11

1.8K 169 6
                                    

Ini kalian yg mulai bosan atau sidernya makin banyak?..

oh ayolah, konflik kita mulai, chapter kemarin hanya pemanasan saja.

Ini konflik ringan ya

Aku harap kalian lihat lagi chapter awal yang 'cast' ya
-
-
-

ANAK murid yang terpilih di club basket menghembuskan nafasnya malas, pelatih mereka mengatakan bahwa lomba di undur hingga bulan depan karena tiga orang anggota txt mengalami cedera.

“Payah sekali, baru latihan saja sudah cedera” ucap salah satu dari mereka sambil memutarkan matanya malas.

Dasa yang mendengar itu langsung menendang kaki temannya yang membuat temannya itu mengerang kesakitan, “Bodoh! Kau saja kemarin cedera! Bangsat!”

“ADOOOH ! Aku hanya membutuhkan waktu satu hari, tuh.”

Malas meladeninya, dasa menoleh kesamping dimana jeffrey berada.

Dasa mengernyit saat jeffrey terlihat serius memerhatikan sesuatu, dasa mengikuti pandangan jeffrey, ternyata jeffrey sedang melihat laki-laki manis yang sepertinya murid baru.

“Hoi! Serius sekali”

“Diamlah, das.”

“Aku baru melihatnya, dia siapa sih?”

“Aku mengenalnya namun aku lupa namanya.”

“Memang dia siapa mu?”

“Aku tidak tahu.”

“Huft, aku baru saja berbicara dengan dua orang bodoh, menguras emosiku saja.” lalu dasa pergi dari sana.

Dasa berjalan sambil bersenandung kecil melewati koridor sekolah, namun kakinya otomatis berhenti karena mendengar suara orang yang menyapanya.

Asing.

“Eum, hai?”

Dasa berbalik, melihat orang yang kini didepannya dari atas hingga bawah, orang didepannya adalah pria manis yang diperhatikan jeffrey tadi.

“Ya?”

“Ee... aku murid baru disini, bisakah kau mengantarku ke kelas..emm yang salah satu muridnya J–jeffrey?” ucapnya sambil mengingat-ingat apa yang diucapkan kepala sekolah tadi mengenai kelasnya.

Kepala sekolah itu sengaja tidak memberi tahu kelasnya secata langsung, ingin murid baru itu berinteraksi dengan murid lainnya.

“Boleh, ayo ikuti aku, jeffrey itu kekasih sahabatku.”

“Sa–sahabat?”

“Kamu bukan asli sini ya?” tanya dasa

“Ya?”

“Kamu, dulunya tinggal dimana?”

“Korea”

“Uuu, mengapa sekolah kemari?” ucap dasa dengan menggunakan bahasa Korea.

“Ah! Kamu bisa berbahasa Korea?! Aku tertarik karena katanya sekolah ini campuran dari negara-negara lain” ucap murid baru itu dengan bahasa negara asalnya.

“Hehe, aku sedikit bisa berbahasa korea. Iya sih, aku juga kemari dengan alasan yang sama.”

“Eh? Kamu bukan asli sini?”

“Bukan, aku dari thailand.”

“Woah! Benar-benar keren, kuharap kita berteman baik!” murid itu menepuk-nepuk pundak dasa.

PSYCHOPATH || JAEYONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang