Bab 3504

5.7K 33 3
                                    

Porter sangat menjunjung tinggi rasa kasih sayang dan ini juga yang menjadi kunci kesuksesan dan pencapaian Sepuluh Ribu Tentara selama ini.

Dia awalnya sudah merasa sangat berterima kasih kepada Charlie yang sudah berempati dan berbelas kasihan terhadap kebutuhan kedua orang tuanya untuk dikebumikan kembali dalam damai, tapi saat ini, ia merasa sangat murka di dalam hati ketika melihat betapa tidak tahu malunya para anggota cabang keluarga Wade ini.

Karena amarah yang membuncah ini pula yang membuatnya tanpa sadar melontarkan kata 'Tuan Wade' dan bahkan mengucapkannya dua kali berturut-turut.

Hal ini seketika membuat para anggota cabang keluarga Wade merasa ada sesuatu yang ganjil.

Jika keluarga Wade yang memilih untuk tidak melawan dan sepenuhnya bertekuk lutut kepada Sepuluh Ribu Tentara, bukan hal yang aneh kalau Porter menerima Charlie sebagai jongosnya.

Tetapi, sekarang Porter tiba-tiba menyebut Charlie sebagai 'Tuan Wade', sepertinya ada yang salah di sini.

Meski demikian, sebelum mereka bisa berpikir lebih dalam mengenai keterkejutan ini, banyak prajurit Sepuluh Ribu Tentara yang bergegas masuk ke dalam kerumunan dan menyeret orang-orang yang tadi berbicara lancang dan tak tahu malu.

Segera setelah itu, suara tamparan tanpa henti, mirip seperti bunyi petasan, bergema ke seluruh lembah.

Para prajurit dari Sepuluh Ribu Tentara ini semuanya adalah ahli bela diri dan kekuatan tangan mereka sama kuat atau bahkan lebih kuat dibandingkan harimau dewasa.

Andai mereka tidak menahan diri saat melancarkan tamparan, orang-orang yang ditampar itu bisa jadi sudah meregang nyawa. 

Meski Charlie merasa sangat marah terhadap para anggota cabang keluarga Wade ini, ia tidak sampai berpikir untuk mencabut nyawa mereka. 

Jadi, ia pun angkat bicara untuk menghentikan para prajurit itu, "Baiklah. Kalian tidak perlu memukuli mereka lagi."

Charlie menyampaikan kata-kata ini dengan santai dan, seketika itu pula, semua prajurit dari Sepuluh Ribu Tentara menghentikan gerakan tangan mereka.

Kejadian ini semakin mengejutkan para anggota cabang keluarga Wade.

Kalau mereka sebelumnya sudah bingung kenapa Porter menyebut 'Tuan Wade' dengan nada penuh hormat, sikap beberapa prajurit dari Sepuluh Ribu Tentara tayang begitu patuh terhadap kata-kata Charlie membuat mereka merasa semakin bingung dan terkejut.

Hampir semua anggota cabang keluarga Wade memikirkan pertanyaan yang sama di benak mereka. 'Kenapa Porter Waldron, serta para prajurit dari Sepuluh Ribu Tentara, memperlakukan Charlie dengan sebegitu hormatnya?'

'Mungkinkah karena keluarga Wade menyerahkan setengah asetnya kepada Sepuluh Ribu Tentara?'

Alasan ini sepertinya agak tidak masuk akal.

 Mereka belum pernah mendengar ada penjahat yang memperlakukan korbannya dengan penuh hormat setelah sukses dalam serangannya. 

Berbicara secara umum, semua penjahat tidak memiliki prinsip dan kredibilitas. 

Si penjahat akan mengambil langkah pertama mengajukan tuntutan kepada korban, dan kecil kemungkinannya penjahat itu akan menyerah begitu saja jika korbannya patuh. Sebaliknya, mereka pasti akan mengambil langkah ke dua dan ke tiga untuk menaikkan tuntutannya sampai nilai si korban habis dihisap.

Bahkan jika Sepuluh Ribu Tentara memiliki reputasi yang mentereng dan bahkan jika Porter melakukan sesuai kesepakatan awal dan tidak mempersulit keluarga Wade setelah keluarga Wade menyerahkan setengah asetnya, ia pasti tidak akan berada di titik seperti sekarang di mana ia menunjukkan tingkat penghormatan yang begitu besar kepada keluarga Wade.

Karena itu, yang ingin mereka ketahui adalah ada rahasia macam apa di balik hal ini?

Pada saat ini, Charlie memandangi ekspresi kebingungan di wajah para anggota cabang keluarga Wade, dan ia lalu berdeham sebelum berkata, "Aku awalnya berencana untuk mengungkapkan kebenarannya setelah kalian semua naik dan berlutut sepanjang jalan ke puncak gunung. Tapi, karena sekarang kalian semua sudah mencurigai sesuatu, aku akan berhenti berpura-pura dan memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi kepada kalian."

Lebih dari tujuh ratus orang anggota cabang keluarga Wade ini semuanya terdiam sambil menatap nanar ke arah Charlie, menunggu kata-katanya selanjutnya. 

Tapi, sebelum Charlie bisa melanjutkan, Porter, yang berada di sampingnya, sudah menjatuhkan satu lututnya ke tanah dengan ekspresi malu sambil berkata dengan penuh nada kecewa terhadap dirinya sendiri, "Sebagai bawahan, saya tadi terlalu terbawa emosi dan tidak bisa menjaga mulut! Tolong hukum saya, Tuan Wade!"

"Sial!"

"Apa-apan ini?!"

Charlie Wade - The Amazing Son-in-Law Bab 3501-3700 (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang