Dilan 6

582 66 3
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Keterangan:
[] = Tanda sistem berbicara
{} = Tanda emalia yang berbicara kepada sistem dalam pikiran

Saat ini emalia sedang berbaring dia atas kasur memikirkan semua yang terjadi saat kencan tadi.

Memikirkannya saja membuat emalia menjadi kesal sendiri.

Emalia membuat keputusan untuk tidak akan pernah berbicara dan bertemu dengan protagonis laki-laki lagi*^*.

Tepat saat emalia akan tidur, suara ketukan pintu terdengar.

Tok..tok .tok

"Non, ada telpon!,"ucap bik darti sambil mengetuk pintu kamar emalia.

Emalia yang mendengar panggilan bik darti langsung membuka pintu dan berjalan ke ruang tengah.

Dreeett....dreeettt...

Dering telepon

Tak

Emalia langsung mengangkat telepon dan menempatkannya di telinganya.

"Halo!,"

Saat orang diseberang mendengar suara yang membuatnya rindu walau hanya berpisah sebentar langsung berkata : " halo kekasihnya dilan."

Mendengar perkataan orang di telepon emalia langsung tahu siapa yang menelepon dirinya.

Dilan, kekasihnya dan orang yang membuatnya kesal sekarang.

"Oh sepertinya salah sambung!!."saat emalia ingin mematikan telepon

"Lili, maaf .aku tahu aku salah siang tadi. Aku seharusnya tidak menggoda mu terlalu berlebihan dan membuat sangat marah. Aku berjanji tidak akan terlalu berlebihan menggoda mu lagi di masa depan ,oke?"

Emalia hanya diam tak menjawab

"Sayang, kekasihnya dilan, Jangan abaikan aku. Bisakah
kau menjawab ku?, Aku sangat ingin mendengar suaramu. Aku salah sayang, tolong bersuara lah. Jika  kau seperti ini , bisa-bisa membuatku gila karenanya."

"Sayang!, aku mohon!!!,"mohon dilan dengan suara lirih .

Emalia yang mendengar ucapan dilan tak bisa berkata apa-apa, dia tak tahu harus berbicara apa. Dia tidak marah karena rambutnya rusak, tapi dia marah karena mendengar  panggilan Lia dari mulut kekasihnya. Dia merasa bahwa protagonis laki-laki akan selalu bersama protagonis wanita dan dia tidak bisa masuk ke dalamnya. Itu yang membuat dirinya kesal!.

"Aku mengantuk dan ingin tidur sekarang,"ucap emalia di telepon kepada dilan.

Dilan yang mendengar jawaban kekasihnya hanya diam membisu tak bisa berkata apa-apa. Dia tak tahu kenapa semuanya jadi seperti ini. Dia menyesal, seharusnya dia tidak mengacak rambut kekasihnya terlalu parah tadi yang membuat kekasihnya menjadi marah seperti ini. Rasanya hatinya sangat sakit sekali, rindu ini terlalu berat baginya.

"Iya, selamat tidur kekasihnya dilan." Setelah dilan berbicara, suara Tut terdengar di telepon yang menandakan telepon terputus.

Dilan hanya menghela nafas dengan telepon yang masih di tangannya, dia menatap langit malam dengan jalan yang mulai sepi.
Ya, dilan saat ini sedang berada diluar, menelpon kekasihnya dengan telepon umum.

Dia keluar dari ruang telepon dan duduk di pinggir jalan.

"Agk, sial!!!." Mengacak rambutnya dengan kasar.

Dia berdiri dan menendang pohon yang berada di samping tempat telepon umum.

Sisi lain

Emalia saat ini masih berada di ruang tamu ,menatap telepon yang sudah dia matikan.

protagonis laki-laki terlalu mencintaiku (cepat pakai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang