Pelantikan

1.6K 125 36
                                    

Seorang pemuda berambut pirang yang tak lain Naruto Uzumaki sedang berbaring diatap rumah memandangi rembulan dimalam hari.
"Haaaaahhhh"
Suaranya helaan nafasnya terdengar lelah begitu juga dengan ekspresi wajahnya yang terlihat galau seperti sedang memikirkan sesuatu.

'Menjadi pemimpin kah???apa aku mampu' pikirnya mengingat lagi permintaan Kagaya yang mengharapkan dia supaya menggantikan tugasnya memimpin markas pillar.
Naruto sebenarnya tak mengerti jalan pikiran Kagaya, kenapa dia yang harus menggantikannya menjadi pemimpin, padahal masih banyak anggota Corps demon slayer yang menurutnya lebih mampu daripada dia, seperti si biksu Gyomei ataupun pillar Api Rengoku. Kedua orang itu punya kapasitas yang baik sebagai pemimpin. Yah walaupun Naruto baru bertemu mereka hari ini, tapi dia bisa tahu kalau kedua orang itu cocok untuk memimpin pillar. Gyomei yang memiliki sifat bijak menurutnya dan juga Rengoku yang penuh semangat.

Bukan malah dirinya yang cuma orang asing didunia ini.

"Haaaaaaahhhh..."
Lagi-lagi dia kembali menghela nafas. Memorinya sewaktu didunia Shinobi tiba-tiba kembali terngiang dipikirannya.
'Aku bersumpah akan menjadi Hokage, karena menjadi Hokage adalah impianku'

Memang menjadi pemimpin termasuk cita-cita Naruto sejak kecil tapi itu dulu sebelum dia pergi dari dunia Shinobi. Tapi kalau didunia ini....

"Kami-sama, apa sebenarnya yang Engkau inginkan dariku"

Kadang dia tertawa sendiri ketika mengingat kehidupan yang dulu dengan dunianya yang sekarang.
Dulu sekeras apapun dia berjuang, sekuat apapun dia berusaha, tidak pernah sekalipun dia mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi sekarang giliran dia tidak melakukan apa-apa, malah ada seseorang yang memberi harapan padanya.
Aneh rasanya jika memikirkan cara kinerja dunia ini, apakah ini yang dinamakan memanen buah kebaikan, perbuatan yang dia kerjakan dulu (waktu didunia Shinobi) sekarang mendapat balasannya.
Entahlah, dia tidak tahu.

"Ambil saja Gaki"
Tiba-tiba suara Kurama terdengar dipikirannya.

"Kenapa kamu menyarankan itu Kurama??,kaukan tahu aku ini cuma orang asing"balas Naruto sadar akan posisinya yang merupakan orang luar bagi para Hashira.
Dia tidak mau jikalau dia mengambil posisi tersebut akan banyak orang-orang yang menaruh kebencian padanya. Cukuplah Konoha saja yang menjadi pengalaman pahit untuknya. Dia tidak mau lagi merasakan hal itu. Dia sudah puas dengan hidupnya yang sekarang.
Sedikitpun dia sudah tidak lagi tertarik untuk menjadi pemimpin, yah dia lebih nyaman dengan hidupnya saat ini, bersama Nezuko Kanao Shinobu dan Hanabi. Hanya bersama mereka saja itu sudah cukup baginya.

"Gaki, dengarkan aku, jika kamu tidak mau menjadi pemimpin, siapa yang kelak akan menyelamatkan dunia ini dari mereka, kau sadarkan, mereka itu orang luar sama sepertimu"kata Kurama

"Aku tahu dan makanya aku bermaksud menolak tawaran tersebut supaya aku lebih bisa fokus berlatih mengalahkan mereka Kurama" balas Naruto

"Bukannya lebih baik baik kau berjuang bersama mereka Gaki, ingat gaki, jika kau berjuang sendirian maka kau tidak bisa melindungi mereka diwaktu yang sama, kau ingin melihat kekasihmu-"

"Jangan dilanjutkan Kurama,aku tidak mau lagi merasakan itu" potong Naruto kemudian melanjutkan,
"Lalu apa yang harus aku lakukan??"

"Jadilah pemimpin dan latihlah mereka kemampuan ninja"

"Heh??kau bercanda, itukan mustahil"balas Naruto.
Bagaimana caranya dunia yang tidak memiliki pengetahuan cakra disuruh berlatih teknik ninja?? Bukannya sama saja kau menyuruh pria untuk melahirkan.

"Kami bisa melakukannya Naruto-sama"
Tiba-tiba Genbu Byakko Seiryu dan Suzaku masuk kedalam percakapan.

"Kalian bisa??"tanya Naruto terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang