16

1K 94 7
                                    

"Bisa kan"ucap Irene

"Ini gampang sekali"ucap seulgi melihat daftar belanjaan yang diberikan oleh Irene, karena ia dan Zoya ingin membuat biskuit seperti yang mereka lihat di YouTube tadi

"Eomma tidak ikut"ucap Zoya

"Ah eomma masih membereskan rumah"ucap Irene yang tidak bisa ikut karena rumah yang perlu dibersihkan karena ulah dua manusia yang ia sayangi terkadang yang satunya sangat menyebalkan

"Kalau gitu kita pergi dulu"pamit seulgi setelah itu mereka berangkat ke supermarket terdekat.

"Eohh mereka cepat sekali belanjanya"belum  sepuluh menit ada yang menekan bel rumah,Irene menaruh penyedot debu dan menuju ke ruang depan

"Kenapa mereka tidak langsung masuk saja"Irene bingung karena dari tadi bel rumah berbunyi terus

"Sebentar"Irene buru buru membuka pintu ia pikir itu buka seulgi jika seulgi dia akan langsung masuk

  Irene mematung kala melihat siapa yang berada didepan pintu rumahnya



______________________________________

"Bibi,aku ingin ini"Zoya membawa dua Snack kesukaannya

"Taruh saja dikeranjang, ingat jangan banyak banyak nanti eomma marah"ucap seulgi

"Iya bibi"

"Setelah ini ikut kekantor bibi sebentar ya"ucap seulgi

"Oke"

______________________________________

"Aku tidak punya uang"ucap Irene

"Aku tidak percaya,kau saja bisa hidup seenak ini mana mungkin kau tidak punya uang"ucap seorang

"Pa,aku memang tidak punya uang sebanyak yang papa minta"ucap Irene

"Berikan yang kau punya sekarang,aku harus membayar hutangku sekarang"

"Itu buat uang sekolah Zoya"ucap Irene

"Lagi pula hutang apa lagi"ucap Irene

"Aku banyak hutang karena membiayai mu"bentak papa Irene

"Apa uang yang kuberikan masih kurang,kurasa itu bisa menebus semua biaya tanggungan hidupku selama tinggal dengan kalian"Irene berkata dengan menangis sungguh ia tidak pernah membentak orang tuanya seperti ini

"Kau berani membangkang sekarang,ingat kami adalah orang tua mu"ucap papa Irene

"Jika tidak punya uang,jual saja rumahmu ini"ucap papa irene

"Jika rumah ini dijual aku dan Zoya tinggal dimana"jawab Irene

"Itu bukan urusan ku"

"Berikan Zoya sama kita, lagipula dia hanya beban yang bisa kita jadikan uang"ucap papa irene

"Papa jangan sangkut pautkan Zoya dalam masalah ini"bentak Irene

"Kenapa,dia hanya akan jadi beban,dan kesialan,ayahnya saja asal asalan"ucap papa irene

"Gini,kau saja yang kami jadikan uang"ucap mama Irene

"Kenapa kalian tega, kalian lupa jika aku masih anak kalian berdua"ucap irene

"Maka patuhlah jika ingin diingat sebagai anak"ucap papa irene

"Dan aku tidak mau tahu bawa sertifikat rumah ini....."ucap papa irene yang terpotong

"Sayang lihat aku bawakan apa"seulgi memanggil Irene agak keras.

"Kamu menangis"seulgi buru buru menghampiri Irene yang ia lihat seperti sedang menangis

BenaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang