02. Mahesa atau Alexandre?

711 88 57
                                    

Haiii haiiiiii🖐

Apa kabar kalian semua?

Kalau vote sama komenya bisa lebih dari sebelumnya Author janji akan update cepet.

[FOLLOW DULU, YAA!!!
KARENA SETIAP AUTHOR UP AKAN DIUMUMKAN DI WALL]

[FOLLOW DULU, YAA!!!KARENA SETIAP AUTHOR UP AKAN DIUMUMKAN DI WALL]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kringggg kringggg.....

Di sebuah kamar bernuansa abu-abu ini terdapat pria tampan yang sedang tertidur lelap tanpa mengenakan kaos, memperlihatkan tubuh yang begitu sempurna di mata semua kaum hawa apalagi dengan adanya tato dua kepala serigala dengan gigi yang begitu tajam menambah aura manly sang pria. Dia masih begitu nyaman bergulat dengan mimpinya. Bahkan suara alarm tak dapat mengusik ketenangannya. 

Tok tok tok...

"Bangun... Sebelum Bunda dobrak pintu ini!" teriakan seorang wanita paruh baya dari balik pintu.

"Mahesa!!!"

Brak brak...

Gedoran keras itu berhasil membangun kan Mahesa. Dengan suara serak khas bangun tidur Mahesa menjawab panggilan Bunda Elena.

"Udah bangun," sahut Mahesa masih dari balik selimut tebalnya.

Tok tok tok....

"MAHESAAA!!"

"BANGUN... SEKARANG ATAU GA--"

Mendengar ancaman dari Elena, dengan cepat dia langsung bangun dan membuka pintu dengan penampilan telanjang dada serta rambut yang berantakan. "Apa sih bunda? Masih pagi juga," kata Mahesa sambil mengucek matanya menetralkan penglihatannya.

"Aws!" ringas kecil Mahesa saat Elena menarik telinganya.

"Bunda, sakit!"

Tanpa melepas jewerannya Elena menarik masuk Mahesa masuk kamar dan membukakan gorden. "Ini yang kamu bilang pagi? Lihat matahari sudah tinggi itu."

"Maaf Bunda, tapi ini boleh dilepas sebentar gak?!" tanya Mahesa sambil menunjuk tangan Elena yang menjewernya.

Melepas jewerannya. "Jangan bilang kamu tadi gak sempet sholat subuh?!" tanya Elena dengan tatapan menyelidik.

"Sholat Bun, tapi' tadi habis sholat tidur lagi. Hh," jawab Mahesa dengan cengengesan.

"Yaudah, sana mandi, habis itu turun sarapan."

"Siap Bunda Mahesa yang paling cantik."

Mahesa langsung menuju kamar mandi setelah kepergian Elena. Selesai dengan urusan mandinya, dia langsung menuju meja makan di sana sudah ada Elena dan Nayla yang sedang menunggu.

MAHESA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang