Menjelang malam hari, banyak insan terlihat berlalu-lalang di sanggraloka milik Jenna.
Banyak dari mereka yang menghampiri Jefan. Menanyakan letak toilet umum, menanyakan apakah Lesyeux punya fasilitas kolam renang, dan lain sebagainya.
Dari sekian banyaknya yang mondar-mandir, seorang lelaki yang bukan merupakan penghuni Lesyeux menghampiri tempat Jefan.
"Selamat Sore" Sapa Jefan pada lelaki itu.
Sebelum lawan bicaranya menyahut, Jefan menautkan alisnya curiga.
Lelaki ini-
Jangan-jangan-
"Mau cari kak Jenna ya?" Tebak Jefan.
"Kak Jenna? Siapa tuh?"
Jefan mengerucutkan bibir, "Ah maaf, saya kira- mau cari penginapan ya kalau begitu?"
"Ya iyalah, masa saya kesini mau beli bahan kue"
"Ahaha iya juga" Kekeh Jefan kikuk.
♡
Setelah melalu proses panjang, reservasi lelaki bernama Naufal akhirnya mencapai tahap akhir. Lelaki itu hendak menandatangani form yang diberikan Jefan.
"Babe?" Panggil seorang gadis yang muncul dari balik tubuh Naufal. "Gimana? Udah? Maaf ya aku baru bisa susul sekarang" Tambah gadis itu yang perawakannya tak begitu asing bagi Jefan.
"Gak papa kok, ini udah selesai" Naufal memberikan senyum manisnya pada gadis itu.
"Ryana?" Interupsi Jefan pada dua orang yang nampaknya sejoli.
"Loh Jefan?"
"Kamu kenal?" Tanya Naufal.
Si gadis mengangguk, "Uwah! Jefan ini temen SMA aku, kamu kerja disini, Je?"
"Hehe iya, Ry"
Naufal pun kembali dengan formnya, sebelum dikejutkan dengan tangan Jefan yang memukul kuat meja resepsionis.
"Eh tunggu dulu! Ry, lu- lu mau ngapain nyewa penginapan hah?! Lu bukan cewek begituan kan?!"
Sangat diluar dugaan, Ryana malah terkekeh dengan ucapan menohok teman lamanya itu, sebaliknya, malah Naufal yang naik darah.
"Heh mulut kamu lemes banget ya! Enak aja ngatain Rya! Minta digampar?!"
Sambil cekikikan Ryana mencegah pergerakan Naufal yang hendak mengamuk.
"Udah, udah Na, gak usah emosi" Kini gadis itu beralih. "Jefan, kalo ngomong masih aja seenak jidat ya haha, jangan salah sangka, aku mau nginep disini bareng suami aku kalik"
