Ketiga🕊️

498 44 2
                                    

J O S H U A
O L I V E R  W E S L E Y

J O S H U AO L I V E R  W E S L E Y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring

Kring

Kring

Suara bell sekolah sudah menggema, semua siswa/i serentak memasuki kelasnya masing masing. Tapi tidak dengan dua orang anak remaja yang masih setia berdiri didepan gerbang karena masih menunggu sahabatnya, mereka adalah Qayziq Abimanyu Nugraha dan Azzam Al-grafi Dawson kedua sahabat Jeje yang selalu ada untuk Jeje.

"Zam kok Jeje belum dateng juga ya?" Tanya Qayziq.

"Gue juga nggak tau, mana ngga ada kabar lagi, gue jadi khawatir sama dia" jawab Azzam dia khawatir karena Joshua tidak mengabari mereka.

"Hey sedang apa kalian, bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu dan kalian masih enak-enak nongkrong di depan gerbang" marah guru BK yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

"Kami nggak nongkrong Bu, kami itu lagi nunggu sahabat kami dia belum datang" jawab Azzam santai sambil sesekali menoleh ke arah luar gerbang.

" Iya buk bener kata Azzam, kami itu lagi nungguin Jeje sahabat kami, mana dia nggak ada kabar lagi."Sambung Qayziq.

" OHH, Joshua dia sudah mengabari ibu kalau dia nggak bisa masuk hari ini, katanya lagi kurang enak badan"

" Kok nggak ngabarin kita sih, tumben banget" ucap Azzam dan di balas anggukan oleh Qayziq.

" Mana saya tau sudah sekarang kalian masuk kelas, 2 menit lagi pelajaran akan di mulai" serkas guru BK lalu meninggalkan mereka.

Azzam dan Qayziq pun berjalan menuju kelas mereka, namun mereka tetap saja memikirkan keadaan Joshua karena kalau sudah seperti ini pasti ada yang tidak beres.

*Di kediaman keluarga Wesley*

Byurrrrrrr..

Byurrrrrrr....

Suara air yang terus saling bersahutan tak ada hentinya, di sana di dalam kamar mandi seorang remaja sedang meringkuk memegang kedua kakinya, menahan dinginnya air yang terus membasahi tubuhnya.

" Ini hukuman untuk kamu anak sialan" muraka sang kepala keluarga.

" Maaf maaf hiks ayah ampun, Joshua minta maaf ayah hiks hiks, udahh dingin ayah" ucap nya sambil menautkan kedua tangannya 🙏 ya dia Joshua.

Flashback On

Angkasa sudah berangkat sekolah di antar oleh Alvian, kini di ruang makan hanya ada Patricia dan Joshua.

Joshua pun melangkah kan kakinya ia akan berangkat sekolah namun belum beberapa langkah tangannya di cekal oleh sang bunda.

" Sini kami anak sialan" geramnya sambil menyeret Joshua ke arah gudang.

" Akh, sakit Bun ampun lepas tangan Joshua, Joshua mau berangkat sekolah" ucap Joshua tangan nya benar-benar sakit karena di cekal sangat kuat.

" Kamu tidak boleh keluar  hari ini, karena kamu sudah membuat anak saya menangis" ucapnya lalu mendorong Joshua ke dalam gudang.

Brughhh

Tubuh Joshua di hempas ke dalam gudang,  sakit itulah yang di rasakan Joshua saat tubuhnya di hempas dan membentur dinding.

Patricia lalu mengunci gudang itu, dia akan menunggu suaminya pulang dan memberikan anak itu hukum. Beberapa menit setelahnya Alvian pulang dan langsung menanyakan di mana Joshua.

" Di mana anak sialan itu" ucap, di matanya jelas terpancar kebencian terhadap Joshua.

" Di gudang" jawabannya, mendengar itu dia bergegas ke gudang dan  membuka pintu, di sana Joshua yang sedang duduk di buat kaget karena tangan nya di cekal sangat kuat dan di seret keluar dari gudang.

" Sini kau anak sialan, kau harus mendapatkan hukuman" ucap Alvian sambil menyeret Joshua.

" Ampun, ampun ayah, maaf jangan hukum Joshua" ucapannya.

" Jangan panggil saya dengan sebutan ayah kamu tidak pantas, kamu bukan putra saya dan istri saya"

" Tidakk, Joshua itu anak ayah hiks tolong jangan katakan itu lagi Joshua itu putra ayah sama bunda" tangisnya.

Brakkk

Pintu kamar mandi itu buka dengan kasar, Alvian langsung mengambil gayung berisi air dan menuangkan nya ke tubuh Joshua terus- menerus.

Flashback Off

Tubuh Joshua sudah menggigil karena kedinginan, Joshua juga merasa lemas dia sudah lelah dengan hukuman yang di berikan ayahnya

" Ayah ampun, sudah" ucapnya perau namun di hiraukan oleh sang ayah.

Tak berhenti sampai di sana Alvian membuka sabuknya dan langsung mencambuk tubuh Joshua.

Ctarr

Ctarr

Akhh

Ctarrr

Suara cambukan itu menggema, hingga lebih dari dua puluh cambukan yang di terima Joshua, dia sudah tidak kuat lagi matanya memburam, tubuhnya sudah tidak mampu lagi menerima cambukan itu.

" Ayahh maaf" ucapnya sebelum kegelapan menghampiri nya.

Melihat itu Alvian keluar begitu saja dari kamar mandi, tanpa melirik dan membantu Joshua yang sedang sekarat didalam kamar mandi.

"Salah Joshua apa sih sama kalian?" gumam Joshua sambil meneteskan air matanya

TBC.. vote n comment
Ditulis sendiri oleh AuliyaTussoliha

Ramadhan Yang Hilang||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang