Kita ke bunuh-bunuhan yaa~~
Double up ni hahaha
.
.
.KINI malam telah tiba, setelah minum-minum, jeffrey memutuskan untuk menginap dirumah jack yang sudah dia anggap keluarga sendiri.
Tanpa mengetuk pintu, jeffrey langsung masuk kedalam rumah yang mewah tersebut lalu duduk di sofa yang sudah berada di ruang tamu.
Nafasnya memburu, dia memejamkan matanya, berusaha menahan hasratnya. Sialan, jalang di dalam club benar-benar gila.
“Hahaha, Hei dude.”
Jeffrey langsung menoleh kearah pintu, sudah ada jack disana dengan kancing baju yang terbuka.
Jack berjalan mendekati jeffrey, “Kukira kau tidak akan sadar setelah meminum lima botol hahaha”
“Dasar gila.” jack yang mendengar itu hanya tertawa.
“Tubuhmu sangat kotor setelah bermain dengan empat jalang.”
“Kau iri kan?”
“Mana mungkin, bodoh. Tubuh theo setara dengan lima belas jalang.”
“Terserah. Aku tidak percaya dengan cinta.”
“Aku tidak bertanya.”
“Hahaha sial.”
“Hari ini berapa?”
“Hanya tiga, kau?”
“Nol.”
“Kau tidak membunuh siapapun hari ini?!”
“Ya. Aku terlalu sibuk mencintai theo.”
“Dasar bodoh, aku ada misi.”
“Katakan.”
“Bunuh polisi yang bernama ‘bara’ sekarang, dia sudah mengetahui identitas ku, malam hari dia pasti berada di rumahnya.”
Jeffrey yang tadinya memejamkan mata langsung melebarkan kedua matanya lalu menatap Jack, “Sepertinya menyenangkan, sendiri?”
“Tidak, aku ikut.”
“Hahaha baiklah, pisau atau?”
“Aku pistol, kau pisau.” Jack melempar pisau tajam ke jeffrey, jeffrey menangkapnya dengan cepat.
Jack melempar jaket hitam, topi dan masker, “Pakai ini, bodoh”
Jeffrey segera memakai apa yang diberi oleh jack, kini hanya matanya yang terlihat.
“Lokasi nya cukup dekat, jalan kaki hanya sepuluh menit.”
“Ya.”
Sesampainya disana, mereka memandangi rumah yang cukup mewah tersebut sebentar lalu masuk dengan arah yang berbeda.
Jeffrey lewat pintu utama dan jack lewat jendela.
Tok
Tok
Tok
Jeffrey mengetuk pintunya, lalu pemilik rumah, siapa lagi kalau bukan bara memeriksa siapa yang berada di luar.
“Loh? Kamu tukang pijit yang saya panggil? Katanya gak bisa datang?”
Jeffrey tersenyum miring mendengarnya, dia memiliki ide.
“Iya, ternyata saya bisa kesini, mau saya pijit dimana pak ?”
“Hahaha, masuk dulu. Pinggang saya sakit”
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOPATH || JAEYONG ✓
أدب الهواةComplete. [ Blood | Romance | Thiller | Crime | Harsword | 18+ ] JAEHYUN X TAEYONG BOYS X BOYS HOMOPHOBIC? SIDER? HUSH. If you don't like or are not interested in this story, please leave and find a story that suits your needs.