Menurut ramalan cuaca, hari ini bakalan terang benderang secerah baju kuning neon kesayangan Candra yang sering disumpahi Asta saking menterengnya itu baju. Sudah mah manusianya putih, bajunya terang, makin silau aja. Oke, skip, pembahasan soal Candra kalau dilanjut berpotensi mengundang bahaya.
Karena itu, Asta berniat menjadi mahasiswa berbudi dengan melakukan bimbingan skripsi. Dosen pembimbingnya sampai diam dulu sewaktu dia menelpon minta bimbingan. Yah, habis Asta kan kerjaannya menghindar terus. Sekalinya rajin bikin overthinking.
“Nang ndi?” Pemilik suara serak itu adalah Paduka, pakdenya Asta. “Wes mesti main lagi kon.”
“Kata Mama, orang yang suka berburuk sangka tuh kedemenan setan loh, Om.”
Alis Paduka menukik, galak. “Maksudne ki opo yo?!”
“Gak ada sih, pengen kasih info aja. Siapa tau Om Duka butuh.”
“Ada aja alesannya anak muda ini,” seloroh Paduka bete. Tangannya menarik berkas bimbingan Asta. Dibacanya sekilas kemudian senyumnya terkembang. Kelihatan songong betul padahal aslinya dia senang.
“Gak usah julid, Om. Ponakannya jadi lebih baik masih aja jahat.”
“Siapaa yang julid??”
“Tuh muka Om udah menampakkan tanda-tanda kejulidan.”
“Enak aje! Emang setelan pabrik muka Om begini!”
“Kayaknya enggak deh.”
Dibalas cepat sama Paduka, gak lupa pake nada nyolot. “Lah kok sotoy??”
“Soalnya dulu muka Om gak julid, cuma agak julid. Sekarang jadi julid banget.” Asta menambahkan sebelum beranjak kabur dari apartemen omnya itu. “Mungkin faktor usia kali ya hehe.”
“SEMPROOOL!”
Senin adalah hari yang dibenci kebanyakan orang. Sebab katanya, peralihan mendadak dari libur sejenak. Suka-suka orang gimana, tapi menurut Karina orang yang berpendapat demikian hidupnya kebanyakan mager dan ngeluh aja makanya hari disalahin.
Kebetulan, di semester ini Karina kebagian jatah libur Senin dan Rabu. Agak nanggung, tapi buat dia sama aja. Masih mending ada libur daripada full seminggu ke kampus demi matkul sebiji di beberapa hari.
Biasanya di Rumah Biru kalo hari kerja jarang penghuninya. Palingan si Gading sama Sesha semisal perempuan itu belum bangun. Hari ini, entah betulan terencana atau gak, semua ada. Jago, Sesha, Gading, sampai Aga dan Ria duo sibuk mejeng di ruang tv. Alhasil Karina bingung dibuatnya.
“Pada bolos kerja ya?”
Kopi tubruk buatan Ria yang baru disruput Jago muncrat. Selain kepanasan, dia juga syok. “Mana ada! Gue luar doang bandel, sama pekerjaan mah gue totalitas dan penuh integritas!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Playdate
General Fiction"Karina, you are the moon. My moon." "Yes, Asta, because you are the sun. My sun. We're far enough to cross each other's path, so let us stay this way." Cerita tentang Asta, mahasiswa psikologi yang kelakuannya bikin sakit jiwa dan Karina si Ratu Te...