salah jadwal

3.1K 258 29
                                    

Jeno sedari tadi terus saja menahan gemas akan tingkah cemburu dari istrinya. Exelyna itu tengah merasa cemburu karena saat gadis muda itu memeriksa beberapa akun media sosial yang jeno punya terdapat banyak sekali pesan masuk dari cewe cewe gak jelas yang menurutnya begitu genit. Menyebalkan.

Padahalkan pesan mereka satupun tidak ada yang jeno balas. Tapi tuh tetap saja exelyn merasa cemburu dan tidak terima.

Jeno menarik tubuh exelyn agar mendekat. Membawa tubuh yang lebih mungil itu ke atas pangkuannya. Merogoh ponsel pintar yang memang dia kantongi itu untuk di tunjukan pada exekyn. Lebih tepat di tunjukan deretan pesan masuk lewat dm di akun instagramnya. Jeno hanya mau kalo istrinya itu memeriksa langsung agar tidak ada kesalahpahaman.

"Coba deh kamu periksa sendiri biar percaya kalo aku gak ada bales sama sekali ke mereka."

Exelyna menggelengkan kepalanya. Bukannya memeriksa ponsel milik jeno, tapi dia lebih memilih untuk memeluk tubuh suaminya itu erat. Menenggelamkan wajah cemberutnya pada dada bidang jeno dengan nyaman sekalian menghirup aroma maskulin yang sangat exelyna sendiri sukai.

Jeno tersenyum. Meletakkan kembali ponselnya kali ini di atas meja samping sofa tempatnya duduk. Lengan beruratnya mengelus lembut surai exelyna yang terurai indah.

"Udah jangan cemberut ngambek gitu terus mendingan manja lagi sama aku kaya gini. Lagi kan besok subuh kita mau ke puncak. Kamu mau kan ke puncak hm?"

Exelyna mengangguk. Ya maulah dia ke puncak bogor sana. Gak pernah rasain ke sana soalnya dia jadi penasaran. Biasa anak pindahan antar negeri yang belum terlalu banyak eksplor tempat baru.

"Mau ih! Tapi aku masih kesel sama cewe cewe yang dm kamu terus!"

Jeno menghela nafas. Mencoba tetap sabar sama istri cantiknya yang masih merajuk ini. Ingat exelyna yang gampang kesal ini efek kehamilannya.

"Sstt tenang okey? Untuk urusan itu biar aku selesaiin. Aku nanti bakal kasih tau mereka kalau aku ini udah ada kamu sebagai istri sekaligus pemilik utuh dari hati aku."

"Jangan cemberut gitu terus aku gemes pengen cium kamu sampe puas rasanya."

"Cium aja nanti aku potong kebanggaan kamu yang di bawah itu."cicit exelyna yang kini malah merasa kesal akan tingkah mesum dari suaminya yang untung saja dia sayang dan untung saja tampan nya kelewat batas.

Jeno bukannya takut malah tertawa keras. Wajah kesal exelyna itu tidak terlihat menyeramkan sama sekali justru malah terlihat begitu menggemaskan.

"Tapi aku serius bakal bilangin ke mereka kalau aku ini udah punya kamu. Gak papa kan?"

Exelyna mendongak. Wajah itu malah terlihat polos sekali dengan mata mengerjap menatap jeno.

"Boleh gak sayang aku bongkar semuanya? Kenapa malah bengong gitu hey gemes?"

Exelyna mengangguk singkat. Yasudahlah nurut aja dari pada jeno di deketin lebih banyak cewe cewe genit dan liar di luar sana kan bahaya.

"Iya boleh. Aku pikir juga gak masalah kalo kita kasih tau yang sebenarnya ke orang di luaran sana kalau kita udah menikah. Toh lagi juga sebentar lagi kita lulus benerkan?"

"Iya bener. Aduh gemes banget sini cium."

Exelyna mendekatkan wajahnya lebih dulu ke jeno. Mencium bibir tebal suaminya itu dengan lembut walaupun wajahnya kini tengah memerah bak kepiting rebus. Di sela sela ciuman yang dalam itu jeno tersenyum tipis. Exelyna ini tipe tipe pemalu tapi mau jika sama jeno.

Ciuman itu terus saja berlanjut sampai tidak sadar posisi kalau keduanya masih berada di ruang tamu dengan keadaan pintu terbuka. Bahkan kehadiran heca bersama marka yang baru sampai berniat ingin menginap itupun tidak disadari pasangan muda tersebut yang asik berbagi benang saliva.

[On Going] Married young ; nomin gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang