"Don't make us angry!"
↭TUHAN MAHA PEMAAF, TAPI KAMI TIDAK!!!↭
_RIGELWOLF_
Kejam, posesif namun bucin akut dengan pasangannya.
*****
Mahesa Bagaskara. Leader anggota geng RIGELWOLF dia sangat di segani para anggota geng mobil maupun geng motor. Puny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Difollow dulu ya akun ini biar tau kapan author updatenya.
***
Di ruangan UKS ini semua anggota Rigelwolf berkumpul, menunggu Nayla sadarkan diri. Oscar yang selalu setia menggenggam tangan Nayla. Hingga beberapa saat Nayla mulai membuka matanya secara perlahan menyesuaikan pencahayaan yang masuk dalam penglihatannya.
Aletha yang melihat itu segera menghampirinya. "Nay, lo gapapa?" tanya Aletha saat melihat Nayla yang sudah mulai membuka matanya.
"Nggak apa-apa."
"Ini minum dulu," Oscar membantu Nayla duduk dan memberikan segelas air putih.
"Gue mau mereka menderita!" ucapan Nayla sambil memegang kepalanya yang terasa pusing itu.
Mengelus surai panjang Nayla. "Kamu tenang aja, kita yang akan mengurus mereka."
Memeluk tubuh Mahesa. "Beneran ya."
"Iya."
"Tapi, nanti Nay tetep mau ikut."
"Gak usah, Nayla, dirumah aja. Istirahat!" kata Mahesa mencoba memberi pengertian.
"Engga mau, Nay tetep mau ikut."
"Enggak."
"Bang Es...aaaaaa," rengekan Nayla yang masih dalam dekapan hangat Mahesa.
"Bolehin aja, Sa, biar gue yang jagain Nayla nanti!" kata Oscar. Beberapa detik Mahesa memikirkan sampai akhirnya dia menyetujuinya.
Mahesa menghela nafas. "Oke."
"Udah dong pelukannya," cemberut Aletha. Dia langsung menarik Mahesa sedikit menjauh dari Nayla. Mahesa hanya tersenyum tipis melihat gadis kecilnya itu sedang cemburu.
"Ada yang cemburu, bang."
"Dih! Sapa yang cemburu gak ada."
"Yaudah sini peluk by," Mahesa langsung memeluk tubuh ramping Aletha.