1 jam yang lalu
"Ha?" Suara Maki menggema di lorong rumah sakit, padahal dirinya baru saja selesai menjalani perawatan. Tapi sensei gila yang ada di hadapannya mengatakan hal yang tidak masuk akal.
"Okaka!" Toge menyilangkan kedua tangannya sebagai tanda tidak setuju.
"Sudah-sudah kita dengarkan dulu penjelasan Gojo-sensei." Suara bulat Panda berhasil menenangkan emosi Maki yang memuncak.
Gojo hanya tertawa pelan, idenya memang ide yang gila. Tapi, kekuatan fuji no hana bisa menyelamatkan kota Kamakura yang ditinggalkan 6 bulan lalu.
"Kekuatan racunnya bisa menyelamatkan kota Kamakura." Gojo menunjuk ke arah selatan, dimana halnya kota Kamakura berada di dekat selatan Tokyo.
Maki terdiam sejenak, tapi bukan berarti dirinya menyetujui ide gila Gojo-sensei, tapi jika Gojo-sensei berkata seperti itu, berarti itu adalah satu-satunya solusi menyelamatkan kota Kamakura.
"Takana."
Maki mengangguk setuju, Toge terlihat khawatir tapi mereka bertiga juga ingin kota Kamakura terselamatkan.
"Yosh, siap-siap sekarang karena kita harus menyambut teman baru kita." Gojo tersenyum puas. Tapi tidak untuk ketiga muridnya.
❀❀❀❀❀
Kedatangan murid cabang Tokyo dan Gojo secara tiba-tiba membuat suasana menjadi lebih menyeramkan. Tapi kali ini berbeda, mereka justru mengarahkan senjatanya ke arah murid cabang Kyoto bukan ke arahku.
"Ugokuna!"
Suara itu menggema di dalam telingaku, rasanya tubuhku ikut merespon perintahnya. Seluruh tubuhku menjadi kaku dan tidak bisa bergerak dalam waktu singkat.
"Cukup! perburuan fuji no hana berhenti sampai disini!" Maki mengarahkan tombaknya tepat di leher Miwa dan Mai.
"Toge!" Seekor Panda turun dari ketinggian, badannya menutupi seluruh tubuhku.
"Shake!" Toge mengangguk setuju.
"Yowameru!"
Sepertinya Toge mengarahkan perintahnya ke arahku, sehingga warna bunga Fuji yang mulai menghitam melemah dan kembali seperti semula. Perlahan bunga itu masuk ke dalam tubuhku.
"Tidak apa, kau sudah aman sekarang."
Gojo memukul tengkuk leherku, pandanganku berubah menjadi gelap, suara ribut yang sejak tadi terdengar perlahan menjauh.
❀❀❀❀❀
Aku menggerakkan kepalaku perlahan, kepalaku benar-benar terasa begitu berat. Sesekali aku berdehem karena tenggorokanku terasa begitu kering. Saat penglihatanku sudah mulai jelas, mataku langsung tertuju pada lelaki yang terduduk santai.
"Ohayou!" Ucapnya pelan, bibirnya tersenyum licik.
Aku menelan ludahku paksa, padahal aku sangat mencintai lelaki yang ada dihadapanku. Tapi sekarang aku merasa ingin kabur darinya. Bukan karena takut, aku hanya tidak ingin mati ditangan Gojo Satoru. Namun, Tali besar mengikat pergelangan tanganku.
"Namamu?" tanyanya sambil menatap wajahku dengan antusias, bahkan Gojo memiringkan kepalanya.
"Hideyoshi (n)," jawabku pelan
"Hideyoshi (n) kau ini sebenarnya makhluk apa?" Nada bicaranya sedikit mengejek. Sangat menyebalkan.
"Jangan tanyakan itu padaku, aku sendiri bahkan tidak tahu aku ini siapa," jawabku sambil tertawa miris.
Gojo terdiam sejenak, lalu berjalan ke arahku. Dia semakin mendekatiku dan berlutut tepat di depanku. Tangannya menyentuh pipiku tanpa ragu.
"Kematianmu sudah mutlak, tapi aku bisa menundanya jika kau mau menuruti perkataanku." Walau matanya tertutup, aku tahu kalau Gojo sedang menunggu jawabanku.
"Kenapa begitu? Jika aku harus mati lebih baik mati saja sekarang!" Jawabanku tidak mendapat respon apapun dari Gojo.
"Kau ini bukan dari dunia ini kan? mataku berkata demikian. Hideyoshi (n) di dunia ini sudah mati 10 tahun yang lalu." Pernyataan Gojo membuatku sedikit terkejut.
"Setidaknya hiduplah lebih lama untuk mencari tahu apa penyebab mu bisa datang ke tempat ini."
Aku terdiam, walau tidak pernah bertemu, aku sudah mengenal dirinya. Bahkan orang di dunia ini tidak ada yang mengenal Gojo melebihi diriku. Aku bahkan tahu masa depan yang akan dihadapinya.
Sehingga Semua sangat jelas, Gojo tahu apa yang menyebabkan ku bisa datang ke dunia ini. Tapi, dia tidak akan memberitahuku jika aku tidak menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Vol 0.5 || Fanfiction || Reader x Gojo
FantasiaApakah aku akan mati di dunia yang aku impikan?