Kamakura Arc (1)

1.4K 241 10
                                    

Suara langkah kaki yang kukenal, membuat diriku menoleh ragu. Aku berusaha menyambutnya dengan senyuman setelah berhasil membohonginya.

"Apa yang telah terjadi?" Gojo menatapku penasaran setelah melihat penampilanku yang berbeda daripada biasanya.

Aku tersenyum tipis agar tidak membuat Gojo khawatir. "Aku, telah membohongimu."

Gojo membuka penutup matanya dan menatapku dalam. Seakan-akan dirinya tidak keberatan kalau aku sudah membohonginya.

"Aku sudah bisa mengendalikan teknik kutukanku. Aku juga bisa mengembalikan kota Kamakura semudah membalikkan telapak tangan." Aku menatapnya serius agar dia yakin terhadapku.

❀❀❀❀❀

Kamakura Arc

(H-2)

Yuta menghela napasnya kasar, dirinya sudah tidak tahu apa yang harus dilakukan agar aku bisa mengendalikan teknik kutukanku.

"Kamu sungguh tidak menahannya?" Yuta berusaha tenang.

Aku tertawa miris sambil menggaruk kepalaku yang bahkan tidak terasa gatal.

"Hideyoshi-san, bukankah latihan ini seharusnya mengalami kemajuan? Tapi dirimu malah mengalami kemunduran." Yuta memijat keningnya pelan.

"Yuta, jangan menekannya seperti itu." Panda berusaha menenangkan Yuta.

"Oi! Kau pasti bisa mengendalikan teknik aneh mu itu. Lagipula waktu seminggu itu terlalu aneh. Tidak masuk akal!" Maki menghentak tongkatnya ke tanah.

"Shake shake!"

Maki langsung merangkul pundakku begitu juga dengan Panda. Mereka sepertinya berusaha menghiburku.

"Tersenyumlah! Aku adalah temanmu, begitu juga bagi Inumaki, Yuta dan Panda. Kami berjanji akan membantumu sampai akhir." Maki tersenyum padaku untuk pertama kalinya.

Aku pun membalas senyumannya sambil menahan air mataku yang hampir saja keluar. Aku tahu bahwa tempatku bukanlah disini, mereka harus menjadi penyihir jujutsu yang kuat di masa depan. Aku hanyalah roh kutukan yang menghalangi jalan mereka, atau membahayakan mereka. Kehadiranku tidak boleh merubah masa depan mereka. Karena mereka adalah orang pertama yang menganggapku seorang teman. Aku harus bisa melindungi senyuman mereka. Tidak masalah jika di masa depan aku tidak tahu mereka bisa tersenyum atau tidak. Tapi aku ingin menjaga senyuman mereka walau hanya sebentar.

❀❀❀❀❀

(H-7)

Kejadian kemarin lah yang membuatku datang kemari. Aku menatap makam yang terlihat lebih bersih daripada sebelumnya. Tapi, bunga tulip biru pemberian Gojo sudah mulai mengering. Sehingga aku sudah menyiapkan bunga baru untuknya. Aku memberinya bunga Lily, tapi jujur saja aku tidak terlalu paham makna dari berbagai macam bunga. Jadi, aku membawa bunga yang terlihat indah menurutku.

"Kau datang?"

Aku langsung menatapnya yang asik duduk di atas makamnya sendiri. Dia terus menghirup bunga Lily pemberianku. Pipinya yang berubah menjadi merah merona membuatku tahu kalau dia sedang merasa bahagia. Suasana ketika aku bertemunya masih sama, angin musim semi terasa lebih sejuk. Wangi manis dari bunga sakura sedikit menenangkan.

"Apa kamu membutuhkan kutukan yang kamu miliki?"

"Tidak, tapi punya kekuatan sengatlah menarik kan?"

"Kalau begitu, berikan kekuatanmu padaku!" Aku tersenyum padanya, lalu berlutut di depannya. "Aku mohon!"

"Kau ini tidak bisa basa-basi sedikit ya? Tidak imut sama sekali."

Jujutsu Kaisen Vol 0.5 || Fanfiction || Reader x GojoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang