002 -

580 92 1
                                    

'Drrkctak'

"Huh? Ada yang datang?"

"Eunji?"

"Iya, aku. Kau sudah datang Sieun?" Sieun mengangguk dan bertanya, "Kau datang sejak kapan?"

"Jam 06.30. Tapi aku tertidur karena suasana sunyi."

Eunji beranjak dari kursinya. Melangkah mengambil sapu dan serokan. Sedangkan Sieun, membersihkan papan tulis dan merapikan tirai.

Setelah selesai, Eunji kembali duduk kekursinya.

Menelungkupkan wajahnya disela lipatan tangan menghadap Sieun yang sudah membolak-balik lembaran buku. "Sieun, matamu cantik."

"Apa?"

Eunji tidak menjawab. Menolehkan kepalanya pada pintu yang dibuka. "Padahal hari ini aku udah datang lebih awal dari jam piket. Maaf, besok aku bakal datang lebih awal lagi."

Melihat Eunji yang hanya diam saja, akhirnya Sieun yang ambil alih, "Nggak usah. Coba kau lanjutkan ceritamu pada waktu itu."

"Ah, si Teo Jin, ya? Dia anak seumuran kita yang terkenal di SMP Sungil. Dia bahkan pernah memukuli guru karena tasnya jadi kotor waktu razia barang. Terus dia kena diskors dan makin menjadi. Dia nggak masuk dalam kelompok atau geng tertentu. Dan cuma main sama Suchan Jang aja."

Penjelasan Juntae terus berlanjut hingga diakhir dia memperingati Sieun agar tak terlibat dengannya.

Juntae kemudian bertanya kenapa Sieun suka datang lebih pagi. Dan Sieun hanya menjawab untuk persiapan.

-

Kemarin, Sieun diganggu lagi oleh Teo Jin. Dia menyuruh salah satu korbannya untuk mencoret seragam Sieun dengan spidol.

Hari ini, Sieun yang piket, mengambil alih tugas mengepel lantai koridor yang ketumpahan minuman Cola.

Dan Teo Jin sedang berusaha merebut tas Sieun. Juntae yang menghentikan, mendapat pukulan. Alhasil, tas Sieun berakhir dibawanya.

Eunji? Tidur. Setengah sadar sih. Karena itu, dia masih mampu menyaksikan pemandangan itu.

Tak sampai hal itu saja, pengusikan ini, terus terjadi selama beberapa hari lamanya.

Hingga, persiapan pun akhirnya berakhir. Sieun sengaja mengambil tas Teo Jin untuk pancingan.

Dan benar saja, Teo Jin betul-betul datang untuk menjemput tasnya. "Hei, sudah gila ya, b*ngs*t?"

Sieun menjinjing tas yang kini telah basah itu. "Ah, kau datang mencari tas ini?" Ujarnya dengan senyuman diakhir.

"Kau berbuat begitu tahu nggak berapa harga tasnya, hah?"

"Tahu. Tapi mau aku bantu bersihkan karena kotor."

"Suchan, tunggu di lantai satu kalau-kalau baj***an tengik itu menjatuhkan tasku."

"Hei, diluarkan hujan!" Teo Jin melirik Suchan. "Hei bang***, cepat lakukan," gertaknya. Sedangkan Suchan, dengan gugup mengalah dan mengiyakan.

Teo Jin lalu lanjut mengomel. Hingga, Sieun benar-benar menjatuhkan tas itu, membuat si pemilik berteriak kesal.

Dengan sekuat tenaga Teo Jin berlari menghampiri. Namun Sieun yang sudah penuh dengan persiapan, menendang kursi kejalurnya hingga membuatnya tersandung dan limbung kedepan.

Sieun melempar penghapus papan tulis kewajah Teo Jin. Membuat dirinya sepenuhnya kehilangan fokus. Sieun meraih rambut kuningnya. "Kau suka Cola kan?"

Sesaat setelah mengatakan itu, Sieun menghantam wajah Teo Jin menggunakan minuman kaleng tersebut.

Seisi kelas langsung membeku dengan wajah pucat pilu. Sedangkan Eunji malah tersenyum sambil terus merekam.

꒰⑅NEVERMIND༚꒱˖ [Weak Hero] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang