LANJUT CHAPTER YA GUYS... JANGAN LUPA VOTE AND COMENT DIAKHIR CHAPTER NANTI....!!!!Selamat membaca guyss_______
Saat bel istirahat berbunyi aslan langsung bergegas menuju perpustakaan untuk kembali berkutat dengan buku-buku disana.
Lain halnya dengan rendi yang lebih memilih untuk ke kantin bersama dengan anggia daripada harus pergi keperpustakaan.
Kejadian kemarin saat dirinya bonyok karena ulah aslan, Membuatnya sedikit memprediksi bahwa aslan ingin menjauh darinya. Apalagi kemarin sahabatnya mengatakan bahwa ia tengah ingin sendiri.
Entahlah bestiee author juga gak tau aslan kenapa.
_Flashback On_
"Lan lo baik-baik aja kan? Kemarin kenapa lo tiba-tiba mimisan si?? Selama ini gue gak pernah tuh liat lo mimisan,, lo beneran gapapa kan?..." cemas rendi saat masuk kedalam kelas dan menemukan aslan yang terlihat tengah melamun.
Aslan yang sedikit terkejut oleh kehadiran rendi hanya menggeleng menandakan bahwa ia baik-baik saja.
"Ayolah lan kalo ada masalah cerita ke gue,,"
"ck!! kenapa susah banget si.."ucapnya sembari duduk dan sedikit membanting tasnya keatas meja.
Tanpa aba-aba, aslan langsung bangkit dan memberi bogeman ke wajah rendi. Hingga membuatnya tergeletak diatas lantai. Tak hanya sekali, aslan memukul wajah rendi hingga 3 kali dan menciptakan bercak darah di sudut bibir rendi.
Keadaan kelas sepi, bahkan hanya ada segelintir orang yang pastinya tak ingin ikut campur dalam urusan aslan. Mereka hanya menonton dari kejauhan.
"Ren lo bisa diem gak?? " teriak aslan sedikit berjongkok untuk berhadapan dengan rendi.
"Lo sekarang aneh lan, lo bukan sahabat yang gue kenal.. ssttttt" meringis karena merasakan perih disudut bibirnya.
"Lo dengerin gue__" titah aslan mencengkram bahu rendi. Memaksa agar tatapan mereka bertemu.
"Gue minta sama lo, sekarang jangan deketin gue dulu karena gue gak mau lagi liat lo kek gini karena gue,, saat ini gue cuma gak mau diganggu siapapun termasuk lo.." ucapnya memelas lantas membantu rendi berdiri dan sedetik kemudian pergi entah kemana.
_Flashback Off_
"Gue kira orang pinter kalo istirahat ke perpus... lah lo???" celetuk rendi sesaat setelah berada di kantin dan duduk tepat di depan anggia.
"Hah?? ya emang sih pengalaman gue selama sekolah sering ke perpus,, tapi lo pikir lagi deh masa, emang ada ya orang laper perginya ke perpus?? Gila kali ya nggak ada lah ... lo mau makan buku??" beonya panjang kali lebar.
Anggia lantas tertawa lepas saat membayangkan ekspresi rendi yang masih terbengong karnanya.
Seketika tawanya terhenti saat ibu kantin menghampiri mejanya bersama dengan makanan serta minuman yang ia dan rendi pesan.
Lain halnya dengan rendi, kini tatapannya tertuju pada mata lentik anggia. Belum lagi soal senyumnya.
Kali ini ia benar-benar terpikat dengan gadis cantik dihadapannya.
Tak lama setelah itu rendi tersentak dan mulai tersadar dari lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction_Aslan Gerald Chavelier_ 'Cowok angkuh yang penuh dengan ambisi' begitulah orang-orang menyebutnya. Namun saat berada di kediamannya, ia akan berubah menjadi sosok yang rapuh. Gertakan gerald sebagai ayah yang sejak kecil selalu menuntutnya menjadi...