belanja

3.1K 337 10
                                    

Bel pulang sudah berbunyi. Sekolah mulai sepi karena muridnya telah kembali ke rumah masing masing. Seperti jeno juga exelyna yang kini keduanya sudah berada di mobil menuju perjalanan pulang. Oh tidak maksudnya mereka berdua akan pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli bahan masakan yang tersisa sedikit.

"Kok berenti disini? Kan supermarket nya di depan sana?"bingung exelyna ketika mendapati mobil yang ia tumpangi ini malah berhenti tepat di depan jajaran toko yang menyediakan berbagai macam makanan, minuman dll.

"Tunggu sebentar ya sayang? Aku turun dulu."ucap jeno mendekati wajahnya untuk mengecup pucuk kepala juga bibir exelyna sekilas. Lelaki itu ingin membeli sesuatu terlebih dahulu sebelum mengantar sang istri berbelanja bahan makanan.

Exelyna sendiri tengah di terpa rasa kebingungan yang amat sangat besar. Suaminya mau kemana si? Kenapa dirinya harus disuruh menunggu? Kenapa tidak di ajak saja? Dan pikiran negatif bawaan kehamilan itu muncul seketika di otaknya membuat exelyna sedikit merasakan pusing di kepala. Sampai rasanya ingin menangis...

"Hiks"dan benar saja exelyna malah menangis. Dirinya terlalu sensitive untuk saat ini. Biar saja nanti pasti jeno akan merasa terkejut bukan main ketika mendapati keadaan sang istri yang menangis sedih.

"Jeno jahat huwaaaaa"tangis nya oecah dengan lengan menutupi wajah. Untung saja mobil ini kedap suara sehingga orang di luar tidak curiga dan banyak bertanya mengapa dirinya menangis.

"Jeno gak sayang nana lagi hiks nana di tinggal sendirian hiks huwaaaa"exelyna terus saja meracau dengan air matanya yang tidak berhenti mengalir sampai jeno kembali.

Betapa terkejutnya jeno mendapati sang istri yang sedang menangis sendirian di dalam mobil. Kenapa? Siapa yang buat istri cantiknya ini menangis?!

Meletakkan paperbag yang barusan dia bawa itu ke jok belakang sebelum membawa istri nya itu kedalam pelukannya. Exelyna memberontak mencoba melepaskan namun tidak berhasil karena tenaganya kalah besar dengan jeno.

"Ssttt sayang kamu kenapa nangis hmm? Cerita sama aku sini, ada apa? Siapa yang buat kamu nangis? Ayo bilang biar aku kasih pelajaran."

"Lepasinn ih! Nana gak mau sama jeno! Jeno jahat! Jeno gak sayang lagi sama nana! Huwaaaa jeno jahat jeno tinggalin nanaaaa hiks huwaaa."

Jeno tercengang mendengar jawaban exelyna. Jadi istrinya ini nangis gara gara dia tinggal keluar untuk beli kue? Astaga...

"Ssttt sayang, enggak. Enggak aku gak tinggalin kamu kok. Tenang ya aku udah disini."

"Bohong! Tadi jeno tinggalin nana disini. Kenapa jeno gak ajak nana aja? Pasti jeno udah gak sayang nana lagi kan? Hiks"

Jeno memaklumi kok akan sifat istrinya ini. Biasa bawaan ibu hamil memang begitu dan dirinya hanya perlu bersabar untuk menghadapi nya karena pasti suatu saat nanti moment ini menjadi moment paling dirindukan dan gak akan pernah bisa diulang kembali mau bagaimanapun caranya.

"Kata siapa aku gak sayang kamu lagi hmmm? Sampai kapanpun aku akan tetap sayang sama kamu. Aku akan tetap cinta sama kamu. Tadi itu aku pergi keluar karena mau beliin kamu cake...udah ya nangisnya? Kasian nanti baby dotori nya kecapean hmm?"

Baby dotori? Itu sebutan exelyna untuk janin yang berada di rahimnya. Katanya lucu kaya biji pohon ek. Ada ada aja memang calon ibu muda ini.

"Beneran? Jeno gak boong kan sama nana?"tanyanya sambil mendongak. Menatap jeno dengan manik boba nya yang sangat amat menggemaskan sampai rasanya jeno ingin menjerit saking gemasnya.

"Enggak sayang ku, cinta ku, manis ku...buat apa coba jeno bohong? Gak ada untung juga kan?"

"Terus mana cake nya? Jeno beli cake apa untuk nana? Ada macarons nya juga gak? Baby dotori sama nana lagi mau mam macarons."tanya exelyna bertubu tubi membuat jeno terkekeh. Lengan beruratnya mencoba mengangkat tubuh enteng exelyna untuk dia pangku tanpa perduli kalau nanti dirinya bisa kesusahan dalam menyetir mobil.

[On Going] Married young ; nomin gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang