Arabella memasuki kamarnya dengan tergesa. Ia ingin mendengar penjelasan dari suaminya. Alasan kenapa Papa dan dirinya pulang terlambat itu berbeda. Duduk di pinggiran ranjang, Arabella melipat tangan di dada menanti Axel.
Axel membuka pintu dengan cepat lalu menutup dengan membantingnya. Ia ingin segera bicara dengan istrinya. Wajah yang tadinya kusut berubah menjadi cerah seketika saat melihat posisi Arabella. Posisi itu seolah mengajak Axel berhubungan.
Dengan cepat Axel melepas jas dan dasinya. Mendekati Arabella. Menatap penuh gairah seperti harimau kelaparan. "I want you," bisiknya.
Tanpa persetujuan Arabella, Axel mendaratkan ciuman kasar dan menuntut di bibir Arabella. Mengabsen setiap gigi Arabella. Menghisap lidah lalu bertukar liur. Axel tahu istrinya belum mau membalas ciuman darinya. Maka, dengan cara jitu Axel membuat Arabella membalasnya. Ia tahu kelemahan istrinya.
Axel mengusap niple milik istrinya. Memelintir, meremas dan menjepitnya hanya dengan dua jari. Gerakan itu mampu membuat istrinya melenguh dan mendesah nikmat.
Sesuai dengan perkiraan, Arabella membalas ciuman panas dan liar itu. Saling menelan saliva dan mengobok-obok mulut lawannya. Tidak hanya itu, lidah keduanya kini berdansa. Menimbulkan jeritan yang terendam oleh ciuman itu. Axel dengan cepat menyesap bibir atas dan bawah istrinya. Tak membiarkan satu gigi saja tak terbelai oleh lidahnya.
Baju Arabella sudah tergeletak di bawah. Sentuhan Axel membuatnya melayang. Axel tidak hanya bergelut di dua bukit kembar itu, tapi juga di ketiak Arabella. Ketiak dengan bulu halus yang ketika disentuh atau dijilat membuat Arabella diserang rasa nikmat dan juga geli.
"Aahhh...."
"Suka?" Axel memandangi wajah penuh gairah istrinya.
"Eeuuhhh...."
Turun ke bawah berganti mencium, menjilat dan menyesap dua bukit kembar yang besar dan padat itu. Mulutnya bergantian dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Seperti isi payudara itu banjir dan harus segera dihabiskan. Axel sendiri sangat menyukai itu.
"Ssshhh...." Arabella menjambak rambut suaminya. Kenikmatan melanda dirinya karena tidak hanya di bukit kembar, kini ia dimanja di bagian lorong itu.
Axel mengelusnya dengan jari. Arabella memejamkan mata karena kenikmatan yang datang. Lalu jari Axel dimasukkan di lorong itu. Mengobok-obok lorong itu hingga Arabella menjerit setelah pelepasan.
"Aku belum terbang, Sayang." Memang kenikmatan yang dirasa seperti terbang ke langit ke tujuh.
"Aahhh," desah keduanya saat senjata itu masuk perlahan.
"Oohh kamu sempit, Sayang. Kamu bikin nagih." Suara Axel terdengar begitu berat dan bersemangat. Perlahan memompa senjatanya ke dalam lubang kenikmatan istrinya. Arabella hanya mendesah tanpa menjawab racauan suaminya.
Axel terus memompa dan terus menghujani Arabella dengan ciuman. Hingga keduanya mencapai puncak lalu melepasnya bersamaan.
Dengan cepat Arabella mengambil bajunya lalu memakai kembali. "Kenapa terburu-buru, Sayang?"
"Kamu keterlaluan, Axel. Jika kamu tidak pandai berbohong setidaknya jangan sakiti aku dengan perbuatanmu." Arabella menghapus air matanya.
"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti." Axel mendekati istrinya. Menarik bahunya dan membuat mereka berhadapan.
"Jadi, aku bermain setelah kau dengannya? Aku yang kedua?" Axel mengernyit tidak paham. "Seharusnya kau mandi dulu. Dengan begitu dugaanku kau telah selingkuh terpendam rapi."
Axel menelan ludah kasar. Ia ketahuan. Padahal susah payah ia menutupi hubungan gelapnya itu. Karena kecerobohan ini ia tidak bisa lagi mengelak. Pasti jejak bercinta dengan kekasihnya itu ada. Dan sekarang Arabella pasti membencinya. Jijik dengan dirinya.
"Maaf," lirihnya dengan kepala menunduk. Sungguh, ia tidak berniat ceroboh seperti ini. Ia terlalu terbuai dengan tubuh Arabella. Kemontokan dan keseksian istrinya mampu membuat lupa.
Lagipula niatnya itu adil. Meski ia sudah bermain api, ia tetap memberikan nafkah batin pada istrinya. Ingin membuktikan lima ronde dalam semalam itu dirinya kuat.
"Aku mau mandi dan jangan ganggu."
Arabella menyingkirkan tangan suaminya lalu berjalan ke kamar mandi. Menyiapkan air hangat untuk dirinya sendiri. Menangis bersama dengan air yang mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR WITH MERTUA (Pindah Ke Kubaca)
Romansa》Unpublish sebagian pindah ke KUBACA《 Jika kau selingkuh karena kenikmatan yang disuguhkan, maka aku selingkuh karena kesempatan yang kau sia-siakan. #1 Dewasa (05-04-2022) #5 21+ (05-04-2022) #1 Erotis (05-04-2022) #1 Gairah (05-04-2022) #2 Me...