O6

8 2 0
                                    

"Mau mampir rumah ku?" tanya Mavin dengan setengah wajah yang ditutupi tangan nya.

Amel yang melihat Mavin berekspresi seperti itu terdiam dengan wajah memerah, dan mempertawakan Mavin, "HAHAHAHA APA APAAN, WAJAH MU MEMERAH. MAVIN DIDUNIA NYATA PEMALU YAH."

Mavin yang kesal di tertawakan oleh Amel pun mendahului Amel dengan wajah yang memerah.

Mavin menengok kebelakang dan melihat Amel, "Lama amat jalan nya  bocil, ayo mampir rumah baru aku," ajak Mavin .

"HIH," Amel berlari menyusul Mavin sambil dan menendang kaki Mavin.

"ADUH," kata Mavin.

"Mampus," ejek amel.


mereka berjalan bersama menuju apartemen Mavin, tak selang berjalan lama mereka sudah sampai di depan apartemen Mavin.

"Besar amat.. kamu tinggal sendiri disini?!," tanya Amel.

"Iya, emang kamu ingin tinggal bersama aku disini?," goda Mavin.

"GAK," sahut Amel.

Mavin membuka pintu apartemen nya dan mengajak amel masuk.

"Permisii," ucap Amel.

"Ayok masuk, tidak usah senggan," ujar Mavin.

"iya, makasi.. masih kosong ya vin barang barang mu masih di kardus semua ya?"

"iya nih, duduk dulu di ruang tengah tu, aku buatin teh," suruh Mavin

Amel berjalan menuju ruang tengah dan melihat kardus barang barang Mavin yang belum di tata, terdapat banyak foto Mavin waktu Sekolah Menengah Pertama.

*Foto Mavin dan teman teman nya karaoke saat Sekolah Menengah Pertama.

"Wah mavin terlihat lucu sekali" gumam Amel.

Amel banyak melihat foto foto Mavin yang lain nya.








"Mel," panggil Mavin.

Amel yang panik karena terlalu lama melihat foto Mavin sewaktu kecil pun segera membereskan foto fotonya dan menghampiri Mavin di ruang tengah.

"Vin...," panggil Amel.

"Apa Mel," jawab Mavin.

"Maaf aku membuka salah satu kardus mu," kata amel sambil duduk menikmati teh nya.

"HA?!! APA YANG KAMU BUKA MEL?KARDUS YANG MANA?!" panik Mavin.

Amel menunjukan salah satu foto Mavin sewaktu baru baru memasuki Sekolah Menengah pertama.

Mavin yang melihat foto tersebut langsung mengambil nya dari tangan Amel dan menyembunyikan nya dengan wajah memerah.

"HASHAHAHHA KAMU LUCU BANGET VIN," kata Amel .

"MATAMU LUCU," ucap Mavin.

"EMANG LUCU, SEKARANG AJA LUCUU," balas Amel.

wajah mavin makin memerah itu langsung berpaling dari Amel.

"HAHAHAHHA MAAF VIN, lucu soal nya," kata Amel.

"Amel tu kejam banget," gumam Mavin.

"Yaudah sini jangan berpaling dariku lagi, sudah tidak aku tertawa kan kok," suruh Amel.

Mavin yang sudah tak malu lagi berpaling kearah Amel yang sedang meminum teh.

"Mau teh nya vin?," tanya Amel.

"Mau," jawab Mavin.





"Buat lagi sana, jangan ngarep minta punya gueh," canda Amel.

"Mel kalau mau berantem mah bilang aja," jawab Mavin.

"Gak sorry ya," kata Amel.

"Yaudah deh terserah elo," ucap Mavin sambil mengambil teh Amel dan meminum nya.

"HEH TEH KU VIN, JANGAN DIMINUM," teriak Amel.

Mavin yang selesai menghabis kan teh Amel pun memberi gelas nya ke Amel setelah itu berlari.

"KOK KOSONG, ANJWENG KAMU," Amel mengejar Mavin tanpa berpikir panjang.

Mavin dan Amel kejar kejaran di sekitar ruang tengah sampai berputar mengelilingi sofa.


"AMPUN DAH MEL, AKU KASIH APAPUN YANG LO MAU DEH," tawar mavin dengan napas yang tak teratur.

"BENERAN?!?!," tanya Amel.

"BENER DAH," jawab Mavin.

"Kalau gitu...," Amel yang ingin mengatakan keinginan nya pun berpaling ke belakang, "aku mau kencan."


















To Be Continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Long Years In VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang