DI HARI itu Lunar pergi ke Kafe, walaupun tutup selama seminggu ia harus tetap pergi kesana untuk merapihkan ruangan pertemuan dan mengawasi para pekerja bangunan yang sedang memperbaiki beberapa kerusakan, ia terduduk di salah satu kursi yang berada di luar ruangan, mejanya penuh dengan buku-buku tebal, terdapat sebuah laptop, dan secangkir kopi, matanya teralihkan oleh sebuah speaker bluetooth mini milik rekan kerjanya Fregan, ia menyalakanya, mendengarkan music dari speaker itu dan terputar sebuah lagu berjudul SELAMAT (SELAMAT TINGGAL) milik Virgoun feat. Audy, Lunar memejamkan matanya dan mulai terlelap dengan lamunannya meresapi makna lagu tersebut.
Jadi alasan kamu suruh aku menjauh karna ada Cikal? andai aku tau dari dulu mungkin aku gak menaruh harapan sama kamu, dasar Elang.
"Nar! lo tidur?." seseorang mengusik lamunannya, Lunar membuka matanya lalu menghela napas, mencari-cari siapa pemilik suara itu.
"Allice lo disini? katanya mau ikutan bimbingan SNM.
Gue kira lo pergi."
"Ini gue baru pulang, tadi di anter Tante, sengaja gue kesini, lo cuma berdua sama Bang Fregan kan, kemana dia?." Allice mengeluarkan laptop dan buku dari dalam tote bagnya
"Biasalah dia lagi ngotak ngatik apa gatau, lo kaya gak tau aja Bang Fregan." Lunar membuka buku bukunya.
"Nar lo tau, sekarang lagi banyak saham yang naik, sini gue liatin grafiknya, dan gue udah invest dari lama, jadi gue dapet profit lumayan besar." Allice membuka sebuah Broker dimana dirinya menginvestasikan penghasilannya tetapi Lunar malah melamun dan tidak merespon temannya itu.
"Nar kenapa sih lo, biasanya kalo tentang bisnis lo semangat, cerita deh sama gue."
"Elang punya pacar?."
"HAHHHH, emang iya? Kok gue gatau." Allice memasangkan wajah syok dengan mulut menganga.
"Gue nanya ege, biasa aja muka lo hahaha." Lunar terkekeh.
"huhhhh Gosip macam apa ini, kasih tau gue lo tau dari siapa?."
"Santai aja kali, kemarin Helva kasih tau gue kalo misalnnya Elang berantem, gue dateng ke markasnnya lah buat liat sikon, tenyata gue liat luka dia di obatin Cikal pokonya gue ga bisa jelasin posisinya gimana, Elang narik gue keluar dan dia suruh gue pulang, terus dia bilang jangan lagi dateng ke situ tanpa sepengetahuan dia sama anak anak, sebelum gue tancap gas gue liat, ternyata dari tadi gue ngobrol sama Elang kita berdua di perhatiin sama Cikal."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA BULAN
RomanceSANARA LUNAR HANINDIRA HUSEIN, hidupnya berubah ketika ayahnya meninggal, memiliki banyak trauma di kehidupannya, mengidap penyakit mental yang serius, di dewasakan oleh waktu dan masalah finansial membuatnya menjadi seorang wanita pemberani, mandir...