Sekumpulan cerita tentang segala imajinasi bersama member ENHYPEN dalam bentuk oneshoot / twoshoot.
.
.
.
Welcome to 'surga'-nya para engene !!
.
.
= (member) × oc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——— distance ——— ——— ft. Lee Heeseung ——— ——— start! ———
Happy Reading!
• • • • • • • • •
Chapter kali ini menceritakan tentang Lee Heeseung yang bucin banget sama salah satu adek kelasnya. Rahee namanya.
Heeseung yang terkenal sebagai kang ngardus itu mulai mendekati Rahee sejak gadis itu masih duduk di kelas 10.
Berawal dari Heeseung yang gatau kenapa bisa nyusruk di semak-semak, lalu secara kebetulan Rahee yang berada di sana pun menolong pemuda itu. Bak bidadari yang turun dari kahyangan, pesona dari wajah tegas namun kalem itu sukses membuat Heeseung terpikat.
Jika biasanya para gadis akan mudah baper dengan rayuan atau gombalan maut Heeseung, tapi tidak dengan Rahee.
Berbagai cara Heeseung lakukan untuk mendapat perhatian adik kelasnya itu, namun tidak ada satupun yang berhasil sampai sekarang ia berada di kelas akhir.
Hal itulah yang membuatnya berbeda di mata Heeseung. Rasanya semakin hari dirinya semakin tertarik dengan gadis itu.
Tak terhitung berapa kali ia menyatakan perasaannya yang pada akhirnya mendapat penolakan dari Rahee.
Tapi, bukan Heeseung namanya kalau tidak keras kepala.
Selama dua tahun perasaannya tidak berubah dan masih berusaha meluluhkan hati sang gadis.
Jadi, seperti apa sih usaha Heeseung untuk mendapatkan atensi gadis pujaannya itu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat dua barisan manusia di halaman depan sekolah tempatnya mengemban pendidikan itu. Pada salah satu barisan, di ujung sana terdapat seorang gadis yang tengah melakukan pemeriksaan seperti kelengkapan atribut kepada setiap siswa. Sudah merupakan gilirannya bertugas sebagai anggota kesiswaan OSIS hari ini.
Tersemat nama Rahee di almamater biru gelapnya.
Dirasa siswa dihadapannya memenuhi standar kelengkapan atribut, ia pun dipersilahkan pergi setelah gadis itu mengangguk. "Makasih," ucapnya kepada siswa itu.
