║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
Kegiatan antara Jaehyun dan Taeyong yang bertukar tingkah sudah berlangsung selama 2 bulan ini, dan selama itu juga kedekatan mereka semakin menjadi-jadi.
Tepat pada hari ini, Taeyong ingin mengatakan apa yang Jaehyun tunggu-tunggu sedari dulu.
Saat ini Taeyong sedang berdiri di depan gerbang rumah nya menunggu Jaehyun yang akan menjemput dirinya, sekarang keadaan mereka sudah tidak ada kecanggungan dan Jaehyun pun juga sudah tidak ketus lagi padanya.
Sekarang, yang ada hanya Jaehyun yang perhatian layak nya teman pada Taeyong. Taeyong merasa jika dirinya malah terjebak friendzone dengan Jaehyun. Taeyong tak ingin menghancurkan kedekatan mereka yang mulai terjalin belakangan ini hanya karena Taeyong mengungkit rasa suka nya pada Jaehyun.
Padahal mereka dekat karena Taeyong menyukai pemuda tampan tersebut.
"Kenapa melamun?"
Jaehyun bertanya setelah Taeyong memasuki mobil nya, jangan lupakan kebiasaan baru Jaehyun yang akan mengusak rambut fluffy Taeyong ketika mereka bertemu.
"Haishh, hentikan kebiasaan mu itu. Kau membuat rambut ku berantakan eoh"
Taeyong mengeluh dengan dengusan di akhir kalimat, kemudian jari jemari ramping itu mulai menata kembali rambut nya sembari berkaca. Jaehyun yang melihat itu hanya dapat terkekeh kecil, lalu ikut membantu Taeyong merapikan kembali rambut pemuda manis itu.
"sudah, kau jalan kan saja mobil nya. Aku tidak ingin terlambat"
Taeyong berucap sembari menyamankan duduk nya di jok kursi mobil Jaehyun.
"Siap tuan putri"
Jaehyun menjawab nya dengan gurauan yang belakangan ini Jaehyun layangkan pada Taeyong. Jaehyun menyukai reaksi Taeyong saat dirinya memanggil pemuda manis itu dengan panggilan tuan putri.
Sedangkan Taeyong sendiri hanya berdecih malas, apa pemuda tampan di samping nya itu tak ingat jika dia sudah mempunyai kekasih — ya. . . walaupun Taeyong liat hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja?
"Bagaimana dengan mu dan Rose?"
Taeyong bertanya saat mobil sudah mulai di jalan kan oleh Jaehyun.
"Tidak tau"
Dan. . . Jaehyun pun menjawab nya dengan nada malas, terlihat tidak tertarik dengan pembahasan kali ini.
"Kalian bertengkar lagi?"
"Hm, baru semalam"
"Aku pikir jika memberitahu mu sekarang tidak akan memperbaiki keadaan"
Jaehyun sedikit mengerutkan kening nya saat mendengar ucapan Taeyong. Apanya yang tidak akan baik? Keadaan apa maksudnya?
"Apa maksud mu?"
"Kau dan Rose"
"kenapa dengan kami?"
"Aku akan menjelaskan tentang apa yang ku katakan saat di rooftop saat itu"
Ckitttt
Tiba-tiba saja Jaehyun mengerem mobilnya mendadak, membuat Taeyong harus terantuk jendela mobil tempat nya bersandar.
"Jung Jaehyun bodoh, kepala ku sakit"
Taeyong mengusap kepala nya yang terantuk jendela karena rem yang Jaehyun injak tiba-tiba.
"Kau tidak melupakannya? Dan akan mengatakannya sekarang? Bahkan aku sedikit melupakan tentang hal itu"
Jaehyun berkata dengan nada terkejut nya. Hal itu membuat Taeyong mendengus malas.
"Bagaimana aku bisa lupa tentang hal yang membuat kita menjadi dekat seperti ini"
Taeyong menggumam dengan nada lirih nya, tak ingin Jaehyun mendengar gumaman nya yang sedikit bersifat sensitif ini.
"Kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak"
"Kalau begitu jelaskan sekarang"
"Nanti saja, sekarang jalan kan mobil mu. Ini sudah hampir jam 7 Jaehyun-ssi!!"
Taeyong sedikit memekik terkejut saat mendapati jam sudah pukul 07.55 — 5 menit lagi bel masuk berbunyi.
"Jung Jaehyun bodoh! Kita akan terlambattt!!!"
Taeyong memekik heboh di sepanjang perjalanan menuju sekolah mereka, dan Jaehyun yang harus terus berkonsentrasi pada jalan di tengah pekikan Taeyong agar tak menubruk kendaraan lain.
Mereka sampai di sekolah tepat sebelum gerbang sekolah di tutup. Nafas mereka berdua terengah dengan kedua tangan yang bertumpu di lutut masing-masing, mengatur nafas mereka sebelum berjalan menuju ke kelas masing-masing.
***
"Kau terlambat Lee?"
Ten bertanya saat melihat Taeyong yang datang masuk ke kelas dengan nafas terengah nya.
"Hahhh, iya. Jaehyun sialan itu terlalu lamban membawa mobil nya"
Bambam dan Ten hanya dapat menghela nafas, belakangan ini nama Jaehyun selalu ada di setiap pembicaraan Taeyong. Apapun itu, pasti terselip nama Jaehyun di sana — bahkan ini lebih parah dari sebelum Taeyong berteman baik dengan Jaehyun.
"Apa hubungan kalian tak ada kemajuan?"
Bambam bertanya sembari mengeluarkan buku pelajarannya, diikuti dengan Ten yang melakukan hal sama seperti yang Bambam lakukan.
"Tidak, aku merasa jika aku terjebak friendzone dengan nya"
Taeyong berucap dengan nada sedih nya, jangan lupakan wajah murung nya yang terlihat menggemaskan dimata orang-orang.
Belum sempat Ten berucap, tiba-tiba saja pintu kelas Taeyong di buka dengan kasar membuat mereka semua yang ada di kelas mengalihkan atensi nya pada seseorang yang masuk ke dalam kelas mereka dengan tergesa-gesa.
Brakk!!
Orang itu {Jaehyun} berjalan dengan cepat ke arah Taeyong, kemudian berdiri tepat di depan pemuda manis tersebut dengan nafas yang masih terengah.
"Apa yang kau lakukan? Kau tidak belajar? Kau meninggalakan kel —— "
Chuppss
"Hentikan omong kosong mu, dan jelaskan maksud dari ucapan mu di rooftop tempo lalu. Kita membolos sekarang"
Jaehyun berucap setelah mengecup bibir Taeyong secepat kilat, Hal itu membuat sang pemilik bibir diam membeku tanpa bisa melakukan apapun — bahkan saat tangannya di tarik keluar dari kelas.
Taeyong benar-benar terkejut akan apa yang Jaehyun lakukan padanya, bibir nya sudah tidak suci lagi, ciuman pertama nya sudah diambil oleh Jaehyun.
Sedangkan teman-teman sekelas Taeyong hanya dapat menahan pekikan dan menutup mulut mereka menggunakan telapak tangan masing-masing, benar-benar terkejut dengan apa yang mereka lihat baru saja.
║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH - JAEYONG [END]
Fiksi Penggemar⚠️JAEYONG⚠️ #shoortstory# "Apa kau tidak lelah terus menganggu kehidupan ku?" Jaehyun yang sudah jengah akan kelakukan Taeyong. "Apa kau tak lelah menjadi tampan setiap hari?" Taeyong yang sudah di mabuk akan ketampanan Jaehyun. 🚫jae! top 🚫tae! b...