Chapter 15

177 6 0
                                    


Budayakan vote sebelum membaca

Chapter 15

Pulau Barker 
Orlombus dan pasukannya masih bertahan di garis depan medan  pertempuran, sedangkan Bartolomeo, Hajrudin, Aokiji, Sabo dan X Drake masih berada di atas kapal Yonta Maria sambil mengamati jalannya perang.

1.5 jam telah berlalu, Orlombus berhasil mengalahkan 7 orang Vice Admiral dan puluhan tentara angkatan laut
"Siapa lagi yang mau maju!?" teriak Orlombus sambil mengangkat tangan kanannya yang memegang pegangan cambuk yang ujung cambuk nya sedang terikat di leher seorang tentara yang mencoba melepaskan diri, tapi Orlombus menarik cambuk beserta orang itu lalu mencengkram wajahnya dan membantingnya kebelakang
"Kau majulah!, Blade" perintah Smoker kepada seorang Vice Admiral
"Baiklah" ucap Blade langsung melompat dari salah satu kapal

Blade adalah seorang dengan tubuh tinggi besar, dia memiliki tinggi badan setinggi 569 cm, dia lebih tinggi dari Orlombus yang hanya setinggi 510 cm, pakaiannya seperti tentara angkatan laut pada umumnya lengkap dengan jubah kebanggaan nya,
Berkulit agak gelap dan berambut hitam pendek,
Luka tebasan pedang dari leher bagian kanan sampai masuk kedalam bajunya,
Dan senjatanya adalah 2 buah pedang bermata dua yang panjangnya dari pinggang sampai tanah

"Sepertinya kau lebih hebat daripada teman temanmu ini" ucap Orlombus menginjak tentara angkatan laut yang tergeletak di hadapannya
"Kalian bajak laut sama saja semuanya, kalian hanya tahu soal membunuh orang lain!" ucap Blade sambil mengangkat pedang di tangan kanannya
"Bukan kami yang memulainya, kalian yang mulai terlebih dahulu dengan memanfaatkan X Drake dan menyerang teman kami, kami memang bajak laut, tapi kami mempunyai ikatan persaudaraan, kami tidak pernah membiarkan teman kami disakiti, ingat itu baik baik!" ucap Orlombus dengan lantang di hadapan Blade

"Ikatan persaudaraan kalian hanya omong kosong, kalian hanya tahu soal merampok dan membunuh" balas Blade
"Kau bilang kami hanya tahu soal merampok dan membunuh?, berarti kau belum mengenal kami sepenuhnya, pemimpin kami, Luffy, bukanlah orang yang suka membunuh, begitu juga dengan kami, jangan samakan kami dengan bajak laut rendahan yang baru masuk ke Grand line!" ucap Orlombus yang sudah mulai kesal
"Tidak suka membunuh katamu?, kau pikir ada berapa banyak orang yang tewas saat perang waktu itu, ada berapa banyak anak yang menjadi yatim karena ulah kalian?, apa kalian tidak berpikir sejauh itu?" ucap Blade dengan nada tinggi

"Kau pikir ada berapa banyak orang yang menjadi budak Tenryubito?, kau pikir ada berapa anak anak yang harus bekerja dengan keras setiap harinya untuk memuaskan para bangsawan di Mariejoa?, kau pikir ada berapa banyak wanita yang dilecehkan oleh para bangsawan biadap seperti mereka?, kau pikir ada berapa banyak orang yang terbunuh di Mariejoa hanya karena menumpahkan secangkir kopi?, 800 tahun mereka berkuasa, kau pikir ada berapa banyak orang yang menderita karena ke egoisan mereka, apa matamu itu sudah tertutup karena kerasnya pelatihan di angkatan laut, kau bodoh, karena tidak bisa melihat semua itu, kami memang penjahat di mata kalian, tapi kami masih punya hati untuk menolong sesama, berkat kami, perbudakan oleh Tenryubito berakhir, Kamilah yang membawa perdamaian di dunia ini!, apa kau mengerti soal itu semua?!, dasar bodoh!" ucap Orlombus sambil menggenggam gagang cambuknya kuat kuat karena sangat kesal

"Ucapan mu itu hanya omong kosong, kau pikir kami tidak pernah membantu masyarakat?, matamu lah yang sudah tertutup karena ikatan persaudaraan konyol mu itu, kau hanya melihat sisi buruk angkatan laut" ucap Blade menyarungkan pedangnya kembali
"Kami semua tahu soal itu, kami memang tidak ada masalah dengan kegiatan angkatan laut, masalah kami hanya dengan pemerintah dunia yang berlaku seenaknya, seolah olah dunia ini milik mereka dan tidak mempedulikan orang lain, kau yang bekerja untuk orang jahat seperti Tenryubito, dan tidak melakukan apapun, sekarang siapa yang jahat, kami yang ingin dunia ini bebas dari perbudakan, atau kalian yang ingin meng-agungkan lambang keadilan di punggung kalian tapi diam saja melihat budak budak yang tersiksa oleh para pemerintah?" ucap Orlombus memberikan pertanyaan sulit kepada Blade

AFTER ONE PIECETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang