Papa dan Mamaku bertemu dan dekat saat mereka kuliah. Mereka punya satu teman laki-laki lain bernama Akira. Kehidupan perkuliahan membuat papaku bisa sejenak melupakan seberapa gelapnya bisnis keluarga kami di Indonesia. Papa punya bibi di jepang, namanya bibi Da-i, tapi kau dan aku akan memanggilnya Nenek Da-i. Selama berpura-pura menjadi anak polos di Jepang, papa tinggal dengan Nenek Da-i dengan damai dan jauh dari narkoba dan pistol. Papaku juga berhasil menjalin hubungan baik dengan Yakuza Matahari Hitam, dia dekat dengan tetua disana.
Pertemanan Ferdinand (Papa), Samara (Mama) dan Akira berlangsung sampai mereka lulus. Di pesta kelulusan mereka mabuk-mabuk dan papa menyatakan cintanya ke mama. Tapi karena mama juga mabuk malam itu, mama tidak mendengarnya dengan jelas. Mama pulang ke keluarganya dengan taksi. Papa bersedih karena walaupun dia anak mafia, sebagai pria dia juga bisa patah hati karena cintanya tidak di dengar. Dia dan Akira berjalan pulang dengan mabuk, lalu berhenti dibawah sebuah jembatan yang sepi.
[Dalam bahasa Jepang]
"Tidak masalah bro, kau bisa menembaknya lagi besok" ucap Akira yang jalan sempoyongan.
"Kalau dia menerima cinta ku besok , aku akan menikahinya langsung hari itu juga" balas Papa penuh semangat.
"Menikahinya?" Akira terkejut.
"Ya. Aku akan membawanya ke Indonesia bersamaku" papa terlihat bangga dengan keputusannya.
"Kalian akan meninggalkanku disini?" Akira meneguk alkohol dan melempar botolnya ke tanah.
"Tugasku disini hanya berkuliah, dan aku sudah lulus. Kau ingin ikut aku ke negaraku?" tanya Papa.
Akira menunduk "Aku hanya sedih karena kalian akan meninggalkanku sendiri" Akira terduduk dan menangis.
"Aku kira kau sedih karena aku akan menikahi Samara. Aku kadang melihat ekspresi cemburumu saat kami bermesraan" Papa mendekati Akira dan mengejeknya.
"Cemburu? kau pikir aku juga suka Samara?" Akira tersenyum.
"Ya.. kau seperti tidak suka saat aku hanya bersamanya. Kau pasti juga menyukainya mmm.." Saat itu papa tidak bisa bicara. Akira maju dan menciumnya. Mulut mereka berdua bau alkohol dan liur mereka menetes ke dagu masing-masing. Bibir mereka saling bertemu, mata mereka menutup tapi mereka menghisap lidah satu sama lain.
"Bangsat" Papa mendorong Akira.
"Kalau aku wanita, dan aku secantik Samara, apa kau akan meninggalkan dia untukku" tanya Akira.
"Jangan bicara yang tidak-tidak Akira" Papa menjauhi temannya. Tapi Akira yang kelewat mabuk menyerang Papa. Dia mendorong Papa masuk ke bawah jembatan yang gelap. Papa yang mabuk juga tidak bisa melawan banyak. Akira menarik celana papa dan dengan paksa memasukkan kejantanan papa ke mulutnya. Papa tidak melawan saat sahabat 4 tahunnya menghisap penisnya dengan sangat erotis. Mereka berdua mabuk, stress, dan sedang dalam krisis kedawasaan.
-- Tunggu, kalian bingung kenapa aku tahu ini semua? Ya, papa sendiri yang cerita setelah dia tahu aku Gay untuk pertama kalinya. Dia bilang, tak masalah kalau aku Gay, karena papa juga pernah berbuat hal yang tidak-tidak dengan laki-laki. Ayolah, kami keluarga mafia, tidak ada norma di keluarga ini.
"Aku tidak masalah kau menikahinya asal kau tahu aku mencintaimu" bisik Akira.
Papa mungkin tidak begitu sadar. Tapi dia membalikkan badan Akira, menurunkan celana sahabatnya itu dan melakukan penetrasi ke anus Akira, Ya Papaku juga tidak ingat kenapa dia melakukannya. Mereka melakukannya dibawah jembatan yang kosong dan gelap. Akira mendesah kesakitan tapi itu adalah mimpinya yang selalu dia imajinasikan. Papa melakukan anal sex dengan sahabatnya sendiri. Kata papa, dia tidak memikirkan apapun selain membuat perpisahaan yang indah bagi sahabatnya.
Mereka menghabiskan malam yang kotor itu sampai baju mereka terkena tanah dan tubuh mereka penuh dengan ruam hasil dari saling meremas. Papa tidak hanya merusak anus Akira, dia mencekiknya, menjambaknya, dan mengesek wajah Akira ke semen yang kasar.
Menyakitkan tapi Akira menikmatinya. Setelah ejakulasi bersama, papa meninggalkan Akira. Dia berjalan sempoyongan ke rumah, lalu tidur dan terbangun dengan pikiran bahwa tindakannya tadi malam adalah mimpi. Lalu kapan Papa ingat kalau ternyata tindakannya bukan mimpi? tenang, drama di keluargaku baru dimulai.
Seperti rencananya. Papa menyatakan cinta dan mengajak mama menikah lalu tinggal di Indonesia. Samara (Mamaku) menyetujuinya dan mereka pergi ke Indonesia tanpa memperdulikan sahabat lama mereka Akira. Papa dan Mama menikah, tapi tragedi terjadi di keluarga Henryatna.
Fiona, adik bungsu papa meninggal. Dia dan calon suaminya kecelakaan. Mobil mereka masuk ke jurang dan hal itu membuat kakek terkejut dan juga meninggal karena sakit jantung beberapa hari setelahnya. Papa dan Paman Florian kehilangan adik bungsu dan ayah mereka secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bio Book : Kevin - Henryatna : Pangeran tanpa Mama
Teen FictionKevin dari Buku Hijau Siapa sih Dia. Gimana sih Keluarganya. Mari mengenal dia lebih Dekat. 9 Agustus 2022 (Perayaan 50k Green Book)