Cuaca hari ini bisa terbilang cukup cerah. Bagi beberapa orang mungkin hari ini adalah hari biasa, namun bagi seorang Jefan Melviano Kusmawan hari ini seharusnya menjadi hari yang istimewa.
Namun lelaki itu kesannya biasa saja, apa iya dia harus senang jika umurnya malah semakin pendek?
Semakin dewasa semakin Jefan berfikir jika perayaan ulang tahun tidaklah sepenuhnya penting.
Doa dari orang-orang tersayangnya lah yang paling penting. Namun entah itu dari saudari-saudarinya maupun kedua orang tuanya yang kelewat sibuk, tak ada satupun notifikasi pesan singkat dari mereka semua.
Jefan meletakkan dagunya malas diatas meja resepsionis, entah kenapa juga hari ini sedikit lebih sepi.
"Kalo gue punya cewek masih mendingan kali ya, gak kesepian banget lah gue ini, njir" Monolog lelaki itu sembari satu tangannya menggapai tombol on radio yang ada di dekatnya, iseng saja.
Jefan kira benda itu hanya dekorasi, namun ternyata bisa menyala.
So cover your eyes, I have a surprise~
I hope you got a healthy appetite~
If you wanna dance, if you want it all~
You know that I'm the girl that you should call~
Jefan mencebik bibir mendengar alunan musik dibarengi suara gadis yang merdu itu.
So make a wish~
I'll make it like your birthday everyday~
I'll be your gift~
Give you something good to celebrate~
"Makasih buat siapapun elu yang nyanyiin gue lagu ini"
"Yang nyanyi kayak tau aja gue lagi ulang tahun haha" Tak henti-hentinya lelaki itu bermonolog.
—
Menit-menit berlalu tanpa terasa, Jefan habiskan waktunya untuk mendengarkan siaran radio gadis itu yang mengcover berbagai genre lagu, sampai akhirnya acara itu habis.
Tipe suara penyiar itu cocok sekali dengan selera Jefan. Ngomong-ngomong, mungkin besok dia akan dengarkan siaran gadis itu lagi.
♡
Saat Jefan kini tengah disibukkan dengan tulisan-tulisan dalam form reservasi untuk di data ke dalam komputer, ia sampai tak sadar jika seorang perempuan sudah ada dihadapannya.
"Permisi"
Jefan terlonjak, "Eh iya! Maaf, selamat sore ada yang bisa dibantu?"
Gadis dengan headphone dikalungkan dilehernya itu melengkungkan bibirnya cantik.
"Eum- maaf aku mau cari yang namanya Jefan, ada gak?"
Sang lelaki mengangkat alis naik, "Sa- saya Jefan"
"Oh! Ini ada kiriman dari kak Rena" Ia menyodorkan sekotak dalam plastik lumayan besar.
"Katanya kemarin makasih udah bantu angkut-angkut dekorasi kamar"
"Ah gitu, makasih ya"
Lawan bicaranya mengangguk. "Ya udah aku cuma mau anterin itu, dimakan ya"
Sebelum sang gadis berhasil melangkah lebih jauh, Jefan mencegahnya.
"Eh tu- tunggu bentar"
Ia menoleh lekas, rambutnya yang tergerai cantik berkibar bersama udara. Seketika Jefan kehilangan kata-katanya.
"Ehm i- itu, makasih hehe"
Gadis itu menahan tawanya, bukannya lelaki bernama Jefan itu baru saja berterimakasih, mungkin belum sampai lima menit yang lalu.
"Hehe iya, sama-sama"
Sebelum gadis itu benar-benar hilang dari pandangan, Galuh muncul tiba-tiba entah dari mana.
"Widihh enak banget dianterin kue pas ultah sama mbak pacar, boleh minta gak?"
"Hhe pacar? I- iya ambil aja, Luh" Jefan menarik satu sudut bibir miris.
Sang lelaki kini meraih ponselnya, belum sempat niatnya terwujud untuk mengirim pesan pada kak Rena guna berterimakasih, Rena telah lebih dulu mengiriminya pesan.
Kak Rena
| Je, nanti bakal ada yang anterin kamu kue, makasih ya kemarin udah bantuJefan
Iya ini udah di jefan, makasih kembali |
Padahal cuma bantu bawa doang kak |Kak Rena
| Gak papa lah, berarti udah ketemu dong sama adik sepupu kakak?Jefan
Kan udah jefan duga dia sepupu kakak |
Habisnya cantik banget😅 |Kak Rena
| Hihi iya dong cantik, jadi gimana mau gak dikenalin?SERVICE! | LEE JENO
©cajrynnMau dong ya? Mana ada Jefan gak mau, orang ceweknya cans begini
KAMU SEDANG MEMBACA
① Service! ✔
Short StoryTentang Jefan dan keterpaksaannya terhadap pekerjaan dadakan📂 2022, CajRynn© start : 03 April 2022 end : 30 April 2022