13

1.5K 156 61
                                    

MINAL AIDIN WALFAIDZIN

KOMEN NAPA :))))))))))))))

INI SIDER JUGA MAKIN BANYAK, SEDII :)))))

note : kalo ada typo komen ya, biar aku benerin

-
-
-

PULANG sekolah telah tiba, cuaca kali ini adalah gerimis. Sangat mendukung untuk segera pulang kerumah lalu memakan makanan berkuah, mie contohnya.

“Aku tidak membawa kendaraan pagi tadi. Aku hanya membawa payung, aku mengantarmu dengan payung saja, ya?” kedua tangan Jeffrey mengelus rambut hitam kekasihnya dengan lembut.

“Huum, ndaa macalaa”

Bohong jika Jeffrey tidak membawa kendaraan. Buktinya, mobil mewah Jeffrey masih terparkir indah di parkiran sekolah. M o d u s.

Jeffrey mulai membuka payung besarnya, namun kegiatan tersebut terhenti saat melihat Dean yang membuka jas seragamnya untuk melindungi kepalanya dari hujan.

“Dean?” Jeffrey langsung mendekati Dean, tidak memperdulikan Theo yang terdiam kebingungan di depan gerbang sekolah.

Theo hanya dapat melihat Jeffrey berbicara dengan Dean, lalu Jeffrey kembali mendekati Theo.

“Maaf sebelumnya, sayang. Tapi aku harus mengantar Dean terlebih dahulu, kasihan dia tidak ada yang menjemput. Kau menunggu sebentar ya?”

Selalu.

Selalu seperti ini.

Apartemen Dean lebih jauh daripada rumah Theo namun kenapa Jeffrey lebih memilih yang lebih jauh?!

“Theo jugaa ndaa ada yang jemput hngg..”

“Ada aku nanti, kamu tunggu sebentar ya? aku berjanji akan menjemputmu, hanya sebentar. Kasihan dean.”

“Kacian Dean? Bagaimana dengan theo?”

“Ck! Hanya sebentar saja apa susahnya sih? Gerimis ini tidak akan menjadi lebat juga.”

Theo menatap Jeffrey seolah tidak percaya, Jeffrey membentaknya karena lelaki lain?

“Huum, Theo nunggu..”

“Nah.”



















Lima menit sudah berlalu dan Jeffrey belum kembali sedari tadi saat mengantar Dean pulang.

Hujan sudah mulai deras, Theo hanya berdiri didepan gerbang sambil memerhatikan jalan raya didepannya, halte ada di sebrang, lokasinya juga lumayan jauh.

Theo memeluk tasnya, jujur dia lebih takut jika tasnya itu basah, apalagi buku-buku didalamnya kalau sampai basah, bisa mati dia.

Dan kini sepuluh menit berlalu, hujan sudah sangat deras namun Jeffrey belum menampakkan dirinya sama sekali.

“Menyebalkan, mengapa dia lebih kasihan kepada Dean huh? Daripada aku?! Aku ini kekasihnya bukan sih?” gerutu Theo.

Eehh?? Upsieee

Theo melihat mobil tidak asing yang perlahan mulai mendekatinya, dan kini sudah sangat dekat dengannya.

Kaca mobil itu perlahan terbuka, “Loh?!! Theo kok belum pulang? Lagi menunggu apa??” Tanya orang yang mengendarai mobil itu, dasa.

“Jeff”

“Kemana memangnya anak itu?!”

“Antal Dean”

“Awas saja dia, akan aku hajar nanti. Theo sini masuk ke mobilku, nanti bisa flu dan demam lhoo”

“Ndaa, mawu nunggu Jeff aja”

PSYCHOPATH || JAEYONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang