004 -

444 75 13
                                    

Eunji menghela nafas panjang. Baekjin memasukkannya di tempat kursus. Padahal dia sendiri sudah pusing hanya dengan pelajaran dari sekolah.

"Pengen nangis aja rasanya..!"

Baru satu hari dia masuk kelas kursus, dan sudah membuatnya urak-urakan. Hero Academy, tempat kursus di daerah Noryangjin.

"Sieun?"

Sieun, Juntae, dan seorang anak laki-laki berambut merah menoleh. Eunji tersenyum lebar, "Hai! Kalian kursus di sini juga?"

Sieun mengangguk. Eunji melangkah di sebelah Sieun. Hingga, kerumunan orang-orang ini tiba-tiba berhenti.

Ada beberapa anak Hyungshin menghalangi jalan. "Wah, Kalian pasti kaget! Kami ini lagi memburu ular!"

Lelaki berambut ungu itu, bertanya pada teman di sebelahnya. "Hah? Sialan. Haiba kan ditahan juga dirumah. Jadi nggak ada orang yang tahu wajah Ular putih Eunjang disini?"

'Ular putih Eunjang?'

".. Kalau diguncang satu per satu pasti bakal muncul. Atau keluarlah sendiri, Ular putih Eunjang."

Cukup lama keheningan mengisi, anak Hyungshin itu menunjuk salah satu orang agar maju. Lelaki yang maju itu dipukuli. "Sieun Yeon, aku udah kirim pesan S.O.S ke anak-anak di grup chat.. tapi nggak ada yang baca.."

'Itu anak buah Sehan Lee, kan? Kalau aku bilang kami nggak terlibat, bakal dilepas, kan?'

Barusaja Eunji membuka bibirnya, Juntae ditunjuk maju. Juntae berbisik agar tak ikut campur untuk mengulur waktu. Juntae melangkah ragu kedepan.

Sampai disana, dia langsung kena pukul. Tak tahan lagi, Sieun akhirnya memutuskan untuk maju. Sabuk pinggang sudah terlilit di tangannya.

"Sieun, berhenti, aku bisa bikin mereka—"

"Benar. Dia berkelahi dengan sangat curang. Dan nggak keberatan untuk pakai senjata demi menang. Ular putih Eunjang yang pengecut itu.."

Eunji menepuk keningnya pelan. Anak Hyungshin itu barusaja hendak balas menyahut, Sieun sudah lebih dulu mengibaskan sabuk pinggangnya, ".. adalah aku."

Juyang Lim, anak berambut merah tadi, maju dan memulai dengan skill handalnya, yaitu membual. Namun, sepertinya kali ini cukup berfaedah ya..

Anak-anak yang lain, kemudian disuruh pergi. 'Argh! Aku harus apa, sialan?!'

Eunji ikut melangkahkan kakinya menjauh dari sana. Berjalan menunduk agar tak dikenali. Tapi, Sieun tetap menyadarinya. 'Dia ikut pergi?'

Eunji berhenti di salah satu gang kecil disana. Tengah bergulat dengan pikirannya sendiri. "Harus apa? Harus apa? Kalau aku ikut campur, nanti Kakak.. tapi Sieun kan temanku?! Tapi, Kalau nggak ketahuan nggak apa, kan?"

Setelah memantapkan hati, Eunji meletakkan tasnya dan memakai Hoodie serta menaikkan tudungnya. Tak lupa memakai masker agar wajahnya tak dikenali. "Baik. Aku siap!"

Eunji kembali mendekati arena pertarungan. Sieun dan Juyang sedang kolaborasi. 'Pengen gitu juga..'

Eunji mendekati orang-orang yang mengait Gayool dan menendang salah satunya.

Satu orang lainnya menoleh. Dengan cepat, Eunji meraih kerah baju orang itu dan membantingnya.

Grape di depan Gayool hendak melayangkan pukulan. Namun lemparan minuman kaleng yang sudah dibalut dengan sapu tangan oleh Sieun, menghentikan pergerakannya.

Grape pingsan seperti para antek-anteknya yang lain. Sieun dan yang lainnya berhimpun satu. "Kalau nggak mau lihat darah lagi, jangan keras kepala dan pergilah, kepar*t-kepar*t sialan."

꒰⑅NEVERMIND༚꒱˖ [Weak Hero] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang