3

139K 878 4
                                    

"can I eat?"

"sure baby" jawab Devan kemudian menguncir rambut Rena dengan tangannya. Saat seperti ini, Devan melihat salah satu pegawai dalam maskapainya sangat liar dan seksi disaat bersamaan.

Dibawah sana Rena, mengulum penis milik atasannya ini. Penis besar yang tidak mampus seluruhnya masuk kedalam mulutnya ini. Devan pun menekan kepala Rena agar penis miliknya mampu masuk seluruhnya kedalam mulut Rena. Tak hanya itu, Devan juga memaju mundurkan kepala Rena.

"erghhh" erang Devan tak tahan. Apalagi tangan halus milik Rena juga bermain pada dua buah zakarnya.

Setelah puas dengan penisnya, mulut Rena kini bermain pada dua bola zakar Devan. Ia menjilat dan sesekali melahap bola-bola tersebut. Rena juga menggunakan air liurnya sebagai pelican pada penis Devan agar tangannya mudah untuk mengocok penis tersebut.

Sesekali Rena juga mengulum penis itu, ia nekat melahap penis tersebut hingga tak terlihat lagi. Sampai menimbulkan bunyi.

Okooook okoookk okkokkk

Bunyi tersebut berulang, saat Rena melahap habis, hingga kepala penis Devan menyentuh ujung tenggorokannya. Devan kemudian menarik Rena agar Kembali duduk di pangkuannya.

Penis tegak tersebut diarahkan Devan untuk menuju lubang vagina Rena. Tak hanya itu, kedua tangan Rena membuka bibir vaginanya agar penis besar tersebut bisa masuk kedalam vaginanya. Rena dapat merasakan sensani penuh, saat penis tersebut tertelan habis di dalam vaginanya.

"ouhhhh Dev" desah Rena saat vaginanya menelan habis penis tersebut.

"sem..pithhh"desah Devan juga merasakan penisnya serasa dijepit oleh vagina milik Wanita cantik di depannya ini.

"huuhhh...ouhhh.....yesssshhh" desah Rena tak karuan, saat ia mulai bergoyang diatas Devan.

Bahkan Rena saat ini tak mempedulikan jika Devan adalah atasannya. Ia sedang berada di puncak kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan.

"ahhhh, yeshhhh!!!" erang Rena tak karuan.

Goyangan Rena sungguh memabukkan, apalagi kini mereka sedang berada diatas ketinggian. Mereka sama-sama sedang mencari kenikmatan.

"ahhhh, Devhh" lenguh Rena saat tangan devan ikut bermain meremas payudaranya. Tak hanya itu saja, tangan Devan satunya ikut bermain dengan klitoris Rena. Devan memainkan klitoris Rena seolah itu adalah kacang, dengan jari yang besar-besar itu, klitoris Rena terlihat sangat kecil.

Bunyi penyatuan mereka menghiasai ruangan yang sunyi ini. Ruangan yang cukuo luas untuk ditempati mereka berdua, namun mereka malah merasakan sesak yang membuat nafas mereka terengah-engah.

"I wanna cum" bisik Devan dengan serak.

"take it out" kata Rena. Ya Rena menyuruh Devan untuk mengeluarkan cairan spermanya di dalam. Rena tak perlu takul hamil, karena memang beberapa hari kedepan bukan masa suburnya.

Hentakan Devan semakin kuat dan cepat. Merupakan tanda bahwa Devan akan mencapai pelepasannya. Rena merasakan bahwa penis Devan yang berada didalam vaginanya semakin membesar.

"ahhhh" desah Devan beberapa kali menembakkan cairan putih kental tersebut ke vagina Rena.

Mereka berdua tak peduli, jika sewaktu-waktu Capt. Adam maupun Capt. Yusuf menghampiri mereka.

"ashhh" desah Rena.

Penis Devan masiih berada didalam vagina Rena. Belum ada niatan Devan untuk mencabut penis tersebut. Kedua manusia ini masih berlomba-lomba untuk menghirup napas.

"ahhhh"desah Rena, saat benda Panjang tersebut keluar dari vaginanya. Terlihat cairan putih kental mencoba keluar dari dalam vaginanya. Cairan tersebut berjatuhan dipahanya dan paha Devan. Dengan inisiatif, Rena mengambil tissue dan membersihkan cairan tersebut.

Namun saat tissue tersebut akan mengusap cairan itu, suara Devan terdengar.

"jangan, bersihkan dengan lidahmu" kata Devan membuat Rena menaikkan alisnya sejenak.

Rena segera berjongkok lagi, dan mulai menjilati cairan putih tadi agar bersih dari paha atasannya yang menyebalkan. Padahal Rena pikir setelah mereka melakukan penyatuan, aka nada sifat berbeda dari atasannya ini.

Setelah selesai membersihkan sisa cairan tersebut, Rena bangkit untuk mengambil celana dalamnya serta celana pendeknya. Namun lagi-lagi perkataan Devan membuat Rena pasrah.

"jangan gunakan celana itu. Selama waktu transit, aku menginginkanmu lagi" kata Devan namun Rena berusaha menolaknya.

Ia memang menyukai atasannya, apalagi saat penis atasannya itu memasuki vaginanya. Namun bukan berarti ia mau dijadikan budal oleh atasannya ini.

"mohon maaf Pak, saya tidak bisa" kata Rena tetap berusaha ramah dan sopan

"apa? Berapa yang kau mau?" tanya Devan terlihat sombong.

"saya sudah berkecukupan, saya tadi hanya ingin mencoba rasa baru" jawab Rena sambil duduk dihadapan atasannya ini.

"apa maksudmu?" tanya Devan menaikkan sedikit nada bicaranya.

"ya mencoba rasa, seks diatas ketinggian, Bersama pria tampan dan jet super mewah. Terima kasih pengalamannya" kata Rena kemudian bangkit dari duduknya dan beralih ke tempat istirahat pramugari.

Namun tangan Devan menghalangi Langkah Rena. Lelaki tersebut seolah direndahkan dengan perkataan Rena.

"pramugari sepertimu tidak mungkin tidak punya pengalaman seks diatas ketinggian. Pasti setiap pilot juga sudah merasakanmu" kata Devan sambil menatap Rena tajam. Ditatap seperti itu, bukannya membuat Rena takut malah semakin berani.



TBC!!

smoga kalian suka yaaa sm Airena. tenang nama pemain masih sama kok, cuma alurnya aja yg diubah

AirenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang