Queensha memberikan botol-botol sabun pada Romeo setelah merobek plastik kemasan, lalu cowok itu menyusun pada rak. Tempat sampah yang mereka beli sebelumnya sudah penuh, ternyata pindahan rumah butuh waktu dan tenaga ekstra.
Beruntungnya Queensha belum menyerah. Dia membantu Romeo beres-beres meskipun tidak banyak. Karena Queensha pekerjaan menjadi tidak rapi. Tadi botol-botol itu asal diletakkan, dicampur aduk padahal ada tempat-tempatnya.
"Ini?" Queensha menunjukkan odol yang masih tersisa.
"Stok." Ucap Romeo.
Queensha manggut-manggut dan mengeluarkan dari kemasan. Romeo menyimpan stok peralatan mandi dalam kabinet, kemudian mencuci tangan karena ada yang tumpah.
Romeo membawa tempat sampah dari kamar mandi. Tentu saja bagian itu sudah beres, terlihat lebih hidup dan indah. Tadinya kamar mandi itu kosong melompong, jarang digunakan dan hanya ada bekas-bekas saja. Romeo membuang semua dan menggantikan dengan yang baru.
"Terus ngapain lagi?" Tanya Queensha ingin tahu.
"Ganti gorden." Romeo menekan remote control dan sebuah alat bergerak membersihkan lantai. Queensha berbinar senang, mereka memakai teknologi canggih untuk bantu-bantu beres rumah.
"Kita nggak perlu ngepel lagi?" Tanya Queensha memastikan.
"Iya, udah dibersihin sama alatnya." Tunjuk Romeo pada robot bulat yang sedang beroperasi.
Mereka melanjutkan mengganti gorden. Romeo menaiki tangga sedangkan Queen memegangi tangga agar suaminya tidak jatuh.
Queensha sesekali melihat ke arah robot yang masih sibuk beroperasi. Berpindah-pindah tempat membersihkan lantai hingga ke bagian kolong-kolong.
"Gorden yang itu?" Tanya Queensha karena Romeo hanya mengganti yang pendek-pendek saja. Dinding transparan hingga langit-langit dibiarkan masih yang lama.
"Nanti panggil orang yang pasangin."
"Meo nggak bisa?"
"Nggak bisa satu orang, berat."
"Kan, ada Queen."
"Gordennya belum nyampe." Sela Romeo. "Kamu bisa angkat sendiri?"
Queensha menggeleng cepat. "Berat." Ucapnya.
Romeo meringis lalu turun. Mereka menyimpan gorden kotor ke dalam keranjang karena mesin cuci belum sampai. Mungkin besok atau lusa, Romeo dan Queensha butuh waktu lagi untuk menata perabot baru.
selanjutnya mereka pergi ke dapur, sebelum itu menyalakan semua lampu karena hari sudah gelap. Kemudian Queensha membantu Romeo mengeluarkan bahan makanan dari kulkas, meletakkan di atas meja untuk mereka olah.
Queensha duduk di seberang Romeo. Cowok itu menimbang bumbu dan sayuran. Queensha membantu mengupas bawang, namun air matanya langsung banjir, tidak tahan.
"Udah, jangan dilanjutkan lagi." Kata Romeo.
"Belum selesai." Queensha menggosok mata dengan lengan. Dia hanya mengupas satu tetapi belum selesai. "Di rumah Citra sama mama Melisa, bawangnya nggak galak gini. Mata Queen nggak berair." Keluh Queensha sedih.
"Biar aku aja." Romeo khawatir setelah ini Queensha banyak keluhan. Lebih baik berhenti sekarang dan cewek itu hanya duduk manis sambil menungguinya selesai memasak.
"Meo, kamu tahu masak dari mana? Kita nggak pernah belajar masak." Tanya Queensha tidak yakin. Pasalnya mereka berdua tidak pernah main ke dapur.
"Lihat YouTube." Jawab Romeo mengeluarkan ponselnya. "Ini kita masak yang gampang-gampang dulu." Romeo mencari tutorial memasak ayam goreng. "Nah, ini bumbu jadi buat ungkep ayamnya." Romeo menuang bumbu ke dalam satu wadah, lalu memasukkan empat potong ayam kemudian mencampur dan menambahkan air.