19

1K 93 2
                                    

YA, Theo sudah menduga kemana ia akan dibawa dan dugaannya benar, dia dibawa ke klub yang sudah disewa oleh teman Moonbin.

Sungguh, sangat amat membosankan, Moonbin asik minum dengan teman-temannya, sementara Theo hanya duduk disampingnya memerhatikan puluhan orang berdansa didepannya.

“Binbin merayakan pesta apa?”

Moonbin yang sepertinya sudah mabuk menatap Theo dan menampilkan senyum miringnya, “Pesta karena kami berhasil menemukan psikopat itu.”

Jung Jaehyun.

Nama itu satu-satunya yang kini berada di pikiran Theo saat Moonbin menyebut kata ‘Psikopat’.

“Binbin, jangan lupakan tentang kau adalah pemb–”

“Kenapa sekarang mulut kecilmu itu jadi banyak berbicara? Justru agar tidak dipenjara, aku harus menjadi polisi dan menangkap psikopat itu.” ucap Moonbin sambil meletakkan telunjuknya di bibir Theo.

Mantan pembunuh menjadi polisi? Hahah lucu sekali.

Setelahnya, Moonbin kembali berciuman panas dengan jalang yang sudah ia bayar.

“Begitu rupanya.”

Theo tersentak dengan suara Jack yang entah berasal darimana, sesaat kemudian, Theo menyadari bahwa dirinya sedang melakukan panggilan video dengan Jack, dimana Jeffrey dan Dasa ikut menampilkan wajahnya di layar.

Theo yang terlihat bingung membuat Moonbin memiliki ide jahat.

“Aku ada permen, kau mau?”

Theo menatap permen yang berada di tangan kanan Moonbin dengan ragu.

Ehm, boleh! Terimakasih!”

Theo menatap Moonbin yang kini menatap dirinya dengan penuh nafsu.

“Kenapa? Makan permennya.”

“Iya, ta–”

“Makan!”

Theo tersentak mendengar bentakan itu, dengan takut, Theo memasukkan permennya kedalam mulut.

Jeffrey yang masih terhubung segera menuju parkiran dan berangkat untuk menyusul Theo.

“Kenapa lama sekali?! Kau sudah sering ya?!” teriak Moonbin karena efeknya yang belum terlihat sama sekali.

“H-hah? Aku tidak mengerti maks..maksudmu.” tak tahu saja, Theo sedang menahan dirinya.

“Si bodoh ini, tak ada untungnya aku mengajakmu.”

“Tak ada untungnya juga aku menerima ajakanmu.” balas Theo dan melangkahkan kakinya keluar club yang mengundang tawa remeh dari Moonbin.

Theo keluar dari club dan membuang permen yang sudah setengah habis itu ke sembarang arah.

Tubuhnya merosot di dinding luar club, memerhatikan sepinya jalan raya, Theo yakin, wajahnya pasti sudah memerah.

Sungguh, perangsang ini benar-benar menyiksanya.

Sampai, ada satu mobil menghampirinya, mobil yang sangat ia kenal, mobil kekasihnya, Jeffrey.

Jeffrey lari dari rumah sakit yang tentunya dihadang beberapa petugas rumah sakit, namun kepintaran kabur dari Jeffrey membuat petugas rumah sakit tak sanggup mengejar.

PSYCHOPATH || JAEYONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang