datang semalam ini?

"hai Sana, ini" Tzuyu mengeluarkan sebuah buku, Sana menaikan alisnya buku besar itu tetap ia ambil. Setelah Tzuyu memberikan buku itu ia turun dari tangga lalu mengembalikan tangga kayu itu ke tempatnya. Sebelum benar-benar pergi Tzuyu melambaikan tangannya sembari tersenyum kea rah Sana


Dilihatnya buku yang tadi Tzuyu berikan, itu bukan buku biasa melainkan sebuah album berisi foto-foto tempat. Sambil duduk dipinggir jendela Sana mengamati foto dari album yang Tzuyu beri, meski kualitas gambarnya tidaklah begitu bagus namun Sana tau kalau tempat tempat tersebut akan lebih indah jika dilihat langsung

Di ujung album, ada sebuah memo kecil bertuliskan 'Sana, foto-foto itu adalah tempat yang nanti akan kita kunjungi untuk tugas miss. Sunmi. Jaminan; nilai yang sempurna'

Bibir Sana membentuk senyuman, Tzuyu dan tingkah laku ajaibnya memberi Sana sebuah perasaan yang baru.



Semalam Tzuyu tidur dengan lelap, ia bahkan bangun lebih siang dari biasanya. Senyuman terukir diwajah cantiknya, bayangan Sana yang menggemaskan masih ia ingat dengan jelas. Tzuyu membuka lemari bajunya, sesuai janjinya pada miss Sunmi, ia akan datang ke taman kota. Tzuyu menghentikan langkah kakinya saat melangkah menuju kamar mandi, kamar Tzuyu berada belakang rumah lebih tepatnya di garasi lama yang sudah direnovasi karena itu suara dari dalam rumah masih bisa terdengar dengan jelas dari sana

"Tzuyu si pembawa sial itu jika ada di rumah kerjaannya hanya tidur dan enak-enakkan" itu suara bibinya mengeluh kepada suaminya yang tak lain adalah paman Tzuyu sendiri

"akan ku beri anak sialan itu pelajaran" langkah kaki mulai terdengar mendekat kea rah kamar Tzuyu, tangan Tzuyu mulai bergetar menandakan ia khawatir dan ketakutan. Tangannya mengepal kuat agar tak terlihat ia sedang ketakutan sekarang

"Tzuyu!!" "buka pintunnya!!!" teriak pamannya dari luar sembari mengetuk pintu dengan kasar. Perlahan pintu itu Tzuyu buka

Bughhhh

"dasar pembawa sial, anak tidak berguna" baru saja pintu dibuka, pamannya sudah menendang Tzuyu hingga jatuh, dia berulang kali menendang badan dan kaki Tzuyu

"bisa bisanya kamu bersantai sedangkan kami mengurus urusan rumah sendirian"

Tzuyu merintih kesakitan, ia bisa melawan dan melakukan hal yang sama namun akan jauh lebih baik jika ia menahannya. Tzuyu tak boleh emosi dan lepas kendali


Dengan luka lebamnya Tzuyu pergi menaiki mobil van miliknya, ada suatu tempat di dalam hutan yang menjadi tujuannya sekarang. Sebelum pergi ke sana Tzuyu menemui penjaga kabin untuk meminta kunci gerbang

Kabin yang tak terlalu besar namun tidak kecil itu tertata dengan rapih, Tzuyu duduk dipinggir kasurnya lalu mengambil memo kecil dan sebuah pulpen

'karena Sana tersenyum'

Setelah menulis itu, Tzuyu menempelkan memo itu di dinding kamar tersebut. Diatasnya ada tulisan "Alasan tetap hidup"

Ini mungkin sederhana dan tidak berarti bagi sebagian orang, namun untuk Tzuyu semua tulisan di memo yang tertempel di dinding ini yang membuatnya tetap hidup hingga hari ini

vote and comments!

 Beautiful PlacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang