2. The One And Only

90 3 0
                                    

Grey Alexis Paisley

Setelah ber-kangen ria dengan sahabat sahabatku, kami berpencar mencari kelas kami masing masing.
Mungkin yang biasa kalian fikirkan saat Memasuki kelas baru adalah 'Kelas baru Teman baru', tapi tidak untukku. Semenjak aku dan The dark hair menduduki bangku SMA, aku menjadi tidak punya teman selain mereka. Evan selalu berkata bahwa 'kau adalah salah satu 'wanita populer' di sekolah ini jadi untuk apa punya teman banyak bahkan kau sudah dihormati', tapi ku anggap semua itu palsu.

Bel pulang telah berbunyi, dihari pertama sekolah ini aku memutuskan untuk pulang menggunakan bus, ya walaupun sebenarnya aku ingin sekali menebeng kepada will, namun dia bilang dia ada urusan. Yap, will adalah anggota paling kalem di The dark hair, dia juga sangat baik kepada ku ya sebenarnya sih semua juga baik, tapi dia berbeda, dia lebih dewasa dari pada yang lain, dia juga sering mementingkan ku dari pada urusannya -ya walaupun kali ini tidak-, dan satu lagi dia tidak seperti yang lain yang selalu melarang ku untuk Bergaul dengan alasan 'kami hanya tidak ingin kau meninggalkan kami,sudah cukup dia yang pergi, aku tidak ingin itu terulang lagi grey' itulah alasan evan,jason,dan andy mereka selalu membawa masa lalu sebagai alasan agar aku tidak bergaul dengan orang orang, Padahal will membolehkan ku untuk bergaul dengan yang lain. Ya itu karena will sangat berfikir dewasa walaupun sebenarnya dia yang paling muda diantara kami.

Aku melewati koridor sekolah, ya seperti biasa dengan banyak mata yang memerhatikan ku, aku hanya membalas nya dengan senyuman, jika kalian bertanya kenapa aku tidak sekedar mampir untuk meladeni mereka, huh,bahkan aku tidak tahu nama mereka, bisa kalian bayangkan bukan, sudah berada di satu sekolah selama satu tahun tapi aku tidak tahu satupun nama dari wanita wanita yang menyapa ku setiap saat, aku membenci itu, karna itu membuatku terlihat sombong. Berterima kasih lah kepada evan yang menganggap dirinya selalu benar, dan berhasil membuat ku terlihat sombong.

Kini aku sudah berada di halte bus, cukup lama bus itu akan datang yang kutahu dia akan lewat sekitar jam 2.50 sedangkan ini baru jam 2.20, aku memutuskan untuk duduk di bangku halte sambil memasang earphone ku yang ku tutupi dengan rambut ku.

Sudah sekitar 15 menit aku duduk disini sambil memainkan iPhone ku. Kebosanan pun menghampiri ku, aku melepaskan earphone ku lalu memasukannya kedalam tas ku, aku tidak termasuk kedalam orang yang suka berlama lama dengan earphone di telinganya, itu akan membuat sakit di kepala ku.

"Ooh pantas saja" ucap seseorang yang berada disebelah ku

"Lo ngomong sama gue?" tanya ku polos

"Yaiyalah, emang menurut lo gue bakal ngomong sama siapa lagi hah?" jawabnya

"Ooh sorry, tadi gue ga denger hehe" jawabku

"Ya gapapa santai aja kali grey, lo bal-"

"tunggu tunggu, kok lo tau nama gue?" tanya ku memotong ucapannya

"Yailah,siapa sih yang gatau Grey Alexis Paisley The one and only girls-nya The Dark hair" jawab pria yang berseragam sama dengan ku

"hahaha bisa aja lo, ya gagitu juga kali, maksud gue ya gitu deh" jawabku aneh

"Apaansi lo kok aneh gitu haha, btw lo balik naik bus?" Tanya nya

"Iyanih lama banget bus nya ga dateng dateng" jawabku

"Ooh sama dong, kalo gue sih lagi nunggu blue mountain, kalo lo?"

"Serius lo? Gue juga nihh, berarti ada temen nya dong gue hehe" jawabku nyengir

"Haha kebetulan dong ya, oh ya gue Luke Hemmings, kelas 11 science 5"

"dan gu-"

"Grey Alexis Paisley, 11 science 2" potongnya

"Iih Lukee kok lo bisa tau lagi sihh" tanya ku

"Apasih yang ga gue tau tentang lo haha" jawabnya

"Eh tuh blue mountain udah dateng, ayo naik kalo ketinggalan bisa lama lagi nunggunya"

"oh iya, yaa kalo nunggu nya sama lo sih gue gapapa haha" jawabnya

"Iih apaansi, udah ayo ah" jawabku sambil menarik tangannya, itu adalah kebiasaan ku dari kecil menarik tangan seseorang secara refleks.

Kami pun telah sampai di bus Blue mountain, Disini sangat ramai, sehingga kami berdua tidak dapat tempat duduk dan mengharuskan kami untuk berdiri.

"Ehem, yang lama juga gapapa kok megangin tangannya" ucap seseorang disampingku, astaga aku baru sadar sedari tadi aku memegang tangan Luke

"ups, sorry" ucapku lalu melepaskan tangannya dan bus tiba tiba me-rem mendadak dan membuatku hampir terjatuh namun ada seseorang yang berhasil menangkap tanganku

"Kan gue udah bilang, yang lama juga gapapa kok megangnya" ya itu Luke, aku sudah tidak bisa menahan malu lagi sekarang

"Umm, thanks" ucapku. Suasana pun menjadi canggung, ku akui ini adalah kali pertama aku berekenalan dengan seseorang di masa SMA ku, jujur aku sangat senang bisa mengenal Luke, dia sangat baik kepada ku, sama seperti will.

Aku memandangi wajahnya, terdapat lip ring di bibirnya membuatnya terlihat liar namun senyuman manisnya mengingatkan ku kepada Nya, pandangan ku beralih kerambut nya, Oh no! He's blonde. pikiran ku langsung mengeluarkan banyak pertanyaan, Bagaimana jika evan mengetahuinya? Bagaimana jika evan menyuruhku menjahuinya? Oh no! Kali ini aku tidak akan membiarkan evan melakukannya. Tidak akan.

The Fault In Our HairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang