Ara membaca pesan di grupnya dengan Amu dan Upi. Nge-bakso, ya? Boleh juga.
"Hayoo. Lagi chat-an sama siapa tuh?" Kiki tiba-tiba nongol di belakang Ara.
"Astaghfirullah kaget!! Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum" Ara terkejut. Refleks ber-istighfar dilanjutkan dengan ayat kursi. HP nya pun sampai 'lompat indah' dari genggamannya. Beruntung, Kiki yang refleks-nya sedang bagus segera menangkap HP adik kembarnya itu.
"Bagus sih elu baca ayat kursi... tapi kan bukan berarti lu mesti baca pas gue kagetin."
"Yah elu tiba-tiba muncul!! Kaget lah gue!"
"Gue berasa jadi setan tau ga sih?!!"
"Emang elu setan anjer! Muncul tiba-tiba ae lagian kerjanya!!"
"Gue masih napak gini dibilang setan! Ngadi-ngadi sumpah lu dek!"
"Dak-dek-dak-dek. Dasar ayam turki!"
Pertengkaran antar dua kembar pengantin di klub musik ini sudah biasa. Saking terbiasanya anggota lain, sudah ada yang sedia popcorn dan soda untuk menikmati keributan mereka.
By the way, 'dek' di sini bukan berarti 'adek'. Tapi 'pendek'. Makanya Ara protes.
Ok, back to story.
Karena HP Ara yang tak dikunci, dan app chat yang masih terpampang jelas ada di sana belum di-'out', secara tak sengaja Kiki jadi dapat membaca pesan yang ada di grup Ara.
"Walah dek.. ngebakso gak ngajak-ngajak. Bintang 1."
Bintang bintong bintang bintong. Lu kata naik g*jek Ki?
"Pelanggaran privasi! Balikin HP gue!! Lagian apanya yang gak ngajak?? Itu kan gue bilang mau nyusul bareng elu!!" Ara loncat-loncatan berusaha mengambil HPnya. Tapi, karena perbedaan tinggi yang sampai 20cm, dan tangan Kiki yang terulur ke atas membuat Ara semakin kesusahan.
"Adek sendiri kamu jahilin, Ki." Toro yang kebetulan melewati ruang klub musik bersama Sho berkomentar.
"Kayak jahilin anak SD." Komentar Sho.
Ara yang melihat kesempatan segera mengambil HPnya. Tapi, HP-nya kembali 'loncat indah' menuju tangan Sho.
Ini HP demen banget loncat indah dari ketinggian, sih? Pemiliknya aja mikir 1000x kalau mau loncat dari anak tangga ke-3.
"Makasih udah selamatin HP gue, Sho! Ntar ditraktir mas Kiki di tempat bakso teteh Melani!" Ucap Ara. Nah kan. Manggil 'mas' cuma pas ada maunya.
"Kok gue??" Kiki memprotes.
"Sshhh. Ga usah protes. Lagian kita juga mau ke sana." Ucap Ara yang kemudian beralih kepada TorSho (Toro dan Sho ya.. bukan plesetan patung alat peraga).
"Kalian ikut juga, yuk. Amu sama Upi kayaknya udah di sana...""Guys! Gue duluan ya! Mau ngebakso! Bye!!" Kiki yang mendengar nama gebetannya segera pamit kepada para teman se-klub-nya. Meninggalkan Ara dengan TorSho.
"...gini amat punya kembaran bulol- adeknya sendiri ditinggalin coba." Ara nge-pouts.
"Sabar, Ra. Nyusul aja yuk kita." -Toro.
.
.
.
.
.
.
"Assalamualaikum teh." Toro berucap pada teteh Melani. Alias teteh kang bakso."Waalaikumsalam." Jawab teteh.
"Teh. Baksonya 4 ya teh." Ucap Toro sambil menunjukkan 2 jarinya.
Mau nge-peace Tor?
"Waah. Teteh kira kalian ngga ikut dateng." Ucap teh melani begitu melihat kedatangan Toro dkk,
"Teman-teman kalian udah dateng duluan tuh.""Teman yang mana?" Tanya Toro.
"Eh? Yang disana itu temen-temen kamu, kan?" Teh melani menunjuk ke arah 'teman-teman' yang dimaksud. Siapa lagi kalau bukan Amu dan Upi?
Toro yang melihatnya terdiam, sebelum akhirnya membatin
'Primitif.'"Bukan temenmu?" -Teh Melani
"Anggap saja bukan." -Toro yang sudah lelah dengan segala sikap dari temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wee!!! With Kiki twins! [Oc]
Fiksi PenggemarHanya cerita dari sekumpulan orang yang bikin geleng-geleng kepala. OC : Kiara (Ara) Wee character belongs to Amoeba.uwu Kiara belongs to me Note and Warn : -typo & ooc -gaje - kata ganti orangnya ga jelas. Kadang "aku-kamu", kadang "gue-elu" - C...