Dilan 2

842 100 12
                                    


HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Keterangan:
[] = Tanda sistem berbicara
{} = Tanda emalia yang berbicara kepada sistem dalam pikiran

Emalia merebahkan tubuhnya ke atas kasur setelah sampai di villa yang dibeli oleh orang tuanya untuk menjadi tempat tinggalnya di Bandung.

"Capek banget"
Merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan melihat langit-langit kamar.

Tak terasa matanya mulai mengantuk dan tertutup membawanya ke alam mimpi .

Sistem yang melihat tuan rumahnya yang sedang tidur hanya diam dan mengaktifkan mode tidur.

[Mode offline diaktifkan]

Teriring...

Bunyi alarm yang menunjukkan pukul 6.00 tepat.

"Ugk.." Judy berusaha membuka matanya dan mengumpulkan nyawa.
Tangannya dengan cekatan mengambil alarm yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya.

"Hah" Judy bangun dari tempat tidur dan langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya yang cukup lama, dia keluar dari kamar mandi.

Klik.

Emalia berjalan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan baju mandinya saja, kulitnya yang seputih susu kini telah dilapisi lapisan merah akibat terlalu lama berendam dikamar mandi, kukunya yang merah muda dan mungil kini semakin merah muda.

Emalia langsung memakai seragam putih abu-abu karena hari ini adalah hari Senin dan hari pertama dia akan pergi ke sekolah.

Setelah memakai seragam,
Emalia melangkah kakinya dan duduk di depan meja rias.

Dia dengan teliti mengoleskan pelembab wajah  ke wajahnya sambil menepuk-tepuk dengan lembut.

"Aku cantik sih, pasti banyak yang kesemsem sama wajahku yang cantik dan imut ini(^•^)"ucap emalia dengan narsis sambil mengagumi wajah cantiknya di depan cermin.

[Itu memang pasti!, sistem memilih tuan rumah menjadi tuan rumah sistem karena tuan rumah sangat cantik dan membuat banyak laki-laki terpesona. senyum bangga.jpg]

Sistem tersenyum bangga meminta pujian, jika sistem memiliki ekor maka ekornya akan terangkat sangat tinggi penuh kebahagiaan.

Emalia yang mendengar ucapan sistemnya hanya pura-pura tuli dan terus mengagumi wajahnya yang cantik di depan cermin rias.

Tok..tok..tok

"Non, sarapan sudah siap,"teriak bik darti yang merupakan pembantu yang mengurus villa dan sekaligus yang merawat pemilik asli sejak kecil.

"Baik bik"Emalia langsung keluar dari kamar menuju meja makan.

"Bik, hari ini aku jalan kaki aja ya. Soalnya aku lihat udara Bandung sejuk banget 🥰,pengen jalan kaki rasanya." Pinta emalia dengan berucap lembut dengan senyum manis andalannya.

"Tapi non, nanti kalau tuan tahu kalau non jalan kaki ke sekolah nanti tuan marah."Bibik darti memasang wajah khawatir karena permintaan emalia.

"Papi gak akan marah kalau Bibik nggak kasih tahu. Please!!." Emalia memasang muka memohon dengan wajah imutnya.

Bibik darti yang melihat wajah imut nona nya halus luluh.

"Oke non, tapi Enon harus hati-hati ya?!!"

"Iya bik, siap!!." Memberikan hormat sambil tersenyum manis kepada Bibik darti.

protagonis laki-laki terlalu mencintaiku (cepat pakai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang