Jefan benar-benar merasa tertipu, sampai-sampai Jenna marah besar padanya, namun syukurlah amarahnya sudah mereda saat ini.
Bukan masalah berapa kerugiannya, karna benar-benar itu tidak ada apa-apanya bagi Jenna, kerugian itu mungkin hanya terhitung sebagai receh baginya. Namun keteledoran Jefan lah yang menyebabkan gadis Kusmawan itu mengomel.
Jefan terdiam merutuki diri sendiri sebab bisa-bisanya seorang lelaki menipunya pagi tadi dengan berkata jika ia adalah salah satu penghuni Lesyeux. Nyata-nyatanya lelaki bernama Raja Hudithama itu adalah orang luar, alhasil lelaki itu berhasil mendapatkan makan pagi gratis dari resor.
Pagi Jefan hari ini benar-benar diawali dengan hal sekonyol itu.
"Awas aja kalau sampe lu nampakin muka lagi dihadapan gue ya, Raja Hudithama, gue apal muka lu, BGST!" Jefan sampai bangkit dari duduknya. Wajahnya membara.
"Aduh, kaget!"
"Ah maaf!" Jefan terlonjak, sembari mengulum bibir.
Lagi-lagi ia merutuki diri sendiri, sikap brutalnya kadang memang tidak dapat dikontrol.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tambah Jefan kini kikuk.
"I- iya mau pesan kamar nih" Sahut gadis dihadapannya, dengan wajah takut-takut. Sebab Jefan baginya terlihat seperti preman, rambutnya saja berwarna gemas, namun wajahnya garang dan perawakannya menakutkan.
"Maaf sekali lagi soal barusan, silahkan, ini dilihat dulu, beberapa fasilitas penginapan yang ada disini"
♡
Lelaki berperawakan brandal itu nyata-nyatanya lumayan cocok dengan warna rambut merah muda, ternyata ia tidak semenakutkan itu bagi sang gadis setelah melewati proses reservasi dan mengobrol lumayan banyak.
Jefan sendiri dengan sangat hati-hati melakukan reservasi kali ini, karna sedikit banyak merasa bersalah karna sudah ketahuan mengumpat didepan calon tamunya itu.
"Permisi, apa ada kartu identitas yang bisa saya pinjam untuk di data?"
Perempuan itu merogoh-rogoh kedalam tasnya.
"Duh dimana ya aku taruh" Monolognya. Kini perempuan itu membuka dan membelek isi kopernya, setelah ia rasa di tas selempangnya pun tak ada tanda-tanda kartu identitas apapun.
Setelah beberapa saat Jefan menanti, kini gadis itu menemukan selembar kertas kecil.
"Ini fotokopian KTP" Sang gadis menggumam. "KTP aku gak ketemu, mana ya, aku cari lagi, bentar ya"
Tentu Jefan mencegah niatan gadis itu.
"Oh gak papa kok, gak papa fotokopian KTP-nya aja, yang penting bisa kebaca identitas dan nomer penduduknya" Sahut Jefan ramah.
"Makasih"
"Kembali. Jadi, Sera.. Ratu.. Kyandra" Eja lelaki itu sembari tangannya bergerak cepat di atas keyboard.
"Sera.. Ratu???" Netra Jefan menyipit pada kertas fotokopian kecil itu.
Ia pun mengerling pada gadis yang setia menunggu dibalik meja resepsionis.
Kini kerlingannya berubah menjadi tatapan intens. Jefan seakan mengalami kilas balik ke beberapa jam yang lalu saat ia dengan bodohnya ditipu.
"Eh?!" Pekikan Jefan terdengar melengking.
"Ra- Raja?! Heh lu yang nipu gue tadi pagi ya?!"
Sumpah demi Allah, ketakutan gadis bernama Sera langsung kembali. Kenapa lelaki dihadapannya ini bisa sangat cepat berubah kepribadian. Lelaki sopan dan ramah, sesekon kemudian seorang preman.
"Ra- Raja siapa? Nama saya Ratu"
"Gak, gak! Gak bisa bohongin gue lagi lu! Gue apal yang muka lu, ini lagi kartu identitasnya fotokopian, palsu kan!"
Dengan gerakan mendadak satu tangan Jefan meraih Sera.
"Ini wig pasti!"
"AKHHH!"
"AKHHHHHH-
MAAF!"
SERVICE! : LEE JENO
©cajrynn
Kalau wajahnya mirip mungkin tanda jodoh Jefan, bukan berarti mereka orang yang sama terus pake rambut palsu!
Poor Sera dan rambutnya yang ditarik sama si "preman" :'(
Kang tipu berkedok Raja Hudithama, menipu hanya demi sesuap nasi dipagi hari—diem² iseng doang
KAMU SEDANG MEMBACA
① Service! ✔
Short StoryTentang Jefan dan keterpaksaannya terhadap pekerjaan dadakan📂 2022, CajRynn© start : 03 April 2022 end : 30 April 2022