5

1.4K 149 1
                                    

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

"Cih, dia pikir setelah dia menggertak ku — aku akan menyerah begitu saja? Tentu saja tidak, bahkan dia sudah melakukan itu selama 2 tahun padaku"

Taeyong terus menggerutu di sepanjang jalan menuju kelas nya. Saat sudah sampai di kelas, Taeyong di kejutkan dengan 2 teman baik nya yang sama-sama berasal dari thailand. Siapa lagi jika bukan Ten dan Bambam?

"Apa yang kalian lakukan di bangku ku? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?"

Taeyong bertanya setelah berhenti tepat di depan kedua pria cantik berdarah thailand itu.

"Kau darimana saja sialan, aku menunggu mu sejak bel istirahat berbunyi hingga bel masuk berbunyi tanpa pergi ke kantin. Untung saja Bambam datang membawakan ku makanan, jika tidak mungkin saat ini kau sudah habis ku makan"

Ten berujar sinis sembari menatap tajam Taeyong yang saat ini hanya dapat tersenyum lucu sembari mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada, tanda meminta maaf.

"Apa saja yang kau lakukan? Aku tak melihat mu di kantin tadi"

Bambam bertanya setelah Taeyong mendudukkan dirinya di bangku milik teman sekelas nya.

"Aku pergi ke rooftop"

"Untuk apa? Apa yang kau lakukan di sana"

"Bertemu dengan Jaehyun"

"Dia di sana sendiri?"

"Tentu saja tidak"

"Lalu?"

"Dengan rose"

"Apa yang mereka lakukan di sana? Bukan kah di sana sepi? Apa jangan-jangan mereka? — "

Bambam menerka-nerka hal yang dapat terjadi saat sepasang kekasih berada di tempat yang sepi. Taeyong menganggukkan kepala nya tanda mengerti akan terkaan Bambam.

"Mereka bercumbu di sana"

Ten dan Bambam membulatkan mulut nya terkejut saat mendengar pernyataan Taeyong, kemudian keduanya menatap Taeyong dengan pandangan yang err — sedikit lebay.

"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?"

Taeyong bertanya sembari mengernyitkan keningnya bingung.

"Apa kau baik-baik saja?"

Bambam dan Ten bertanya secara bersamaan, apa karena mereka sama-sama dari thailand hingga membuat mereka berdua selalu kompak?

"Tentu saja, memangnya kenapa?"

Taeyong menjawab nya dengan santai, Taeyong memang sudah terbiasa dengan semua rasa sakit yang Jaehyun berikan padanya secara tidak langsung. Namun sekali lagi Taeyong sudah terbiasa dengan itu semua, hingga membuat nya tak lagi terlalu larut merasakan sakit hati nya seperti saat pertama-tama menyukai Jaehyun dulu.

"Hahhh. . . kau memang keras kepala Lee"

Lagi-lagi Ten dan Bambam berucap secara bersama-sama.

"Kenapa kalian kompak sekali?"

"Tentu saja karena kita sahabat"

"Lalu kenapa aku tidak?"

"Kau lamban"

Bahkan mereka pun kompak dalam hal menistakan Lee Taeyong.



***

Saat ini Taeyong bersama kedua teman thailand nya sedang makan siang di kantin sekolah nya. Menu kali ini membuat Taeyong makan dengan lahap, hingga beberapa orang yang berada di kantin memekik gemas karena cara makan Taeyong yang seperti kucing.

Namun, tiba-tiba saja kantin menjadi hening saat Jung Jaehyun memasuki area kantin sendirian tanpa teman-teman dan kekasih nya. Tapi, bukan hal itu yang membuat suasana kantin menjadi hening, mereka semua terdiam karena penasaran dengan apa yang akan Jaehyun lakukan saat melihat pemuda tampan itu berjalan menghampiri meja kantin Taeyong dan teman-temannya.

Drap

Drap

Drap

Taeyong tidak menyadari jika Jaehyun saat ini sudah berdiri di sampingnya, bahkan Taeyong saja tidak sadar jika kantin saat ini sudah sangat hening — saking fokusnya pemuda manis itu makan.

"Lee Taeyong"

Taeyong tersentak kaget saat mendengar suara yang familiar di telinga nya dan suara itu terasa sangat dekat. Taeyong mengitarkan pandangannya ke sekeliling kantin, dan berhenti tepat pada Jaehyun yang berdiri menjulang di depan mata nya.

"Jaehyun? Ada apa kemari? Apa kau sudah mulai menyukai ku?"

Taeyong bertanya dengan santai nya, membuat orang-orang yang berada di kantin sedikit menahan tawanya saat mendengar ucapan Taeyong. Mereka tidak membenci Taeyong yang mengejar-ngejar Jaehyun, padahal Jaehyun sudah mempunyai kekasih. Mereka merasa jika Jaehyun lebih cocok dengan Taeyong daripada kekasih Jaehyun yang sebelum-sebelum nya, jadi mereka tidak mempermasalahkan tingkah Taeyong pada Jaehyun.

Jaehyun berdecak malas sebelum menjelaskan maksud dari tujuannya mendatangi meja kantin yang di tempati Taeyong beserta teman-temannya.

"Ck, aku hanya ingin tau maksud dari ucapan mu tadi"

Taeyong mengernyitkan kening nya bingung, begitu juga kedua teman thailand Taeyong yang memilih diam mendengarkan pembicaraan dua orang di depan mereka ini.

"Bicara apa? Aku tak bicara apapun pada mu"

Taeyong menjawab dengan nada bingung nya, Taeyong tak tau — atau mungkin lupa?

"Yang kau katakan di rooftop, apa kau tak mengingat nya? Kau pikun?"

Pertanyaan serta cercaan itu keluar begitu saja dari bilah bibir tebal milik Jaehyun, hal itu membuat Taeyong harus mengusap dada nya agar menjadi lebih sabar menghadapi mulut pedas Jaehyun.

"Aku banyak berbicara tadi saat di rooftop"

Lagi-lagi jawaban Taeyong tak membuat Jaehyun puas, apa anak ini bermain-main dengannya? Berpura-pura lupa untuk menguji kesabarannya?

"Apa kau berpura-pura lupa, agar aku lebih lama berbicara padamu?"

"Aku bahkan bisa membuat mu berbicara lebih lama dengan ku tanpa harus berpura-pura"

Taeyong menyahuti ucapan Jaehyun dengan nada menantang nya.

"Katakan apa mau mu, dan berikan aku penjelasan akan maksud dari ucapan mu"

Pada akhirnya Jaehyun menyerah dan memilih jalan dengan tawaran di awal pada Taeyong, Jaehyun tak ingin berdebat lebih lama dengan pemuda cerewet yang selalu mengganggu kehidupannya ini.

Taeyong mengangkat satu alisnya heran, apa Jaehyun kesurupan? Kenapa tiba-tiba pemuda tampan itu penasaran sekali dengan apa yang ia ucapkan? Biasanya pemuda itu hanya akan menganggap ucapan Taeyong itu bualan semata.

"Apa kau benar-benar ingin tau?"

Jaehyun menganggukkan kepala nya tanpa mengeluarkan suara. Taeyong menghela nafas sebentar, kemudian menyeringai tipis.

"Kalau begitu, kau harus menjadi diri ku selama 2 tahun ini"





















║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

CRUSH - JAEYONG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang