2

142K 868 4
                                    

Rena sekarang berada di ruang istirahat yang memang terpisah dengan ruangan pribadi bosnya. Ia sedang duduk santai dan mati kebosanan. Seperti inilah jika terbang sendiri tanpa teman seprofesinya. Rena tak memungkiri jika pemilik maskapai tempat ia bekerja sangat tampan dan masih muda.

Dulu saat ia baru pertama kali masuk, ia diperkenalkan dengan pemilik yang sudah tua, umurnya hampir sama dengan Capt Adam. Namun kini sangat berbeda, Rena sempat terpukau dengan pria tadi.

Saat sedang asyik memikirkan bosnya, bel bantuan terdengar. Rena segera bersiap untuk menuju ke tempat dimana bosnya berada.

"ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Rena sopan.

"ambilkan wine di laci belakang" kata Devan

"Rena berjalan dengan anggun menuju laci yang tak jauh dari tempat tuannya duduk. Di laci tersebut Rena melihat beberapa koleksi wine yang memang sepertinya sengaja disimpan disini. Rena memilih acak wine tersebut, ia juga membawa gelas Panjang untuk menuangkan wine tersebut.

"Silahkan Pak" kata Rena, namun Devan tak mengambil gelas maupun wine dari tangan Rena.

Seperti paham akan maksud dari tuannya, Rena menuangkan cairana tersebut ke dalam gelas dengan hati-hati. Namun memang keberuntungan tidak memihak pada Rena. Karena saat Rena menuang wine tersebut kedalam gelas, tiba-tiba pesawat mengalami goncangan yang menyebabkan cairan tersebut tumpah ke rok nya dan Sebagian mengenai baju Devan.

"Maaf Pak" kata Rena Kembali meletakkan wine tersebut ke meja yang sedikit jauh dengannya dan mengambil beberapa helai tissue yang memang disediakan di dekan Devan.

Rena mengusap sisa sisa cairan tersebut, ia bermaksud untuk sedikit membersihkan, namun lagi-lagi goncangan pada pesawat membuat keseimbangannya goyah. Rena terjatuh tepat dipangkuan Devan. Saat bokong sintalnya mengenai kejantanan Devan, Rena bisa merasakan bahwa batang tersebut mengembung di bawahnya.

Tersadar bahwa kejantanan Devan mulai bereaksi, Rena segera bangkit dari pangkuan tuannya itu. Namun saat akan bangkit, tangan Devan melingkari perut rata Rena. Melihat itu, Rena justru menikmatinya. Sudah lama sejak ia putus dengan pacarnya, ia tak pernah lagi merasakan kehangatan dari seorang lelaki. Namun untuk menjaga agar imagenya tetap baik, Rena berusaha untuk melepaskan tangan yang sedari tadi melilit perutnya.

"maaf tuan" kata Rena sambil beberapa kali mencoba untuk melepaskan lilitan tersebut, dan akhirnya Rena menyerah. Ia pasrah duduk dipangkuan tuannya ini.

"nikmati saja" bisik Devan pada telinga kanan Rena.

"eughhh" lenguh Rena merasa geli, karena bisikan Devan tersebut sangat lirih.

Tangan Devan yang tadi hanya melilit di perut Rena, kini mulai merambat menuju payudara Rena. Tangan tersebut awalnya hanya diam, namun lama-lama mulai meremas lembut payudara Rena.

"ahhhh" desah Rena keluar saat tangan kekar itu menyingkap atasannya.

"Pakhhh" desah Rena. Kepalanya sekarang mendongak karena keenakan saat tangan tersebut menyentuh tubuhnya.

"yahh, sebut namaku" kata Devan sambil menjilati telinga Rena

"Dev,,,,,ahhh" desah Rena sambil menjambak rambut Devan yang berada dibelakangnya.

Bukannya merasa kesakitan, Devan malah semakin bersemangat dalam memainkan payudara Rena. Tak hanya itu, entah mengapa rok yang digunakan Rena kini juga sudah tersingkap. Karena model rok yang digunakan adalah rok lilit, jadi memudahkan rok tersebut tersingkap, jika duduk sembarangan.

Kini penampilan Rena sudah tak karuan lagi. Devan menggunakan tangan Kirinya untuk membuka rok yang digunakan Rena. Namun bukannya mencopot rok tersebut, Devan lebih memilih membuka celana pendek dan celana dalam Rena. Dengan satu tangan, Devan bisa mencopot itu semua dengan waktu yang cukup singkat.

Tak tinggal Diam, tangan Rena juga merambat ke penis Devan yang sedari tadi sudah menggembung dibawahnya. Tangan lentik tersebut ingin bermain dengan benda kenyal nan kaku ini.

"Devhh..."desah Rena karena ternyata Devan memasukkan dua tangannya ke dalam lubang Rena.

"bukan perawan" bisik Devan membuat Rena mengangguk. Memang bukan, Rena sudah melepaskan keperawanannya saat umur 20 tahun, dimana ia masih Bersama mantan pertamanya.

"eughhh" erang Rena tak karuan karena Devan begitu brutal bermain menggunakan tangannya di area vagina Rena.

Tak mau tinggal diam, Rena membuka celana Devan walau sedikit sulit. Namun Devan malah sengaja memelorotkan celananya itu sendiri. Benar tebakan Rena jika penis tadi sudah meminta keluar dari sangkarnya. Betapa besar dan tegaknya penis ini saat celana terkutuk tadi dilepaskan.

"wouhh"komen Rena saat melihat penis tersebut sangat berisi dan Panjang, bahkan milik mantannya tidak ada setenagh dari milik tuannya ini.

"can I eat?" tanya Rena, kini ia turun dari pangkuan Devan dan berjongkok dibawahnya.



TBC!!!!

perlahan ya gaes updatenya, soalnya ini kuliah lagi sibuk-sibuknya tugas.

cerita ini bisa di belu versi e-book ya

https://play.google.com/store/books/details?id=pKgVEQAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J

atau bisa juga diakses melalui Uninovel

AirenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang