2. Plastic Memento I

25 10 3
                                    

"Belum lama semenjak kota ini berkembang sangat pesat."

Iris merah, rambut pirang, lalu bibir tipis yang memiliki warna dominan merah muda. Sebuah shoot kamera dengan jelas melakukan zoom-out pada pemilik wajah tersebut, sebelum frame berganti menampilkan sinar lampu jalan menerangi laki-laki yang tengah memegang sebuah peta arsitektur berukuran sedang.

Ritme lagu berganti menjadi sedikit lebih cepat. Latar tempat berubah, menampilkan sebuah klub malam yang disertai orang-orang berdansa sambil memegang segelas minuman. Dan di antara orang-orang tersebut, laki-laki berambut pirang sedang meminum sebotol vodka sambil memainkan dasi yang melingkar di lehernya.

"Hidup indah dengan penuh gaya."

Kemudian, scene berganti memperlihatkan laki-laki tadi yang tengah menyisir rambut di depan cermin toilet sambil memperlihatkan sebuah ponsel dengan casing bertuliskan Ethan.

Instrumen tiba-tiba berganti lebih ceria. Latar tempat memperlihatkan pusat kota yang tengah ramai penuh dengan orang-orang yang sedang menari. Kemudian, satu-persatu karakter yang berhubungan dengan plot utama game muncul dari layar bagian kanan. Lampu sorot menyoroti mereka semua yang sedang berdansa, musik terhenti, dan seketika semua lampu padam.

Ethan muncul dengan senyuman dari dalam kerumunan orang-orang tersebut. Berjalan ke depan layar, sambil membawa cocktail di tangannya.

"Mari bangun dunia bersama."

***

Setelah trailer game Plastic Memento terputar dengan sendirinya ketika pertama kali membuka kembali game tersebut setelah sekian lama ditinggalkan, wajah Ethan Kenzier terpampang di sana.

Untuk yang kesekian kalinya, tiap keping rindu terobati setelah suara bertipe bass milik laki-laki itu terdengar. Amat sangat melegakan mengetahui tak ada perubahan drastis dari karakter tersebut selain pembaruan tekstur wajah yang semakin jelas terlihat di setiap detailnya.

Ainsley terdiam sesaat. Memperhatikan interface game dengan banyak perubahan, menu profil karakter yang kini berpindah ke pojok kiri atas, beberapa pesan masuk yang belum terbaca, serta berbagai acara baru yang menanti telah terpampang tiap gambaran besarnya setelah trailer tadi diperlihatkan.

Sebelum dia lupa, hal terpenting yang harus dia lihat adalah karakter yang ia buat. Kemudian mengklik ikon profil, di sana terlihat perempuan dengan rambut jelaga tergerai tengah tersenyum sembari melambaikan tangan.

"Halo, aku Ainsley."

Suara halus dari perempuan tersebut, meyakinkan Ainsley bahwa karakter dengan pupil biru laut itu adalah karakter game yang dia gunakan dahulu ketika masih bermain Plastic Memento sepulang sekolah.

Tidak banyak yang berubah dari wajah karakter tersebut. Wajah yang dibuat hampir menyerupai Ainsley di dunia nyata, dengan gaya pakaian idaman yang dulu sangat ingin dia kenakan, juga warna kulit lebih terang dari dirinya sekarang.

Ainsley menekan tombol kembali. Tak lantas membuatnya puas setelah mengetahui karakternya tak banyak yang berubah, ada satu hal lagi yang tertinggal sebelum dia membuka cerita utama game Plastic Memento. Salah satu fitur yang disediakan pengembang, agar dapat membuat pengalaman game lebih maksimal, kota yang dibangun dan dapat dikreasikan oleh para players.

Susunan kota yang pernah dibuat Ainsley, Kota Plastik. Sebelum membuka fitur tersebut, ia berharap beberapa bangunan yang tengah berada dalam proses pembangunan enam tahun silam kini telah selesai, agar dia dapat melanjutkan lagi permainan yang sempat tertunda tanpa harus menunggu lebih lama.

Plastic Memento ✅ [END, UNPUBLISH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang