Minggu pagi yang cerah, Karin dan Raja sudah joging muterin komplek rumahnya.
"Mommy, Raja mau main ke taman," Raja menarik lengan Karin.
"Yuk main."
Karin menuruti permintaan anaknya untuk main ditaman, sudah sejak seminggu Karin sangat sibuk dikantor dan tidak menyempatkan dirinya untuk bisa main dengan Raja, pasalnya saat Karin pulang kantor Raja sudah tidur.
Taman cukup diramaikan dengan ibu ibu membawa anaknya, Karin duduk dibangku taman melihat anaknya bermain di Playground bersama teman temannya.
Raja menghampiri Karin untuk meminta minum.
"Mommy Raja haus.""Raja haus ya sayang, untung Mommy bawa air dari rumah, duduk dulu minumnya." Karin membukakan tutup botol minum.
Raja duduk disebelah Karin sambil meminum botol yang dibawa Karin dari rumah.
Raja yang sedang minum di bangku taman didatangi temannya yang sedari tadi bermain di Playground tersebut.
"Raja Come on, let's play again." Ucap Anak tersebut.
"Hmm Oke Les't Go." Jawab Raja.
Raja meninggalkan botol minumnya di bangku taman dan meminta izin kepada Karin untuk bermain lagi.
"Mom, I want to play again."
"Oke Raja, Be careful sayang."
Karin melihat Raja berlari dan bermain dengan asiknya bersama teman sebayanya menampakkan senyum manis dibibirnya.
"Mom Raja?" Panggil seseorang. Karin melihat kearah sampingnya didapati seseorang yang sangat ia kenal.
"Rani?" Ngapain sih dia kesini -batin Karin.
"Tadi gue gak sengaja lewat, eh ngeliat lu disini sama Raja gue mampir boleh kan?" Ucap Rani dengan angkuhnya.
Gak sengaja lewat? Rumah lu aje jauh dari sini mau kemane gak sengaja lewat komplek gue? Bilang aja nguntitin gue kan -batin Karin.
"Oh ya gapapa sih," Ucap Karin.
"Gue juga bawa anak gue sama Jiro." Ucap Rani.
Harus banget menekankan 'anak gue sama Jiro' ya? Geli gue dengernya -batin Karin.
"Oh iya? Umur berapa?" Tanya Karin.
"Sama kaya Raja." Ucap Rani.
"Oh iya?"
Kalo umurnya sama kaya Raja berarti Rani juga hamilnya barengan sama gue dong ya? - Batin Karin.
"Iya, jadi Jiro milih nikahin gue dibandingkan nikahin lu."
"Bentar bentar, jadi pas gue hamil lu juga lagi hamil?" Karin masih bertanya tanya.
"Lah iya dong, Jiro itu nyuruh lo buat gugurin kandungan karena dia mau nikahin gue bukan lo."
"Oh gitu ya, sekarang lu bangga gitu udah nikah sama Jiro dengan hubungan perselingkuhan?" Karin udah muak dengan perkataan Rani.
"Sorry ya gue sama Jiro itu gak selingkuh." Bantah Rani.
"Lah, terus? udah udah gak usah dibahas, makin gila gue lama lama ngurusin pembicaraan lu yang gak jelas alurnya." Ucap Karin.
Karin meninggalkan Rani yang masih dengan muka kesalnya karena gak terima pembicaraan nya diabaikan oleh Karin.
Karin berjalan menuju Raja untuk mengajaknya pulang.
"Raja sayang, Pulang yuk Mommy cape nih kita istirahat dirumah aja.""Mommy cape ya? Yaudah deh kita pulang." Ucap Raja menghampiri Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARIN [END]
Teen FictionMenjadi Single parent diusia muda memang sangat tidak mengenakan, terlebih lagi dengan umur Karin yang baru menginjak dia puluh tahun sudah menjadi ibu muda, bertahun tahun Karin jalanin tanpa adanya pasangan hidup, kadang berat namun harus dinikmat...