Suatu pagi di sekolah SMA (belum tau nama sekolahnya), beberapa murid sibuk menyapu, ngepel, ngeberesin ruangan kelas. Tampak Park Soo-ha berjalan menuju kelasnya.
Ada yang liat, dan ternyata di salah satu kelas mereka bukan bersih-bersih, ngebasahin lantai, ngasih lem ke gagang pelan, mereka mau ngerjain salah satu temannya. Siapakah itu? Apakah Soo-ha?
Seong-bin berlari menuju kelas, “Hey, hey! Cepetan siap-siap!”. Anak-anak dikelas pun bersiap, berdiri rapi, Seong-bin dan Joon-gi pura-pura pelukan sambil mau foto pake hp gt.
“Dia datang.”
Dia yang di!maksud adalah Ssang-ko si murid cewe yang berjalan didepan Soo-ha, habis buang sampah.
“Hey, Ssang-ko. Ambil pelan tuh, trus bersihin lantai sebelah sama.”
Datanglah Soo-ha, hmmm, berusaha mendengar suara hatinya Seong-bin.
“anak-anak udah bener belum ya naro lemnya. Aiishh, harusnya bener..” suara hati Soeng-bin.
“aiii, dia bakalan jatoh dulu, pasti seru liatnya. Mungkin harusnya tadi naro minyaknya lebih banyak..” suara hati Joon-Gi
Soo-ha mendesah denger suara temen-temennya yang mau ngerjain Ssang-ko.
SSang-ko meletekan temapt sampah yang dipegangnya dan beranjak akan mengambil pelan, tapi ditahan sama Soo-haa: “Biar aku aja yang ngerjain, kamu lap kaca jendela aja.”
Anak-anak yang lain panik, berusaha mencegah, dan yap, Soo-ha megang gagang pel yang udah dikasih lem. (padahal Soo-ha emg udah tau tuh..)
Soo-ha: “Kenapa? Aish, apa ini? Lem? Siapa yang ngasih lem disini?”
Soo-ha berusaha melepaskan tangannya, daaannn, dia terjatuh nginjek minyak dilantai.
Joon-gi marah, karena jebakannya gak nyampe ke target, dia mau ngehajr Soo-ha, Soo-ha ngelawan tapi pura-puranya mau ngelepasin lem ditangannya. Jadi kayak mukul gak sengaja gitu. Dan dimenangkan oleh Soo-ha.
~~~
Joon-gi nelpon seseorang di toilet.
“Siapa yang dipukul? Aku tuh cuma kepeleset. Gimana bisa Soo-ha yang menang? Gak ada yang menang. Aku mengalah, aku cinta perdamaian.” Joon-gi menutup telponnya dengan kesal.
“Pembohong!” Soo-ha masuk ke toilet menghampiri dan mengejutkan Joon-gi “aku memukul kamu pelan-pelan, kamu kesakitannya dibuat-buat.”
Joon-gi terlihat ketakutan, pipisnya jadi dikit-dikit keluarnya. Soo-ha bilang gak usah takut, kalo mau pipis mah pipis aja. Langsung aja pipisnya jadi banyak. (hehehe, maap ya rada jorok gak di sensor, lucu abisnya..)
Joon-gi diem aja, tapi kayaknya ngomong di hatinya, yang pastinya kedengeran sama Soo-ha.
“Kamu pasti aneh ya kenapa aku bisa menang?” Tanya Soo-ha.
Joon-gi noleh, dengan muka bertanya kenapa dia tahu apa yang ada dipikiranku..? dan dia pun ngomong dalam hati, “anak ini kayak hantu..”
Soo-ha tersenyum dan bertanya, “haruskah aku mengajarimu?” yang langsung dijawab tidak sama Joon-gi.
Sambil memegang bahu Joon-gi dan menatap matanya, Soo-ha bilang, “Dengar. Melihat mata orang lain, aku bisa tahu maksud orang itu. Pemikiran mereka, dimana akan memukul, dan bahkan kemana mereka akan lari.”
“Benarkah?” Tanya Joon-gi terkejut.
Soo-ha tertawa,”tentu saja itu bohong! Kamu percaya? Hey, bagaimana mungkin itu jadi trik rahasianya. Kamu cuma kepeleset….”
“iya bener tuh, cuma kepeleset! Bersyukurlah..” Joon-gi tertawa merasa menang. Tapi kemudian suara hatinya berkata, “lemah banget sih.. aku mengalah karena kasian sama kamu..”
Soo-ha menatapnya.~~~
Soo-ha jalan keluar, colokin headset ke hp, ngeliat gantungan hp, trus terdengar nyanyian anak kecil, dan flashback…Soo-ha kecil bernyanyi mengikuti nyanyian di radio sambil ngeliat brosur. Dia sedang berada dlam mobil bersama ayahnya. Ayah bertanya apakah ada kupon gratis lagi. Soo-ha bilang ada kupon pizza salad dan Aquaquest 40% untuk akhir pekan. Aquaquest itu akurium terbaik di negara kita, ayah harus pergi kesana, kata Soo-ha menjelaskan ke ayah. Ayah bilang, “aquarium membosankan, ayah udah sering kesana.”
“aku belum pernah kesana, belum pernah sekalipun sejak aku lahir.. karena itu, ayo kita kesana minggu depan.. yah?” Soo-ha merajuk.
“Baiklah, tapi apakah ada kupon dihari biasa? Ayah tidak bisa pergi kalau akhir pekan.”
“kalo hari biasa cuma 30% diskonnya.”
“Yah,, sayang sekali..” kata ayah sambil melihat ke Soo-ha.
Sementara itu Soo-ha melihat ada truk besar yang melaju ke arah mereka.
Dan terjadilah tabrakan. Truk menabrak mobil tepat disisi ayah yang sedang menyetir. Terus mendorong mobil mereka sampai jauh. Ayah dan Soo-ha berlumuran darah. Terlihat gantungan di mobil yang sama dengan yang dipegang Soo-ha sekarang.
“Soo-ha…So-ha… Bangunlah..” Ayah memanggil Soo-ha dengan lemah.
Soo-ha: “Ayah…”
Ayah: “Apakah kamu terluka? Apakah ada yang terasa sakit?”
Soo-ha: “Kepalaku… sakit..”
Ayah: “Tahan sebentar.. tetaplah sadar..”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Voice
RomanceDrama: I Can Hear Your Voice (English/literal title) Revised romanization: Neoui Moksoriga Deulleo Hangul: 너의 목소리가 들려 Director: Jo Soo-Won Writer: Park Hye-Ryun Network: SBS Episodes: 18 Release Date: June 5 - August 1, 2013 Runtime: Wednesd...