05

365 26 1
                                    


Sakura saat ini sedang menjalani misi nya menjebak musuh di sebuah bangun tua tentu bukan hanya seorang diri dia bersama utakata dan juga pein selaku bawahan nya bersama uta

Pria tampan dengan panggilan uta itu terlihat sangat serius mengetik laptop yang ia bawa, jangan tanyakan buat apa. Tentu buat mengidentifikasi keberadaan musuh nya,

"Mulai." Sahut pria itu merintah Sakura bersama pein maju terlebih dahulu

Dor

Satu peluru menembus dinding hampir saja wanita yang kini hampir tertembak segera menghindar cepat

Dor
Dor

Dua tembakan tepat di lakukan pein melindungi atasanya nya, menarik lengan Sakura beranjak memasuki gedung itu dengan pandangan was was.

Crit

sret.

"Bos!" Teriak pein terkejut

Satu lemparan pisau mengenai wajah mulus sakura hingga mengeluarkan darah segar membuat dirinya meringis menahan ngilu

Pein segera beranjak menarik sakura sehingga perjalan kedua nya tidak seimbang,

"Lari!"

Trak.

Dor.

Sakura mematuk pistol nya membidik tepat sasaran setelah salah satu anak buah musuhnya muncul tiba tiba

Pein yang tidak berdiam saja segera menerjang satu persatu musuh bermunculan

Bug

Brak

Dor.

Jleb.

Suara suara pertengkaran di lakukan Pein dan juga Sakura membuat semua nya sudah tumbang, Pein segera memberi aba aba ke arah Sakura untuk bersembunyi.

"St. Tadi sebelum menggugurkan itu semua saya mendengar suara ke arah sini" Pein menjelaskan Sakura tepat di sebelah nya membuat Sakura hanya mengangguk paham

Bersamaan satu notifikasi dari ponsel Pein pesan dari uta jika musuh nya segera tiba mendekati mereka.

Sret.

Satu pisau menyerembet dinding sehingga memantulkan suara seretan pisau dengan tawa seseorang.

"Dasar pasukan lemah! Bodoh! Begitu saja langsung tumbang."

Dug.

Satu tendangan orang itu layangkan mengenai pasukannya yang sudah tumbang, melihat itu orang itupun tertawa kencang meneliti pandangan nya menjulur setiap sudut bangunan yang terlihat kumuh itu

"Keluar! Aku tau kalian masih berada disini. "

Trang

Satu pisau mengenai besi membuat Sakura yang bersembunyi sudah menampakan tubuh nya bersama Pein.

"Luar biasa. Gadis kecil berani juga berhadapan melawan musuh bersama seorang pria lemah di samping nya" Ejek orang tersebut

Sakura tidak mengubris hal itu tanpa ambil waktu lagi gadis itu menodong pistol ke arahnya

"Cih. Tidak tau diri hanya sebuah pistol memang nya bisa menembus kearah otak"

Sakura menggeram, segera dia menarik pelatuk nya masih memandang orang tersebut dengan tatapan datar

" Boleh juga"

Dor.

Satu tembakan melesat dan tidak mengenai apapun selain menembus kearah dinding

Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang