18

1K 107 8
                                    

plot twist di ending angjazzz, tunggu ajaa yaa

vote+komen makanya biar cepet up terus ending :)

-
-
-

MATA Theo berbinar ketika Moonbin menyodorkan dua batang permen strawberry kepadanya, namun Theo merasa ragu untuk mengambil permen itu.

Takut ada racun

Atau perangsang?..

“Mau?”

“Boleh?”

“Tentu.”

Lelaki manis itu tersenyum lalu mengambil dua batang permen strawberry dengan semangat.

“Terimakasih Binbin!”

Moonbin yang melihat dua sudut bibir Theo terangkat reflek ikut tersenyum dan mengelus rambutnya.

“Yongie,”

“Hum?”

“Nanti malam, apa kau ada acara?”

Theo terlihat berfikir, “Emm, kurasa tidak. Memangnya kenapa?”

“Pergi bersamaku nanti malam, bisa?”

“Tentu! Kemana?”

“Pesta,”

“Wah! Mau ikut!”

“Baiklah, nanti malam aku jemput.”

Moonbin tidak bertanya tentang lokasi Theo.

Ah, mungkin saja nanti malam dikabari.

“Aku tunggu!”

Setelahnya, bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran ketiga akan segera dimulai.



















































































































Sore harinya, Dasa yang sedang melakukan video call dengan John langsung dikejutkan dengan pemandangan didepannya ini.

Jeffrey terduduk di ranjangnya sambil memainkan selang infus.

“Theo mana, Das?”

“HARUSNYA KAU BERTANYA TENTANG DOKTER BUKAN TENTANG THEO!” setelah berteriak sambil memukul pundak Jeffrey, Dasa langsung menekan tombol di samping ranjang.

Di sisi lain, Theo yang baru sampai di depan rumah sakit menyapa beberapa perawat dan pasien disana.

Theo melompat-lompat dan bersenandung seperti anak kecil, dirinya sangat rindu dengan kekasihnya itu.

“Nanananananana, Jeffrey Jeffrey Jeffrey”

Namun langkahnya terhenti dengan sendirinya ketika melihat dokter baru saja keluar dari ruang rawat Jeffrey.

Tanpa bertanya, Theo langsung membuka pintu ruangan dengan sangat brutal.

“Aku lapar.”

Suara berat itu memasuki telinga Theo lebih dulu, dan melihat pemilik suara itu tengah duduk santai sambil menatap datar Dasa.

“Berisik!” omel Dasa, setelahnya dia kembali mengucapkan kata-kata cinta kepada kekasihnya itu lewat handphone.

Kasian LDR.

“Jeff”

“Aku lap–” Jeffrey dengan cepat menoleh saat suara kecil itu memanggilnya.

“Theo?” Jeffrey merentangkan kedua tangannya dan tersenyum kearah kekasih manisnya itu.

PSYCHOPATH || JAEYONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang