5

907 10 0
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***



[JAKARTA, 2012]


Lala menggenggam tangan Dihani.

"Jangan khawatir."

Dihani memaksakan diri untuk menganggukkan kepala.

"Pokoknya lo harus lakukan yang kayak udah gue ajarin. Jangan sampai lo memperlihatkan bahwa lo baru dalam hal seks. Kalo mereka komplen ke Bang Giri, lo yang langsung dibuang."

Dihani menjawabnya dengan anggukan kepala lagi.

Ketika itu, Giri datang.

"Keluar dulu," perintah Giri pada Lala.

Lala segera keluar.

Giri duduk di depan Dihani.

"Gue cuman mau pastikan kalo lo nggak akan bikin masalah nanti malam. Lo harus buat pelanggan puas. Karena kalo sampai sebaliknya, lo yang gue buang dari sini. Udah peraturannya gitu di sini. Lo bukan lagi perawan yang kalo bikin masalah dipotong dari uang yang lo hasilkan. Tapi kalo udah melayani seks, saat lo bikin masalah, lo-nya yang langsung out."

Dihani menelan ludahnya dengan susah payah.

"Gue kasih pilihan sekarang. Lo mau lanjut atau nggak."

"Kalo enggak?" tanya Dihani polos.

"Silahkan tinggalkan tempat ini dan lo nggak akan pernah bisa kembali saat lo butuh bantuan."

"Kalo lanjut?" lanjut Dihani.

"Lo nggak akan bisa meniggalkan tempat ini tanpa bikin masalah atau memang ada yang mau beli lo dengan harga yang udah ditetapkan dan juga lo akan tetap dilindungi. Itu kenapa gue bilang jangan takut kalo cowok brewok itu berani deketin lo lagi. Nando yang akan pegang lo mulai sekarang."

"Bareng sama Lala berarti?"

"Iya. Dia aset berharga di sini. Lo jadi salah satunya sekarang."

Dihani diam sesaat.

"Jadi...?" tanya Giri bertanya final.


^^^


Malam ini Ranggadewa bertekad untuk menemukan perempuan yang sudah diperkosanya. Dia memakai kaos oblong polos berwarna hitam yang dibalut jaket demin dengan warna senada dengan kaosnya. Celana jeans-nya juga berwarna hitam. Sedangkan sepatunya dia memakai yang high top berwarna hitam-putih. Setelah itu, disambarnya helm dan kunci motornya.

Tidak sulit menemukan tempatnya. Dia langsung mendapat akses dengan motor yang dibawanya. Matanya mengedar sekitar yang ramai dipenuhi penonton yang melakukan taruhan juga. Didatanginya tempat mendaftar.

"Motor?" tanya Giri dengan memegang tabletnya.

Ranggadewa menunjuk motornya yang berada tidak jauh.

"Nice. Ini daftar gadisnya."Giri menunjukan layar tabletnya lagi.

Di daftar itu hanya ada dua gadis. Lala dan Dihani.

CINTA PADA SEKS PERTAMA [REPOST-ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang